Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, gencar melakukan  pencehahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh nyamun aedes aegypti melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Kepala Dinas Kesehatan Tanah Bumbu, Setia Budi, di Batulicin Senin mengatakan, saat ini Intensitas curah hujan semakin tinggi hal tersebut memicu munculnya potensi perkembangan sarang nyamuk.

"Agar pencegahan penyakit DBD dapat dilakukan secara efektif, maka PSN harus dilakukan serentak di seluruh wilayah, dengan pembersihan jentik dan sarang nyamuk, serta melakukan 4M plus," katanya.

Dia menjelaskan, 4M plus yakni menguras tempat penampungan air dengan rutin, menutup tempat penampungan air, mendaur ulang penampungan air yang tak terpakai dan memantau wadah air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk agar secara rutin dilakukan pembersihan.

Sedangkan hal lain yang perlu diperhatikan adalah jangan menggantung pakaian, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menanam tumbuhan pengusir nyamuk, tidur menggunakan kelambu, melakukan larvasidasi dan membuat ovitrap.

Menurut Budi, biasanya kasus DBD kerap terjadi pada pergantian musim kemarau ke musim penghujan atau pancaroba, sehingga perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat secara langsung untuk mewaspadai pada momen tersebut.

Pencegahan demam berdarah yang paling efektif dan efisien sampai saat ini adalah kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak

Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan komitmen dan upaya yang luar biasa dari pemerintah daerah, sektor swasta dan peran serta aktif masyarakat untuk bersama-sama dalam melakukan langkah-langkah pencegahan penularan penyakit DBD.

Pada awal periode 2019 data yang diterima Dinas Kesehatan Tanah Bumbu dari Kemenkes RI pada 29 Januari 2019 tercatat jumlah penderita DBD sebesar 13.683 penderita, yang dilaporkan dari 34 Provinsi dengan 132 kasus diantaranya meninggal dunia.

"Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan Januari periode 2018 dengan jumlah penderita sebanyak 6.167 penderita dan jumlah kasus meninggal sebanyak 43 kasus" pungkasnya.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020