Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan, Selasa, Korea Utara belum menutup pintu bagi pembicaraan lebih lanjut soal pelucutan senjata (denuklirisasi).

Moon juga mengatakan terlalu dini untuk bersikap pesimistis soal dialog denuklirisasi, yang macet, antara Amerika Serikat dan Korea Utara.

Moon mengatakan surat yang disampaikan Presiden AS Donald Trump baru-baru ini kepada Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un merupakan tanda positif, yang menggarisbawahi komitmennya untuk bernegosiasi.

Baca juga: Rusia sita tiga kapal penangkap ikan Korut

"Beberapa kalangan sebelumnya khawatir soal putaran baru provokasi yang muncul pada hari ulang tahun Ketua Kim," kata Moon dalam konferensi pers di kantor kepresidenan, Gedung Biru.

"Tapi, Presiden Trump justru mengirim ucapan selamat ulang tahun untuk menekankan kemauannya berunding. Itu ide yang bagus."

Pada Jumat, seorang pejabat Korea Selatan mengatakan Trump telah meminta Korea Selatan untuk menyampaikan ucapan selamat ultah kepada Korea Utara.

Namun pada akhir pekan, Korut mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya sudah menerima secara langsung surat dari Trump dan mengolok-olok Korea Selatan, yang dianggapnya berusaha "mencampuri" hubungan AS-Korut.

Baca juga: Irak jadi zona perang antara AS-Iran rusak stabilitas

Dalam pernyataan itu, pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan bahwa walaupun Kim menyenangi Trump secara pribadi, ia tidak akan membuat kebijakan berdasarkan perasaan pribadinya.

"Korea Utara telah menjelaskan bahwa pintu untuk dialog tidak tertutup dengan mengatakan bahwa mereka akan kembali melakukan perundingan hanya jika tuntutan-tuntutan mereka dipenuhi," kata Moon.

"Pembicaraan antara AS dan Korut saat ini tidak aktif, tapi bisa saya sampaikan bahwa kedua pemimpin, yaitu Presiden Trump dan Ketua Kim, masih mempercayai satu sama lain dan melanjutkan upaya-upaya mereka."

Sumber: Reuters
 

Pewarta: Tia Mutiasari

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020