Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang digelar Perum LKBN ANTARA di Banjarmasin selama dua hari dari Senin (10/2) dan Selasa (11/2) menghasilkan seluruh peserta dinyatakan kompeten.
"Selamat kepada peserta UKW yang dinyatakan lulus. Kini Anda semua sudah kompeten dengan mengantongi sertifikat dari ANTARA dan disusul nanti kartu jenjang wartawan dari Dewan Pers," kata Sekretaris Perusahaan Kantor Berita ANTARA Iswahyuni saat menutup kegiatan UKW, Selasa malam.
Peserta terdiri dari 6 orang jurnalis ANTARA berasal beberapa biro daerah dan 24 orang media lain dari Aceh hingga Papua, serta 10 di antaranya jurnalis perempuan. Adapun untuk jenjang yang mengikuti lengkap mulai jenjang wartawan muda 18 orang, madya 6 orang dan utama 6 orang.
Redaktur Pelaksana (Redpel) 2 ANTARA Sapto Heru Purnomojoyo yang turut hadir menutup kegiatan UKW mewakili Direktur Pemberitaan (Dirpem) Perum LKBN ANTARA Akhmad Munir berharap, wartawan yang sudah dinyatakan kompeten dapat menunjukkan kinerja dan pengabdiannya sebagai jurnalis sejati berbekal keterampilan dan pengetahuan serta menjunjung kode etik.
"Lulusan UKW ini harus turut menjaga nama baik ANTARA sebagai Kantor Berita Nasional pencetak jurnalis profesional dan kompeten," jelas Sapto.
Di akhir penutupan, seluruh peserta mendapatkan sertifikat yang ditandatangani Manajer Lembaga Pendidikan ANTARA Dra Primayanti.
Tim penguji yang terdiri dari Ariwibowo, Chaidar Abdullah, Jufri Al Katiri, Maria Dian Andriana, dan Priyambodo hanya menyampaikan sejumlah catatan. Di antaranya para peserta harus terus mengasah kemampuannya dalam dunia jurnalistik dengan selalu update informasi yang berkembang agar tak ketinggalan.
"Setiap jenjang tentunya beda standar kemampuan yang harus dikuasai. Kalau wartawan muda itu cukup menguasai keterampilan membuat berita dan sebagainya. Sedangkan jenjang madya dan utama lebih luas lagi, mulai penguasaan isu terkini hingga dapat mengarahkan wartawan muda agar tak salah dalam pelaksanaan tugasnya di lapangan," timpal Ariwibowo yang jadi penguji jenjang madya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Selamat kepada peserta UKW yang dinyatakan lulus. Kini Anda semua sudah kompeten dengan mengantongi sertifikat dari ANTARA dan disusul nanti kartu jenjang wartawan dari Dewan Pers," kata Sekretaris Perusahaan Kantor Berita ANTARA Iswahyuni saat menutup kegiatan UKW, Selasa malam.
Sebanyak 30 wartawan berbagai daerah di Indonesia mengikuti UKW dari Program Bina Lingkungan ANTARA yang digelar dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Kalimantan Selatan.
Peserta terdiri dari 6 orang jurnalis ANTARA berasal beberapa biro daerah dan 24 orang media lain dari Aceh hingga Papua, serta 10 di antaranya jurnalis perempuan. Adapun untuk jenjang yang mengikuti lengkap mulai jenjang wartawan muda 18 orang, madya 6 orang dan utama 6 orang.
Redaktur Pelaksana (Redpel) 2 ANTARA Sapto Heru Purnomojoyo yang turut hadir menutup kegiatan UKW mewakili Direktur Pemberitaan (Dirpem) Perum LKBN ANTARA Akhmad Munir berharap, wartawan yang sudah dinyatakan kompeten dapat menunjukkan kinerja dan pengabdiannya sebagai jurnalis sejati berbekal keterampilan dan pengetahuan serta menjunjung kode etik.
"Lulusan UKW ini harus turut menjaga nama baik ANTARA sebagai Kantor Berita Nasional pencetak jurnalis profesional dan kompeten," jelas Sapto.
Di akhir penutupan, seluruh peserta mendapatkan sertifikat yang ditandatangani Manajer Lembaga Pendidikan ANTARA Dra Primayanti.
Tim penguji yang terdiri dari Ariwibowo, Chaidar Abdullah, Jufri Al Katiri, Maria Dian Andriana, dan Priyambodo hanya menyampaikan sejumlah catatan. Di antaranya para peserta harus terus mengasah kemampuannya dalam dunia jurnalistik dengan selalu update informasi yang berkembang agar tak ketinggalan.
"Setiap jenjang tentunya beda standar kemampuan yang harus dikuasai. Kalau wartawan muda itu cukup menguasai keterampilan membuat berita dan sebagainya. Sedangkan jenjang madya dan utama lebih luas lagi, mulai penguasaan isu terkini hingga dapat mengarahkan wartawan muda agar tak salah dalam pelaksanaan tugasnya di lapangan," timpal Ariwibowo yang jadi penguji jenjang madya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020