Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan melakukan persiapan penanggulangan bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan puting beliung dengan melaksanakan apel kesiagaan bencana.
Derasnya curah hujan setelah kemarau panjang menimbulkan kekhawatiran tersendiri terhadap munculnya berbagai potensi kerawanam bencana alam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Sugeng Riyadi mengatakan, berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Selatan musim hujan masih berlangsung hingga Maret mendatang.
"Memasuki musim penghujan dan cuaca ekstrem kita siaga untuk antisipasi pencegahan dan penanganan bencana, khawatirnya nanti terjadi hal yang diluar perkiraan," ujar Sugeng.
Sugeng mengatakan, menghadapi kerawanan bencana khususnya banjir, tanah longsor dan angin puting beliung , pihaknya melaksanakan apel kesiagaan bencana dengan melibatkan berbagai unsur seperti TNI Polri, Satpol PP, Dishub, Tagana, Pramuka, relawan dan lainnya.
Melalui apel kesiagaan diharapkan semua elemen pemerintah dan masyarakat tetap siaga dan waspada disamping melakukan koordinasi dan pengecekan berbagai kelengkapan sarana dan prasarana penanganan bencana.
Bupati HSU H Abdul Wahid HK yang memimpin apel kesiagaan bencana dalam sambutannya mengatakan, pelaksanaan apel kesiagaan bencana sebagai wujud kepedulian bersama untuk menciptakan rasa aman di masyarakat.
"Bagaimana kita bisa mengatasi bencana jika tidak ada kesiapan dari seluruh elemen pemerintah dan masyarakat," kata Wahid.
Wahid menegaskan, munculnya bencana seringkali tidak terduga karena merupakan peristiwa alam sehingga Bupati minta agar selalu ditingkatkan koordinasi komunikasi dan pengendalian dalam kesiagaan bencana.
Ia menghimbau, masyarakat yang tinggal disekitar wilayah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan, termasuk kesiapan tim relawan dan aparat.
Bupati berharap melalui kegiatan kesiagaan bencana dan penanganan bencana nanti akan mengubah pola pikir, sikap dan tindakan dari masyarakat untuk lebih menjaga kelestarian lingkungan karena masih erat kaitannya dengan bencana alam yang terjadi.
Wahid juga mengintruksikan kepada BPBD dan lainnya agar dipersiapkan kesiagaan untuk pra bencana, tanggap bencana dan pasca bencana guna meminimalir dampak kerugian jiwa dan materiil yang terjadi.
Wahid tak lupa menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini telah melaksanakan tugas kebencanaan dan mendoakan agar semua pekerjaan sosial yang dilakukan menjadi amal ibadah disisi Tuhan YME.
Sementara pihak BPBD HSU ketika dikonfirmasi terkait kondisi tingkat kerawanan dimasyarajat atau kondisi kerawanan bencana berdasarkan laporan BMKG termasuk persiapan para relawan didesa yang menjadi ujung tombak penanganan bencana, tidak memberikan keterangan atau data apa pun.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Derasnya curah hujan setelah kemarau panjang menimbulkan kekhawatiran tersendiri terhadap munculnya berbagai potensi kerawanam bencana alam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Sugeng Riyadi mengatakan, berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Selatan musim hujan masih berlangsung hingga Maret mendatang.
"Memasuki musim penghujan dan cuaca ekstrem kita siaga untuk antisipasi pencegahan dan penanganan bencana, khawatirnya nanti terjadi hal yang diluar perkiraan," ujar Sugeng.
Sugeng mengatakan, menghadapi kerawanan bencana khususnya banjir, tanah longsor dan angin puting beliung , pihaknya melaksanakan apel kesiagaan bencana dengan melibatkan berbagai unsur seperti TNI Polri, Satpol PP, Dishub, Tagana, Pramuka, relawan dan lainnya.
Melalui apel kesiagaan diharapkan semua elemen pemerintah dan masyarakat tetap siaga dan waspada disamping melakukan koordinasi dan pengecekan berbagai kelengkapan sarana dan prasarana penanganan bencana.
Bupati HSU H Abdul Wahid HK yang memimpin apel kesiagaan bencana dalam sambutannya mengatakan, pelaksanaan apel kesiagaan bencana sebagai wujud kepedulian bersama untuk menciptakan rasa aman di masyarakat.
"Bagaimana kita bisa mengatasi bencana jika tidak ada kesiapan dari seluruh elemen pemerintah dan masyarakat," kata Wahid.
Wahid menegaskan, munculnya bencana seringkali tidak terduga karena merupakan peristiwa alam sehingga Bupati minta agar selalu ditingkatkan koordinasi komunikasi dan pengendalian dalam kesiagaan bencana.
Ia menghimbau, masyarakat yang tinggal disekitar wilayah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan, termasuk kesiapan tim relawan dan aparat.
Bupati berharap melalui kegiatan kesiagaan bencana dan penanganan bencana nanti akan mengubah pola pikir, sikap dan tindakan dari masyarakat untuk lebih menjaga kelestarian lingkungan karena masih erat kaitannya dengan bencana alam yang terjadi.
Wahid juga mengintruksikan kepada BPBD dan lainnya agar dipersiapkan kesiagaan untuk pra bencana, tanggap bencana dan pasca bencana guna meminimalir dampak kerugian jiwa dan materiil yang terjadi.
Wahid tak lupa menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini telah melaksanakan tugas kebencanaan dan mendoakan agar semua pekerjaan sosial yang dilakukan menjadi amal ibadah disisi Tuhan YME.
Sementara pihak BPBD HSU ketika dikonfirmasi terkait kondisi tingkat kerawanan dimasyarajat atau kondisi kerawanan bencana berdasarkan laporan BMKG termasuk persiapan para relawan didesa yang menjadi ujung tombak penanganan bencana, tidak memberikan keterangan atau data apa pun.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020