Kantor berita Indonesia ANTARA pada perayaan Ulang Tahunnya ke 82 di Banjarmasin menobatkan KetuaTim Penggerak PKK Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan Dra Hj Anisah Rasyidah Wahid, M.AP sebagai 'Penjaga Senyum Generasi Emas'.
Julukan atau sebutan itu tertera pada artikel yang terpampang pada plakat penghargaan sebagai nara sumber kepada Anisah pada acara seminar sekaligus penghargaan wanita hebat dalam rangka HUT Antara ke 82.
Direktur Kantor berita ANTARA biro Kalimantan Selatan Nurul Aulia Badar di Banjarmasin, Rabu mengatakan, julukan terserbut disematkan kepada Anisah atas dedikasi, komitmen dan upaya keras dalam membangun generasi Kabupaten Hulu Sungai Utara menjadi lebih baik dari periode-periode sebelumnya.
"Berbagai upaya beliau lakukan atau
didalamnya agar agar anak-anak di HSU khususnya mendapatkan hak dibidang pendidikan, kesehatan dan lainnya agar mereka bertumbuhkembang menjadi generasi emas yang diharapkan," ujar Nurul.
Nurul mengatakan, peran Anisah bisa terlihat langsung maupun tidak langsung dalam berbagai kegiatan pembangunan. Menurutnya Anisah juga berperan sebagai motivator dan menjadi inspirasi bagi kaum wanita didaerahnya.
Namun, lanjutnya, sebagai Ketua PKK sekaligus Bunda PAUD, Ketua Dekranasda hingga menjabat Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Daerah (DPPKBD) maka peran Anisah tidak bisa dipandang sebelah mata, belum lagi perannya sebagai pembina berbagai organisasi dan kegiatan.
Maka seiring HUT Kantor Berita Indonesia ANTARA ke 82, isteri dari Bupati HSU ini diundang sebagai pembicara atau nara sumber seminar yang mengangkat tema perempuan pilar peradaban bangsa.
Hj. Anisah bersama Bupati Barito Kuala Hj. Noormiliyani didaulat sebagai narasumber, karena dua perempuan ini dipandang dan dinilai sebagai perempuan hebat Kalsel yang telah banyak memberikan ispirasi bagi masyarakat Kalsel, khususnya bagi Kabupaten HSU.
"Alhamdulilah kami bisa menghadirkan dua sosok inspiratif ini. Tentu keduanya punya banyak pengalaman dan prestasi yang bisa dibagikan sebagai inspirasi oleh undangan yang hadir," terang Kepala Biro LKBN Antara Kalimantan Selatan Nurul Aulia Badar di Banjarmasin, saat memberikan sambutan.
Menurut pria yang akrab disapa Olly ini, kedua narasumber tersebut dipilih Iantaran sederet prestasi yang mereka raih selama ini. Sehingga seminar yang menjadi rangkaian ajang penyerahan penghargaan Perempuan Hebat Kalimantan Selatan Award 2019 itu sangat tepat menghadirkan sosok perempuan istimewa pula.
Berdasarkan catatan ANTARA sederet prestasi menonjol ditorehkan Hj Anisah Wahid selaku Bunda PAUD seperti berkembangnya lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dimana sudah 176 desa memiliki PAUD, sisanya sebanyak 58 desa belum memiliki PAUD dan 43 desa diantaranya memang tidak memungkinkan didirikan PAUD karena jumlah anak didik yang tidak mencukupi serta lokasi desa yang saling berdekatan sehingga hanya efektif didikan satu lembaga PAUD.
Bahkan ada beberapa desa yang memiliki dua hingga tiga lembaga PAUD karena jumlah peserta didik sangat banyak di desa tersebut.
Bertambahnya lembaga PAUD secara otomatis meningkatkan angka partisipasi kasar PAUD mencapai 80,37 persen.
Anisah juga mendorong Pemkab HSU mengalokasikan bantuan insentif bagi sekitar 800 tenaga pendidik PAUD di APBD sehingga saat ini setiap tenaga pendidik mendapaf insentif sebesar Rp250 ribu perbulan yang dibayarkan per-triwulan.
Pemerintah daerah juga mengalokasikan anggaran di APBD bagi penyelenggaraan PAUD, pelatihan kompetensi tenaga pendidik PAUd dan pembangunan gedung.
Anisah juga mendorong berbagai kemitraan dengan instansi pemerintah untuk memajukan pendidikan PAUD seperti dengan Dinas Pendidikan, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas pemberdayaan masyarakat dan desa, Dinas kesehatan, Lingkungan Hidup, Badan penyuluh, PUPR, Dekranasda, Himpaudi dan IGTKI.
