Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjalin kerja sama untuk memanfaatkan rempah-rempah Indonesia buat kepentingan atau kehidupan brakyat banyak di negerinya.

"Kerja sama tersebut dengan lembaga riset dan juga lini usaha industri rempah," ujar Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Syaripudin SE MSc di Banjarmasin, Sabtu.

Pasalnya PDIP ingin agar kekayaan Indonesia berupa rempah-rempah tersebut bermanfaat bagi rakyat banyak, tegas politikus muda partai politik (Parpol) berlambang kepala banteng dengan moncong putih itu.

Sekretaris PDIP Kalsel yang juga Wakil Ketua DPRD tingkat provinsi tersebut mengemukakan keinginan parpolnya itu melalui WA "Kabinet AMNESIA" yang memuat sejumlah wartawan menjadi groupnya.

Manfaat dari rempah-rempah Indonesia itu, bukan cuma untuk mendapatkan duit atau mendatangkan devisa negara, melainkan pula yang tidak kalah penting buat kesehatan serta kebugaran seseorang, terutama bangsa sendiri.

Rempah-rempah tersebut merupakan kekayaan yang menjadi keunggulan kompetitif bagi bangsa Indonesia dan terkenal sejak lama atau berabad-abad silam.

Laki-laki yang akrab dengan sapaan Bang Din dan juga Wakil Ketua DPRD Kalsel itu menerangkan, rempah-rempah Indonesia juga cukup banyak atau tercatat tidak kurang dari 60 jenis.

Sebagai contoh "janar" (kunyit), "tambulawak" (temulawak), "tipakan" (jahe), laus (lengkuas), kancur (kencur), "sahang" (lada atau merica), kayu manis, kembang cengkeh serta buah pala, dan banyak lagi rempah-rempah yang terdapat di Indonesia, termasuk Kalsel.

Begitu pula khasiat rempah-rempah Indonesia yang cukup beragam yang belum kita ketahui, sehingga perlu penelitian, tambah mantan anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalsel tersebut.

"Harapan atau keinginan kami tersebut untuk memaknai ulang tahun ke 47 PDIP dalam pengabdian di negeri yang berdasarkan Pancasila dan sama-sama kita cintai," demikian Bang Din.

Pada masa Hindia Belanda di wilayah timur Kalsel terkenal dengan penghasil buah lada seperti kawasan Jantung (sekitar 400 kilometer timur Banjarmasin) dan daerah sekitarnya.

Kemudian pada tahun 1970-an hingga 1980-an Kabupaten Tanah Laut (Tala) merupakan kantong cengkeh Kalsel, serta tahun 1990-an hingga awal 2000-an centra perkebunan jahe dan kencur di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019