Oleh Hasan Zainuddin

Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Sebanyak 10 kelurahan yang berdasarkan penelitian termasuk wilayah kumuh di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, direncanakan direhabilitasi untuk mengurangi kekumuhan.

"Rehabilitasi tersebut diupayakan melalui dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Banjarmasin Fajar Desira, Jumat.

Menurut Fajar di sela-sela pertemuan untuk membahas persoalan tersebut di Balaikota Banjarmasin, kesepuluh kelurahan yang dinilai kumuh tersebut nantinya rehabilitasi kawasan kumuh tersebut melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di masing-masing kelurahan tersebut.

Ia menyebutkan berdasarkan rencana rehabilitasi tersebut melalui program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) yang teintegrasi dengan PNPM Mandiri Perkotaan.

Tetapi syaratnya angka kemiskinan di sebuah wilayah mencapai 20 persen, sementara di Banjarmasin angka kemiskinannya hanya lima persen saja.

Oleh karena itu, kata dia, maka dicarikan alternatif dimana suatu areal kelurahan terdapat lingkungan kumuh hingga tiga hektare maka bisa diberikan bantuan dana rehabilitasi oleh pemerintah pusat.

Setelah adanya penelitian ternyata dari 51 kelurahan di Banjarmasin terdapat 10 kelurahan yang setiap kelurahannya terdapat kawasan kumuh hingga tiga hektare, makanya itu boleh memperoleh bantuan dana tersebut.

Mengenai dana yang akan diusulkan masih belum pasti karena dananya pasti banyak tidak mungkin hanya satu kelurahan hanya memperoleh Rp1 miliar saja.

Pekerjaan yang akan dilakukan melalui program tersebut seperti perbaikan infrastruktur, penyediaan air bersih, pembenahan sampah, ruang terbuka hijau, rehab rumah, perbaikan drainase, dan perbaikan lingkungan lainnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, kata dia, tentu akan ada tim yang turun ke lapangan.

Tim itu terdiri berbagai unsur, baik dari Kementerian Pekerjaan Umum, maupun dari Pemerintah Provinsi Kalsel, serta dari Pemkot Banjarmasin sendiri.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013