Atas berbagai upaya dan peran serta tersebut, maka Bunda PAUD HSU Hj Anisah Rasyidah Wahid pada 2019 mendapat penghargaan dari Himpaudi Kalsel sebagai Bunda PAUD terbaik di Kalsel.
Kiprahnya dalam mengembangkan lembaga pendidikan PAUd juga mendapat perhatian Kementerian Pendidikan yang mengundang Hj Anisah Rasyidah pada seminar nasional bertema pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK ramah anak usia dini di Hotel Grand Dafam Rohan 31 Oktober 2019 di Yogjakarta.
Menurut Ketua Pokja II PKK Hj Lailatanur Raudah yang mendampingi, Anisah merupakan Bunda PAUD satu-satunya yang diundang pada acara seminar nasional tersebut
Perhatian dan kepedulian Anisah terhadap perkembangan anak-anaknya memang sangat besar, sehingga tak heran apalagi ada kegiatan pembangunan dan kemasyarakatan yang berdampak bagi kesejahteraan anak khususnya, maka wanita kelahiran Amuntai, yang baru saja merayakan Ulang Tahunnya ke 56 akan sigap terlibat didalamnya.
Maka kegembiraan Anisah ketika Kabupaten HSU dinilai sebagai kabupaten layak anak (KLA) di 2017 dan berlanjut meraih kategori madya di 2018 membuka harapan cerah bagi semuanya.
Namun ibu dua anak ini turut prihatin tatkala daerahnya dikategorikan masuk kabupaten tertinggi angka kasus kekerdilan (stunting) pada 2015 sehingga ambil peran bersama berbagai instansi pemerintah terkait untuk menekan angka Stunting.
Kini hasilnya, salah satu desa penyandang angka stunting tertinggi waktu itu, yakni Desa Simpang Empat di Kecamatan Amuntai Selatan menjadi kampung KB percontohan.
Desa Simpang Empat ditetapkan sebagai pusat layanan unggulan (center of excellence) bagi kampung KB berdasarkan surat keputusan Kepala BKKBN perwakilan Kalsel nomor 014/HK.02.02/J.1/2019 pada 13 Maret 2019.
Secara keseluruhan angka stunting di 10 desa di HSU berhasil diturunkan hingga saat ini.
Upaya pemberdayaan keluarga, perempuan dan perlindungan anak juga menjadi fokus Anisah karena terkait pula dengan kesejahteraan anak dan peningkatan SDM.
Bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Anisah turut berperan dan mendorong pembentukan Pusat Informasi dan Konsultasi (PIK) keluarga di 214 desa dan 5 kelurahan untuk memberikan perlindungan kepada kaum perempuan dan anak, mencegah dan melayani kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) serta mencegah dan menangani kasus perdagangan orang (trafficking).
Atas pembentukan PIK Keluarga ini, Pemkab HSU mendapat penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai daerah pemprakarsa pembentukan PIK Keluarga dimana peran Anisah sebagai pendukung pembentukan PIK Keluarga yang dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Kepala DPPPA Gusti Iskandariah yang juga mendapat penghargaan sebagai pelaksana program.
PIK keluarga ini satu-satunya di Indonesia ada di HSU sehingga mendapat sertifikat penghargaan dari pemerintah pusat pada 19 September 2015 bertepatan Peringatan Hari Anak Nasional di Kabupaten HSU.
Komitmen yang tinggi dibidang kependudukan dan KB juga diperlihatkan Anisah dengan berhasil menurunkan angka perkawinan usia dini dan meningkatkan kepesertaan KB, termasuk KB pria.
Peserta KB aktif mencapai 85 persen dari jumlah pasangan usia subur di daerahnya.
Pelayanan KB melalui kader desa menjangkau hingga kepelosok, bersinergi dengan program pemerintah lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Rekrutmen tenaga kontrak menjadi petugas penyuluh KB sebanyak 100 orang sebagai upaya serius Anisah selaku Kepala DPKBD untuk mensukseskan kembali program KB di Kabupaten HSU.
Penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN pusat diraih Anisah atas pencapaian dalam pembangunan program KB.
Selain itu, Rumah pintar (Rumpin) Tunas Harapan yang diinisiasinya telah menjelma menjad Rumpin teraktif dan menjadi percontohan di Kalsel, sehingga pernah mendapat penghargaan juara 1 lomba rumah pintar se Indonesia kategori swadaya masyarakat yang diselenggarakan PT Astra Intermasional di Balikpapan pada 2017.
