Oleh Gunawan Wibisono
Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin dalam pelaksanaan razia penyakit masyarakat (pekat) berhasil menjaring belasan pasangan yang diduga mesum di kamar hotel tanpa ikatan yang sah.
Kepala Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin, Kompol Haryono MT di Banjarmasin, Kamis mengatakan, belasan pasangan tersebut diamankan dari beberapa hotel di kota ini.
Razia pekan dengan sasaran hotel-hotel itu dilakukan oleh Unit III Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin pada Rabu (25/9) malam sekitar pukul 23.30 wita hingga pukul 03.00 wita.
Dari beberapa hotel yang dilakukan razia pekat itu, polisi mengamankan para pasangan yang diketahui bukan pasangan suami isteri atau tidak memiliki ikatan yang sah sesuai undang-undang.
Dikatakan, jumlah pasangan mesum itu ada sebelas pasangan yang diamankan dari beberapa hotel diantaranya Hotel Tokyo berlokasi di jalan Kol Soegiono terjaring lima pasangan, Hotel Melayu empat pasangan dan Hotel Tedja dua pasangan yang berlokasi di Jalan Melayu Kota Banjarmasin.
"Semua pasangan di luar nikah itu langsung kita bawa menggunakan mobil patroli untuk didata dan dibina di Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin," tuturnya.
Dikatakan, usai pendataan dan pembinaan selanjutnya dimasukan ke dalam proses tindak pidana ringan sesuai aturan Perda Kota Banjarmasin.
Mereka semua diproses serta dikirim ke Pengadilan Negeri untuk menjalani tindak pidana ringan, dan sebelumnya mereka juga harus menanda tangani surat pernyataan.
"Proses terhadap sebelas pasangan mesum itu terus dilanjutkan hingga ke pengadilan untuk proses tindak pidana ringan serta akibat razia ini nantinya menimbulkan efek jera bagi lainnya," ucapnya kepada Antara.
Pihak Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin akan terus melakukan peningkatan razia pekat di seluruh wilayah hukum Kota Banjarmasin dengan target razia, pasangan mesum, balapan liar, pesta minuman keras/minuman keras, pekerja sek komersial, premanisme dan pelaku ngelem.
"Semua ini kita lakukan sebagai bentuk guna memelihar dan menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat dan juga untuk mengantisipasi, meminimalisir kejahatan dan kriminalitas di Kota Banjarmasin," terang pria berkumis tipis itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013
Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin dalam pelaksanaan razia penyakit masyarakat (pekat) berhasil menjaring belasan pasangan yang diduga mesum di kamar hotel tanpa ikatan yang sah.
Kepala Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin, Kompol Haryono MT di Banjarmasin, Kamis mengatakan, belasan pasangan tersebut diamankan dari beberapa hotel di kota ini.
Razia pekan dengan sasaran hotel-hotel itu dilakukan oleh Unit III Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin pada Rabu (25/9) malam sekitar pukul 23.30 wita hingga pukul 03.00 wita.
Dari beberapa hotel yang dilakukan razia pekat itu, polisi mengamankan para pasangan yang diketahui bukan pasangan suami isteri atau tidak memiliki ikatan yang sah sesuai undang-undang.
Dikatakan, jumlah pasangan mesum itu ada sebelas pasangan yang diamankan dari beberapa hotel diantaranya Hotel Tokyo berlokasi di jalan Kol Soegiono terjaring lima pasangan, Hotel Melayu empat pasangan dan Hotel Tedja dua pasangan yang berlokasi di Jalan Melayu Kota Banjarmasin.
"Semua pasangan di luar nikah itu langsung kita bawa menggunakan mobil patroli untuk didata dan dibina di Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin," tuturnya.
Dikatakan, usai pendataan dan pembinaan selanjutnya dimasukan ke dalam proses tindak pidana ringan sesuai aturan Perda Kota Banjarmasin.
Mereka semua diproses serta dikirim ke Pengadilan Negeri untuk menjalani tindak pidana ringan, dan sebelumnya mereka juga harus menanda tangani surat pernyataan.
"Proses terhadap sebelas pasangan mesum itu terus dilanjutkan hingga ke pengadilan untuk proses tindak pidana ringan serta akibat razia ini nantinya menimbulkan efek jera bagi lainnya," ucapnya kepada Antara.
Pihak Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin akan terus melakukan peningkatan razia pekat di seluruh wilayah hukum Kota Banjarmasin dengan target razia, pasangan mesum, balapan liar, pesta minuman keras/minuman keras, pekerja sek komersial, premanisme dan pelaku ngelem.
"Semua ini kita lakukan sebagai bentuk guna memelihar dan menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat dan juga untuk mengantisipasi, meminimalisir kejahatan dan kriminalitas di Kota Banjarmasin," terang pria berkumis tipis itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013