Oleh Imam Hanafi
Kotabaru, (Antaranews.Kalsel) - Harga hewan kurban di wilayah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, belakangan ini kian melambung saja setelah kian banyak permintaan terhadap hewan tersebut.
"Semula kami menduga harga hewan kurban seperti sapi masih berkisar Rp8 juta, tetapi setelah mendekati lebaran haji, harga hewan kurban kini melonjak hingga mencapai Rp12 juta-Rp14 juta per ekor," kata seorang panitia ibadah kurban sebuah Masjid di Kotabaru, Udin, Senin.
Sebelum mengetahui melonjaknya harga, Udin, pengurus kelompok arisan hewan kurban mengaku, mengkoordinir warga yang ingin berkurban dengan membayar Rp100 ribu-Rp150 ribu per bulan selama 12 bulan.
Setiap tujuh orang yang hendak menunaikan ibadah kurban, diwajibkan untuk membayar iuran bulanan untuk membeli seekor sapi kurban.
Namun karena harga hewan kurban melonjak tajam, para nggota kelompok arisan diminta untuk menambah iuran, masing-masing kisaran Rp200 ribu per orang.
Kelompok arisan kurban, adalah solusi bagi umat Islam di Kotabaru yang hendak menunaikan ibadah kurban tetapi tidak mampu membeli satu ekor sapi.
Arisan kurban menjadi hal yang lazim dilakukan oleh sebagian besar muslim di Kotabaru, kecuali bagi mereka yang mampu bisa berkurban langsung satu ekor sapi untuk satu keluarga.
Seorang mantan peternak sapi Abu Bakar, mengatakan, beternak sapi beberapa tahun terakhir sangat menguntungkan, berbeda dengan tiga tahun sebelumnya.
"Karena harga sapi tiga tahun lalu masih sangat murah, sehingga banyak peternak sapi yang gulung tikar karena bangkrut," ujarnya.
Namun belakangan ini, peternak sapi menuai keuntungan yang cukup besar, karena sapi yang biasanya memiliki berat daging sekitar 50 kg dengan seharga Rp4 juta, kini menjadi Rp10 juta lebih.
Abu Bakar mengaku, masih trauma untuk beternak sapi, karena kegagalan usahanya tiga tahun lalu itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013
Kotabaru, (Antaranews.Kalsel) - Harga hewan kurban di wilayah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, belakangan ini kian melambung saja setelah kian banyak permintaan terhadap hewan tersebut.
"Semula kami menduga harga hewan kurban seperti sapi masih berkisar Rp8 juta, tetapi setelah mendekati lebaran haji, harga hewan kurban kini melonjak hingga mencapai Rp12 juta-Rp14 juta per ekor," kata seorang panitia ibadah kurban sebuah Masjid di Kotabaru, Udin, Senin.
Sebelum mengetahui melonjaknya harga, Udin, pengurus kelompok arisan hewan kurban mengaku, mengkoordinir warga yang ingin berkurban dengan membayar Rp100 ribu-Rp150 ribu per bulan selama 12 bulan.
Setiap tujuh orang yang hendak menunaikan ibadah kurban, diwajibkan untuk membayar iuran bulanan untuk membeli seekor sapi kurban.
Namun karena harga hewan kurban melonjak tajam, para nggota kelompok arisan diminta untuk menambah iuran, masing-masing kisaran Rp200 ribu per orang.
Kelompok arisan kurban, adalah solusi bagi umat Islam di Kotabaru yang hendak menunaikan ibadah kurban tetapi tidak mampu membeli satu ekor sapi.
Arisan kurban menjadi hal yang lazim dilakukan oleh sebagian besar muslim di Kotabaru, kecuali bagi mereka yang mampu bisa berkurban langsung satu ekor sapi untuk satu keluarga.
Seorang mantan peternak sapi Abu Bakar, mengatakan, beternak sapi beberapa tahun terakhir sangat menguntungkan, berbeda dengan tiga tahun sebelumnya.
"Karena harga sapi tiga tahun lalu masih sangat murah, sehingga banyak peternak sapi yang gulung tikar karena bangkrut," ujarnya.
Namun belakangan ini, peternak sapi menuai keuntungan yang cukup besar, karena sapi yang biasanya memiliki berat daging sekitar 50 kg dengan seharga Rp4 juta, kini menjadi Rp10 juta lebih.
Abu Bakar mengaku, masih trauma untuk beternak sapi, karena kegagalan usahanya tiga tahun lalu itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013