Anisah juga menyambut gembira karena Pemkab HSU menggratiskan layanan kesehatan atau berobat di rumah sakit dan puskesmas bagi seluruh masyarakat, karena tentunya berdampak positif bagi kesejahteraan keluarga dan anak di HSU.
Bagi Anisah, wajah ceria diwajah anak-anak di Hulu Sungai Utara merupakan salah satu tolak ukur (barometer) keberhasilan pembangunan.
"Bila melihat anak-anak tesenyum bahagia dan ceria, rasanya puas dan bangga," ujar Anisah.
Kalau prestasi di kegiatan PKK sudah tak terbilang, berbagai perlombaan diberbagai bidang kerja PKK pernah diraih atas binaannya.
Anisah pernah menerima penghargaan Pakarti Madya 1 untuk kategori kabupaten oleh pemerintah pusat dalam Iomba Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Tingkat Nasional dalam rangkaian acara Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-25 di Manado, Sulawesi Utara tahun 2018.
Almamater tempat Anisah menyelesaikan pendidikan Strata 2 yakni STIA Bina Banua Banjarmasin pernah memberikan penghargaan kepadanya selaku wanita inspiratif dan juga sebagai lulusan kebanggan almamater melalui Alumni award pada 2015 karena prestasi yang ditorehkannya dimasyarakat.
Namun berbagai aktivitas dimasyarakat tak membuat Anisah melupakan kodrat sebagai perempuan.
Anisah layak disebut wanita hebat, karena berbagai prestasi di masyarakat dan pemerintahan tak membuatnya melalaikan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang isteri dan ibu rumah tangga.
Hal ini bisa dilihat dari kesuksesan sang suami H Abdul Wahid HK yang dua periode menjabat Bupati HSU.
Kedua anaknya juga sukses menyelesaikan pendidikan, bahkan Almien Ashar Safari anak keduanya menjadi Ketua DPRD HSU periode 2019 -2024.
Sebagai seorang wanita karier, Anisah tetap memprioritaskan tugas sebagai ibu rumah sebagai tugas utama seorang wanita.
Sehingga, bagi Anisah, wanita hebat adalah wanita yang berhasil sukses menjalani keduanya yakni sebagai ibu rumah tangga sekaligus wanita karier di masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Julukan atau sebutan itu tertera pada artikel yang terpampang pada plakat penghargaan sebagai nara sumber kepada Anisah pada acara seminar sekaligus penghargaan wanita hebat dalam rangka HUT Antara ke 82.
Direktur Kantor berita ANTARA biro Kalimantan Selatan Nurul Aulia Badar di Banjarmasin, Rabu mengatakan, julukan terserbut disematkan kepada Anisah atas dedikasi, komitmen dan upaya keras dalam membangun generasi Kabupaten Hulu Sungai Utara menjadi lebih baik dari periode-periode sebelumnya.
"Berbagai upaya beliau lakukan atau
didalamnya agar agar anak-anak di HSU khususnya mendapatkan hak dibidang pendidikan, kesehatan dan lainnya agar mereka bertumbuhkembang menjadi generasi emas yang diharapkan," ujar Nurul.
Nurul mengatakan, peran Anisah bisa terlihat langsung maupun tidak langsung dalam berbagai kegiatan pembangunan. Menurutnya Anisah juga berperan sebagai motivator dan menjadi inspirasi bagi kaum wanita didaerahnya.
Namun, lanjutnya, sebagai Ketua PKK sekaligus Bunda PAUD, Ketua Dekranasda hingga menjabat Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Daerah (DPPKBD) maka peran Anisah tidak bisa dipandang sebelah mata, belum lagi perannya sebagai pembina berbagai organisasi dan kegiatan.
Maka seiring HUT Kantor Berita Indonesia ANTARA ke 82, isteri dari Bupati HSU ini diundang sebagai pembicara atau nara sumber seminar yang mengangkat tema perempuan pilar peradaban bangsa.
Hj. Anisah bersama Bupati Barito Kuala Hj. Noormiliyani didaulat sebagai narasumber, karena dua perempuan ini dipandang dan dinilai sebagai perempuan hebat Kalsel yang telah banyak memberikan ispirasi bagi masyarakat Kalsel, khususnya bagi Kabupaten HSU.
