Badan Pusat Statistik mencatat, tingkat inflasi di Provinsi Kalimantan Selatan yang berasal dari gabungan Kota Banjarmasin, Kota Tanjung dan Kotabaru pada bulan Februari 2020 sebesar 0,08 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Senin mengatakan, inflasi di Banjarmasin sebesar 0,02 persen, di Tanjung 0,91 persen dan di Kotabaru tingkat inflasi sebesar 0,3 persen.

"Kenaikan inflasi sebesar 0,08 persen terjadi karena kenaikan Indeks Harga Konsumen dari 105,33 pada bulan Januari 2020 menjadi 105,41 pada bulan Februari," ujarnya.

Inflasi di Kalsel bulan Februari 2020 terjadi karena kenaikan indeks harga pada kelompok pengeluaran yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,44 persen, kelompok kesehatan 1,45 persen. 

Kemudian, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,57 persen, kelompok pendidikan 0,03 persen, kelompok penyediaan makanan minuman 0,25 persen dan kelompok perawatan pribadi 0,49 persen. 

Sedangkan kelompok mengalami penurunan harga yakni kelompok pakaian dan alas kaki 0,19 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya sebesar 0,04 persen. 

Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,03 persen, transportasi 1,11 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,36 persen. 

Disebutkan, komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kalsel antara lain bawang putih, ikan gabus, obat dengan resep dan cabai merah. 

Sedangkan, komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain angkutan udara, ikan kembung, bersin, dan makanan ringan.

Badan Pusat Statistik juga mencatat, 
73 dari 90 kota menghitung indeks harga konsumen mengalami inflasi, dan 17 kota deflasi dengan inflasi terendah di Kota Pare-Pare dan deflasi tertinggi di Kota Tanjung Pandan. 

 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020