Munculnya sejumlah tokoh muda yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam Pilkada serentak 2020 untuk Kalimantan Selatan (Kalsel) adalah salah satu upaya PDIP menyiapkan kader-kader pemimpin muda daerah dalam rangka menghadapi era bonus demografi Indonesia.

"Jika kita tidak mempersiapkannya mulai sekarang, akan sulit bagi anak muda kita saat Indonesia memasuki era bonus demografi," kata Ketua PDIP Kalsel, Mardani H Maming kepada wartawan, Senin (24/2) di Banjarmasin.

Dijelaskan Mardani H Maming, bonus demografi di Indonesia diperkirakan akan terjadi 5 atau 10 tahun yang akan datang, dimana dalam era ini, jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibanding penduduk berusia non produktif.

"Kita harus mempersiapkan anak muda kita mulai sekarang. Jika tidak,  lalu kapan bisa terjadi transisi kepemimpinan antara senior ke anak muda. Oleh sebab itu PDIP, sebagai partai yang pertama melaksanakan proses transisi kepemimpinan ini,  ingin agar anak muda kita disiapkan mulai sekarang , sehingga mereka siap saat era bonus demografi tiba," kata Mardani.

Kesiapan anak muda dalam menghadapi era bonus demografi tersebut meliputi banyak sektor baik di pemerintahan atau eksekutif, legeslatif, bidang bisnis atau bidang ekonomi dan banyak bidang lainnya.

 "Mulai sekarang anak muda harus  bisa hadir menjadi eksuktif, hadir  di legeslatif, menjadi pengusaha dan banyak bidang lainnya," ujar Mardani H Maming yang juga Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).

Jika kita sudah mempersiapkan anak muda Kalsel mulai sekarang, maka, lanjut Mardani H Maming, ketika era demografi tiba, anak muda Kalsel tidak kaget lagi. "Karena kita sudah memiliki anak muda yang by design yang sudah dipersiapkan para seniornya untuk menjadi anak muda yang hebat dan siap menghadapi era bonus demografi itu," tandasnya.

Disisi lain, Mardani H Maming mengingatkan agar anak muda Kalsel harus "melek politik" termasuk dalam Pilkada serentak 2020 nanti. 

"Jika anak muda acuh terhadap politik, maka bersiaplah terhadap kemungkinan munculnya regulasi-regulasi  yang tidak pro anak muda. Karena harus dipahami, yang membuat regulasi atau peraturan perundang-undangan itu adalah orang politik," ujar Mardani.

Oleh sebab itu Mardani H Maming berharap anak muda aktif terjun ke politik. "Sejarah juga membuktikan bahwa jika ingin merubah bangsa maka anak muda harus berada di depan," tegasnya. 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020