"Alhamdulilah kami bisa menghadirkan dua sosok inspiratif ini. Tentu keduanya punya banyak pengalaman dan prestasi yang bisa dibagikan sebagai inspirasi oleh undangan yang hadir," terang Kepala Biro LKBN Antara Kalimantan Selatan Nurul Aulia Badar di Banjarmasin, saat memberikan sambutan.
Menurut pria yang akrab disapa Olly ini, kedua narasumber tersebut dipilih Iantaran sederet prestasi yang mereka raih selama ini. Sehingga seminar yang menjadi rangkaian ajang penyerahan penghargaan Perempuan Hebat Kalimantan Selatan Award 2019 itu sangat tepat menghadirkan sosok perempuan istimewa pula.
Berdasarkan catatan ANTARA sederet prestasi menonjol ditorehkan Hj Anisah Wahid selaku Bunda PAUD seperti berkembangnya lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dimana sudah 176 desa memiliki PAUD, sisanya sebanyak 58 desa belum memiliki PAUD dan 43 desa diantaranya memang tidak memungkinkan didirikan PAUD karena jumlah anak didik yang tidak mencukupi serta lokasi desa yang saling berdekatan sehingga hanya efektif didikan satu lembaga PAUD.
Bahkan ada beberapa desa yang memiliki dua hingga tiga lembaga PAUD karena jumlah peserta didik sangat banyak di desa tersebut.
Bertambahnya lembaga PAUD secara otomatis meningkatkan angka partisipasi kasar PAUD mencapai 80,37 persen.
Anisah juga mendorong Pemkab HSU mengalokasikan bantuan insentif bagi sekitar 800 tenaga pendidik PAUD di APBD sehingga saat ini setiap tenaga pendidik mendapaf insentif sebesar Rp250 ribu perbulan yang dibayarkan per-triwulan.
Pemerintah daerah juga mengalokasikan anggaran di APBD bagi penyelenggaraan PAUD, pelatihan kompetensi tenaga pendidik PAUd dan pembangunan gedung.
Anisah juga mendorong berbagai kemitraan dengan instansi pemerintah untuk memajukan pendidikan PAUD seperti dengan Dinas Pendidikan, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas pemberdayaan masyarakat dan desa, Dinas kesehatan, Lingkungan Hidup, Badan penyuluh, PUPR, Dekranasda, Himpaudi dan IGTKI.
Atas berbagai upaya dan peran serta tersebut, maka Bunda PAUD HSU Hj Anisah Rasyidah Wahid pada 2019 mendapat penghargaan dari Himpaudi Kalsel sebagai Bunda PAUD terbaik di Kalsel.
Kiprahnya dalam mengembangkan lembaga pendidikan PAUd juga mendapat perhatian Kementerian Pendidikan yang mengundang Hj Anisah Rasyidah pada seminar nasional bertema pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK ramah anak usia dini di Hotel Grand Dafam Rohan 31 Oktober 2019 di Yogjakarta.
Menurut Ketua Pokja II PKK Hj Lailatanur Raudah yang mendampingi, Anisah merupakan Bunda PAUD satu-satunya yang diundang pada acara seminar nasional tersebut
Perhatian dan kepedulian Anisah terhadap perkembangan anak-anaknya memang sangat besar, sehingga tak heran apalagi ada kegiatan pembangunan dan kemasyarakatan yang berdampak bagi kesejahteraan anak khususnya, maka wanita kelahiran Amuntai, yang baru saja merayakan Ulang Tahunnya ke 56 akan sigap terlibat didalamnya.
Maka kegembiraan Anisah ketika Kabupaten HSU dinilai sebagai kabupaten layak anak (KLA) di 2017 dan berlanjut meraih kategori madya di 2018 membuka harapan cerah bagi semuanya.
Namun ibu dua anak ini turut prihatin tatkala daerahnya dikategorikan masuk kabupaten tertinggi angka kasus kekerdilan (stunting) pada 2015 sehingga ambil peran bersama berbagai instansi pemerintah terkait untuk menekan angka Stunting.
Kini hasilnya, salah satu desa penyandang angka stunting tertinggi waktu itu, yakni Desa Simpang Empat di Kecamatan Amuntai Selatan menjadi kampung KB percontohan.
Desa Simpang Empat ditetapkan sebagai pusat layanan unggulan (center of excellence) bagi kampung KB berdasarkan surat keputusan Kepala BKKBN perwakilan Kalsel nomor 014/HK.02.02/J.1/2019 pada 13 Maret 2019.
Secara keseluruhan angka stunting di 10 desa di HSU berhasil diturunkan hingga saat ini.
