Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Selatan (HSS) melalui Badan Penanggulangan Bencana, Kesatuan Bangsa dan Politik (PB dan Kesbangpol) HSS menetapkan status siaga banjir, tanah longsor dan puting beliung di wilayah HSS.
Kepala Badan PB dan Kesbangpol HSS Efran, di Kandangan, Kamis (2/1) mengatakan, penetapan status ini berdasarkan Keputusan Bupati HSS H Achmad Fikry, Nomor 188.45/381/KUM/2019 dan berlaku sejak 1 Desember 2019 hingga 31 januari 2020 mendatang.
"Posko siaga siaga diaktfkan dan hari ini juga ada rakor lintas sektor antisipasi banjir di Polres HSS, kita sudah koordinasi dengan tim reaksi cepat apabila ada bencana, termasuk alat berat dari Dinas PU dan perahu karet serta alat evakuasi dan pertolongan juga disiapkan," katanya.
Baca juga: 11 korban kebakaran Pasungkan terima bantuan
Dijelaskan dia, untuk wilayah di HSS yang rawan longsor berada di Kecamatan Loksado, Padang Batung dan Telaga Langsat, rawan banjir adalah wilayah Kecamatan loksado, Padang Batung, Angkinang dan Kecamatan Sungai Raya.
Begitupun Kecamatan Kandangan juga diwaspadai ada banjir kiriman walaupun cuma lewat, sementara di wilayah Tiga Daha meliputi Kecamatan Daha Selatan, Daha Utara dan Daha Barat juga biasanya terendam karena merupakan daerah cekungan.
Pihaknya mengingatkan sehubungan dengan meningkatnya curah hujan, agar seluruh lapisan msayarakat saling memberikan informasi dan saling mengingatkan untuk waspada bencana di lingkungan sekitar masing-masing.
"Perubahan iklim dengan curah hujan yang tinggi, dan kalau di sekitar rumah ada pohon-phon besar diwaspadai begitupun warga yang tinggal di bantaran sungai berhati-hati kalau-kalau ada air bah atau peningkatan debit air mendadak," katanya.
Baca juga: Sekda HSS sidak kesiapsiagaan penanggulangan bencana
Kepada para camat, diingatkan untuk terus memonitor dan melakukan pengecekan ke wilayah desa-desanya, khususnya di bantasan Sungai Amandit, juga para kepala desa agar aktif dan untuk tidak meninggalkan wilayah masing-masing terlalu lama.
Hal ini diperlukan, sehingga kalau ada bencana agar bisa diketahui dan segera tertangani, serta apabila hal yang penting dan mendesak agar segera disampaikan kepada pihaknya melalui posko, karena Posko yang ada di Badan PB dan Kesbangpol HSS aktif selama 24 jam penuh.
Tak lupa, ia juga berharap dan menghimbau untuk para alim ulama agar mendo'akan agar wilayah HSS terhindar dari bencana alam, banjir dan puting beliung, dan bersama-sama meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam dan untuk meminimalisirkan korban bencana yang tidak diinginkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Kepala Badan PB dan Kesbangpol HSS Efran, di Kandangan, Kamis (2/1) mengatakan, penetapan status ini berdasarkan Keputusan Bupati HSS H Achmad Fikry, Nomor 188.45/381/KUM/2019 dan berlaku sejak 1 Desember 2019 hingga 31 januari 2020 mendatang.
"Posko siaga siaga diaktfkan dan hari ini juga ada rakor lintas sektor antisipasi banjir di Polres HSS, kita sudah koordinasi dengan tim reaksi cepat apabila ada bencana, termasuk alat berat dari Dinas PU dan perahu karet serta alat evakuasi dan pertolongan juga disiapkan," katanya.
Baca juga: 11 korban kebakaran Pasungkan terima bantuan
Dijelaskan dia, untuk wilayah di HSS yang rawan longsor berada di Kecamatan Loksado, Padang Batung dan Telaga Langsat, rawan banjir adalah wilayah Kecamatan loksado, Padang Batung, Angkinang dan Kecamatan Sungai Raya.
Begitupun Kecamatan Kandangan juga diwaspadai ada banjir kiriman walaupun cuma lewat, sementara di wilayah Tiga Daha meliputi Kecamatan Daha Selatan, Daha Utara dan Daha Barat juga biasanya terendam karena merupakan daerah cekungan.
Pihaknya mengingatkan sehubungan dengan meningkatnya curah hujan, agar seluruh lapisan msayarakat saling memberikan informasi dan saling mengingatkan untuk waspada bencana di lingkungan sekitar masing-masing.
"Perubahan iklim dengan curah hujan yang tinggi, dan kalau di sekitar rumah ada pohon-phon besar diwaspadai begitupun warga yang tinggal di bantaran sungai berhati-hati kalau-kalau ada air bah atau peningkatan debit air mendadak," katanya.
Baca juga: Sekda HSS sidak kesiapsiagaan penanggulangan bencana
Kepada para camat, diingatkan untuk terus memonitor dan melakukan pengecekan ke wilayah desa-desanya, khususnya di bantasan Sungai Amandit, juga para kepala desa agar aktif dan untuk tidak meninggalkan wilayah masing-masing terlalu lama.
Hal ini diperlukan, sehingga kalau ada bencana agar bisa diketahui dan segera tertangani, serta apabila hal yang penting dan mendesak agar segera disampaikan kepada pihaknya melalui posko, karena Posko yang ada di Badan PB dan Kesbangpol HSS aktif selama 24 jam penuh.
Tak lupa, ia juga berharap dan menghimbau untuk para alim ulama agar mendo'akan agar wilayah HSS terhindar dari bencana alam, banjir dan puting beliung, dan bersama-sama meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam dan untuk meminimalisirkan korban bencana yang tidak diinginkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020