Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Habib Abdurrahman Bahasyim memastikan diri maju di Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Banjarmasin pada tahun 2020 melalui jalur partai politik.

Bahkan dia mengaku di Banjarmasin, Kamis, sudah memiliki agenda untuk berpasangan dengan Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin Hj Ananda yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Banjarmasin, yang diusung koalisi Partai Demokrat dan Partai Golkar.

Habib Banua, panggilan akrabnya, meyakini Partai Demokrat akan mengusungnya, karena dirinya sudah sowan dengan Ketua Umumnya yang juga mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Ya, bertemu beliau (SBY) kemarin itu sekalian minta restu," ungkapnya saat ditanya wartawan terkait foto beredar dirinya sowan ke kediaman SBY di media sosial.

Untuk melakukan upaya bisa didukung Partai Demokrat tersebut Habib Abdurrahman Bahasyim juga hadir pada acara konsolidasi dan silaturahmi DPC Partai Demokrat Kota Banjarmasin di Hotel Banjarmasin Internasional (HBI) pada Selasa (24/12).

Acara tersebut sekalian mengundang para bakal calon wali kota dan wakil wali kota yang sudah mendaftar di Partai Demokrat, yakni ada lima figur, Habib Abdurrahman Bahasyim, Hj Ananda yang merupakan Ketua DPD Partai Golkar Kota Banjarmasin, Anang Rosadi yang merupakan politisi Golkar.

Kemudian Syaid Alwi Al-Nafis yang merupakan politisi PKB dan Sri Naida yang merupakan politisi PDIP.

Di mana Habib Abdurrahman Bahasyim sudah menyampaikan sebagian visi dan misinya untuk maju tersebut.

Bahkan dia mengaku visi dan misinya hampir sama dengan Hj Ananda yang mendaftar di Partai Demokrat sebagai bakal calon wakil wali kota.

Sehingga dia merasa ada kamestri untuk berpasangan dengan Hj Ananda tersebut, meskipun belum ada keputusan partai.

"Tentunya keputusan pastinya ada koalisi partainya nantinya, dengan siapa kita disandingkan, kita harus siap," ujarnya. Dia juga mengaku sudah melamar hampir kesemua partai politik untuk maju ini.

Dia pun mengaku siap meninggalkan jabatan sebagai anggota DPD RI jika koalisi partainya menetapkannya maju pada Pilwakot Banjarmasin tahun 2020.

Karena dirinya sudah mengetahui konsekuensi itu, di mana anggota DPD RI harus berhenti jika diterapkan secara resmi sebagai calon wali kota dan wakil wali kota oleh KPU.

"Untuk membangun kota Banjarmasin, saya sudah siap dengan konsekuensi itu," pungkasnya.


 

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019