Upaya pemberdayaan keluarga, perempuan dan perlindungan anak juga menjadi fokus Anisah karena terkait pula dengan kesejahteraan anak dan peningkatan SDM.
Bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Anisah turut berperan dan mendorong pembentukan Pusat Informasi dan Konsultasi (PIK) keluarga di 214 desa dan 5 kelurahan untuk memberikan perlindungan kepada kaum perempuan dan anak, mencegah dan melayani kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) serta mencegah dan menangani kasus perdagangan orang (trafficking).
Atas pembentukan PIK Keluarga ini, Pemkab HSU mendapat penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai daerah pemprakarsa pembentukan PIK Keluarga dimana peran Anisah sebagai pendukung pembentukan PIK Keluarga yang dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Kepala DPPPA Gusti Iskandariah yang juga mendapat penghargaan sebagai pelaksana program.
PIK keluarga ini satu-satunya di Indonesia ada di HSU sehingga mendapat sertifikat penghargaan dari pemerintah pusat pada 19 September 2015 bertepatan Peringatan Hari Anak Nasional di Kabupaten HSU.
Komitmen yang tinggi dibidang kependudukan dan KB juga diperlihatkan Anisah dengan berhasil menurunkan angka perkawinan usia dini dan meningkatkan kepesertaan KB, termasuk KB pria.
Peserta KB aktif mencapai 85 persen dari jumlah pasangan usia subur di daerahnya.
Pelayanan KB melalui kader desa menjangkau hingga kepelosok, bersinergi dengan program pemerintah lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Rekrutmen tenaga kontrak menjadi petugas penyuluh KB sebanyak 100 orang sebagai upaya serius Anisah selaku Kepala DPKBD untuk mensukseskan kembali program KB di Kabupaten HSU.
Penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN pusat diraih Anisah atas pencapaian dalam pembangunan program KB.
Selain itu, Rumah pintar (Rumpin) Tunas Harapan yang diinisiasinya telah menjelma menjad Rumpin teraktif dan menjadi percontohan di Kalsel, sehingga pernah mendapat penghargaan juara 1 lomba rumah pintar se Indonesia kategori swadaya masyarakat yang diselenggarakan PT Astra Intermasional di Balikpapan pada 2017.
Anisah juga menyambut gembira karena Pemkab HSU menggratiskan layanan kesehatan atau berobat di rumah sakit dan puskesmas bagi seluruh masyarakat, karena tentunya berdampak positif bagi kesejahteraan keluarga dan anak di HSU.
Bagi Anisah, wajah ceria diwajah anak-anak di Hulu Sungai Utara merupakan salah satu tolak ukur (barometer) keberhasilan pembangunan.
"Bila melihat anak-anak tesenyum bahagia dan ceria, rasanya puas dan bangga," ujar Anisah.
Kalau prestasi di kegiatan PKK sudah tak terbilang, berbagai perlombaan diberbagai bidang kerja PKK pernah diraih atas binaannya.
Anisah pernah menerima penghargaan Pakarti Madya 1 untuk kategori kabupaten oleh pemerintah pusat dalam Iomba Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Tingkat Nasional dalam rangkaian acara Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-25 di Manado, Sulawesi Utara tahun 2018.
Almamater tempat Anisah menyelesaikan pendidikan Strata 2 yakni STIA Bina Banua Banjarmasin pernah memberikan penghargaan kepadanya selaku wanita inspiratif dan juga sebagai lulusan kebanggan almamater melalui Alumni award pada 2015 karena prestasi yang ditorehkannya dimasyarakat.
Namun berbagai aktivitas dimasyarakat tak membuat Anisah melupakan kodrat sebagai perempuan.
Anisah layak disebut wanita hebat, karena berbagai prestasi di masyarakat dan pemerintahan tak membuatnya melalaikan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang isteri dan ibu rumah tangga.
Hal ini bisa dilihat dari kesuksesan sang suami H Abdul Wahid HK yang dua periode menjabat Bupati HSU.
Kedua anaknya juga sukses menyelesaikan pendidikan, bahkan Almien Ashar Safari anak keduanya menjadi Ketua DPRD HSU periode 2019 -2024.
Sebagai seorang wanita karier, Anisah tetap memprioritaskan tugas sebagai ibu rumah sebagai tugas utama seorang wanita.
Sehingga, bagi Anisah, wanita hebat adalah wanita yang berhasil sukses menjalani keduanya yakni sebagai ibu rumah tangga sekaligus wanita karier di masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019