Oleh Ulul Maskuriah

Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kasus kematian ibu dan bayi di Kalimantan Selatan masih cukup tinggi yaitu mencapai 560 kasus untuk kematian bayi dan kematian ibu mencapai 60 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Rudiansyah di Banjarmasin, Selasa mengungkapkan, data tersebut terus mengalami penurunan dalam setiap tahunnya.

Pada 2012, angka kematian ibu mencapai 123 kasus dan 2013 hingga September sebanyak 60 kasus, diharapkan hingga akhir tahun data tersebut tidak bertambah.

Begitu juga dengan kematian bayi, pada 2012 mencapai 816 kasus dan 2013 hingga September turun menjadi 560 kasus.

"Sebenarnya hampir 96 persen desa di Kalsel telah mimiliki bidan desa, namun kebijakan tersebut belum mampu menurunkan kasus kematian ibu dan anak secara signifikan," katanya.

Menurut Rudiansyah, ada beberapa faktor penyebab sulitnya mencegah kematian ibu dan bayi, antara lain adalah pandangan sosial masyarakat yang masih lebih memilih dukun beranak dari pada ke bidan.

Tidak sedikit, ibu melahirkan yang harus secepatnya dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit, tetapi karena adanya pandangan sosial masyarakat, antara lain harus dicarikan air dari dukun dan lainnya, sehingga ibu tersebut terlambat ditolong.

"Ada pandangan sosial masyarakat yang menghambat keputusan medis atau bidan untuk melakukan pertolongan secara cepat, sehingga tidak sedikit kasus ibu atau bayi meninggal karena keterlambatan keputusan untuk melakukan tindakan medis," katanya.

Meningkatkan peran bidan desa tersebut, kata dia, kini dinas kesehatan sedang merekrut ustadzah desa, untuk mendampingi para bidan dalam melaksanakan tugasnya.

Melalui ustadzah tersebut, diharapkan masyarakat akan mendapatkan pencerahan tentang pentingnya kesehatan dan memeriksakan kandungan mereka ke bidan melalui posyandu maupun puskesmas terdekat.

Selain itu, kata dia, banyaknya ibu hamil dengan risiko tinggi, antara lain penderita hipertensi, yang seharusnya pada saat melahirkan dirujuk ke rumah sakit, namun hanya ditangani di desa.

"Dinkes telah cukup banyak mengeluarkan program untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, antara lain melalui program persalinan gratis, serta program koordinasi ditingkat kecematan," katanya.

Melalui koordinasi dari seluruh pihak di kecamatan yang dipimpin camat, dari berbagai faktor, antara lain tentang kesehatan, pertanian, keamanan dan lainnya, diharapkan akan ada sinergi untuk mengatasi berbagai persoalan di daerah masing-masing.

Pernyatan Rudiansyah tersebut, dalam rangka menyambut hari kesehatan nasional dengan tema Indonesia Cinta Sehat, yang diimplementasikan melalui sub tema hidup sehat dan jaminan kesehatan nasional yang bermutu.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013