Oleh Ulul Maskuriah

Banjarmasin, (Antaranews.Kalsel) - Pejabat dari Kementerian Perhubungan empat negara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam bertemu di Kalimantan Selatan untuk membahas pengembangan dan konektivitas infrastruktur transportasi.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan di Banjarmasin, Senin, mengungkapkan pertemuan tersebut merupakan yang ke delapan kali untuk membahas perkembangan proyek pembangunan infrastruktur perhubungan yang diharapkan bisa saling terkoneksi antara negara.

"Hari ini kami baru tahap persiapan untuk pertemuan puncak pada Selasa (22/10), yang akan dihadiri oleh Menteri maupun pejabat setingkat menteri perhubungan, dari empat negara yang tergabung dalam BIMP-EAGA," katanya.

BIMP-EAGA diluncurkan pada 994 sebagai inisiatif kerja sama dengan Brunei Darussalam , Indonesia , Malaysia , dan Filipina , yang semuanya anggota-negara regional Asosiasi Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Tujuan di balik penciptaan BIMP-EAGA adalah untuk mempercepat pembangunan ekonomi di "area fokus" empat negara yang, meskipun secara geografis jauh dari ibukota nasional, namun berada dalam jarak strategis satu sama lain.

Menurut Bambang pada pertemuan yang akan dilakukan pada Selasa (22/10) akan fokus membahas tentang peningkatan konektivitas dalam wilayah sub-regional BIMP-EAGA (Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina � East ASEAN Growth Area).

"Agenda utama dalam pembahasan "8th BIMP-EAGA Transport Ministers Meeting" di Banjarmasin adalah pengembangan konektivitas ASEAN secara keseluruhan dan pentingnya kemajuan konektivitas, untuk pengembangan ekonomi dan pembangunan masing-masing daerah," katanya.

Dalam pertemuan nanti, kata Bambang, akan dibahas berbagai persoalan pengembangan transportasi, baik itu darat, laut dan udara dalam menunjang konektivitas serta perekonomian masing-masing negara dengan empat negara lainnya.

Upaya tersebut, tambah dia, untuk menyediakan pelayanan transportasi dalam mewujudkan konektivitas di kawasan BIMP-EAGA, guna menumbuhkan pariwisata, perdagangan, dan investasi.

Dalam delapan kali pertemuan, kata Bambang, telah banyak kemajuan yang dihasilkan melalui kesepakatan dan kerjasama sebagai contoh terbukanya jalur transportasi di bidang angkutan udara yaitu dengan ditandatanganinya Expansion of Air Linkages.

Kerjasama tersebut, ditindaklanjuti dengan berbagai langkah nyata diantaranya dimulainya penerbangan perdana dari maskapai wings Malaysia antara Kota Kinabalu, Malaysia dan Balikpapan, Indonesia pada tanggal 1 Februari 2013.

Selain itu, meningkatnya frekuensi penerbangan antara Tawau di Malaysia an Tarakan di Indonesia dan antara Kuching di Malaysia dan Pontianak.

Untuk transportasi darat, antara lain penyelesaian proyek pembangunan jalan raya Pontianak � Tayan dan jalan raya Sosok - Tayan - Entikong dan Tanjung Selor-Simanggaris saat ini pada tahap proses pembuatan Kontrak.

Begitu juga dengan transportasi laut, juga dilakukan berbagai pembahasan dan kerja sama untuk terus dikembangkan dengan semangat untuk saling mendukung pengembangan dan pembangunan ekonomi seluruh negara terkait.

"Insya Allah malam ini seluruh pejabat menteri akan datang ke Kalsel untuk pelaksanaan pembahasan pada Selasa pagi hingga siang," katanya.

Selain membahas tentang pembangunan infrastruktur, juga akan dilakukan penyamaan persepsi atau aturan untuk keempat negara, misalnya tentang aturan surat menyurat kepemilikan kendaraan bermotor.

"Di Malaysia tidak mengenal STNK, pemilik mobil cukup menempelkan stiker atau hal lainnya, sedangkan di Indonesia harus memiliki STNK, aturan-aturan seperti tersebut harus disinkronkan karena terkait dengan perdagangan otomotif antar kedua negera," katanya.

Sayangnya pertemuan tersebut tertutup bagi wartawan dengan alasan untuk menghormati tamu dari luar negeri yang memiliki aturan peliputan tersendiri.

"Kalau kami tidak masalah terbuka bagi media, namun etika peliputan dari negara lain berbeda, jadi kami hormati itu," kata Bambang.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013