Inovasi strategi dilakukan salah satu pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan untuk menggalakan pemberian Air Susu Ibu (ASI) ekslusif kepada bayi yakni dengan melaksanakan wisuda bayi sehat lulus ASI ekslusif.

Di tengah tingginya kasus gizi kurang di Indonesia, UPT. Puskesmas yang berlokasi di Sungai Malang ini, berusaha memutar otak agar ibu-ibu di wilayah Kecamatan Amuntai Tengah untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayi mereka

Kepala UPT. Puskesmas Sungai Malang Fajeri di Amuntai, Rabu mengatakan, pihaknya merupaya memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para Ibu menyusui dengan mewisuda bayinya yang sudah menjalani masa ASI ekslusif selama enam bulan.

" Kita melakukan inovasi ini agar pemberian ASI ekslusif yang masih rendah di wikalah kerja UPT Puskesmas Sungai Malang bisa meningkat," ujar Fajeri.
Para ibu dan balita yang ikut wisuda lulus ASI ekslusif di Aula Puskesmas Sungai Malang Amuntai. (Eddy Abdillah)

Fajeri mengatakan, capaian ASI ekslusif di Kelurahan Sungai Malang baru sebesar 87 persen.

Namun Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Agus Fidliansyah berpendapat lain. Menurutnya capaian 87 % di Kelurahan Sungai Malang sudah luar biasa, karena presentasi rata rata capaian ASI ekslusif di Kabupateb HSU hanya 68%.

"Suatu kebanggaan, melalui inovasi wisuda ASI ini semoga bisa menjadi contoh bagi puskesmas lain dalam meningkatkan cakupan ASI esklusif," kata Agus.

Ketua TP PKK HSU Hj Anisah Rasyidah Wahid yang turut menyaksikan kegiatan wisuda bayi sehat lulus ASI ekslusif yang dilaksanakan di aula Puskesmas Sungai Malang sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan jajaran kesehatan di UPT Puskesmas Sungai Malang.
Ketua PKK HSU Hj Anisah Rasyidah Wahid. (Eddy Abdillah)

"Saya ucapkan selamat kepada para Ibu yang berhasil memberikan ASI ekslusif karena apa yang dilakukan ibu-ibu merupakan langkah awal untuk mencetak generasi yang generasi yang sehat dan cerdas serta sejahtera lahir dan bathin," kata Anisah.

Bagi Anisah, tujuan akhir dari upaya yang dilakukan pemerintah dalam melaksanakan program ASI ekslusif adalah untuk menyadaran masyarakat agar peduli terhadap kesehatan keluarga khususnya balita sebagai generasi penerus.

"Masyarakat sudah saatnya menyadari bahwa untuk mencetak generasi yang berkualitas harus dilakukan sejak anak masih dalam kandungan dan 1000 hari pertama sejak kelahiran, salah satunya memberikan ASI selama enam bulan hibgga 12 bulan," kata Anisah.
Ketua PKK HSU Hj Anisah Rasyidah Wahid bersama Kepala Dinas Kesehatan HSU Agus Fidliansyah, kepala dan staf Puskesmas Sungai Malang. (Eddy Abdillah)

Salah satu manfaat pemberian ASI ekslusif, lanjut Anisah, memberikan kekebalan (imunitas) kepada anak dari berbagai penyakit, sehingga potensi anak untuk bertumbuhkembang menjado anak yang sehat dan cerdas semakin besar.

Pada wisuda bayi sehat lulus ASI ekslusif diikuti sebanyak 38 bayi dengan kriteria penilaian yakni bayi usia 6 dan 16 bulan yang sudah mendapatkan ASI esklusif, secara rutin datang ke posyandu untuk diketahui kesehatan dan perkembangannya, mempunyai status gizi yang baik, artinya juga tidak stunting, kemudian diberikan imunisasi dasar lengkap.

Bayi yang diwisuda mendapatkan tropi boneka dan sertifikat yang diserahkan langsung oleh Ketua TP PKK HSU Hj Anisah Rasyidah Wahid dengan disaksikan Kepala Dinas Kesehatan.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019