Kesebelasan Persetala, Tanah Laut, Kalimantan Selatan gagal masuk 32 besar Liga Tiga Nasional 2019 setelah ditahan imbang Tarakan Putra Banten Jaya, Kalimantan Timur dengan skor 0-0, di Stadion Pertasi Kencana Pelaihari, Senin (2/12).
Pada pertandingan itu, Persetala lebih dominan menguasai pertandingan, bahkan di babak pertama hingga babak kedua peluang menciptakan gol ke gawang Kesebelasan Tarakan Banten Jaya sangat terbuka.
Sayangnya, faktor keberuntungan masih berada di Kesebelasan Tarakan Banten Jaya. Hingga babak kedua berakhir kedudukan imbang tanpa gol.
Usai pertandingan, pelatih Tarakan Putra Banten Jaya, Slamet Riyadi mengaku sangat beruntung mampu menahan imbang Persetala.
“Kami tahu tuan rumah bakal bermain menyerang sebab sama-sama punya peluang untuk lolos. Namun kami sudah mengantisipasinya,” ucapnya.
“Apalagi kapten tim tuan rumah tidak bermain lantaran akumulasi kartu kuning. Ini menjadi keberuntungan buat kami. Sebab pemain yang satu itu cukup kuat dan mampu menjadi jendral lapangan,”terangnya.
Sementara, pelatih Persetala Edy Porwanto mengatakan, keberuntungan belum menghampiri mereka karena peluang-peluang untuk menciptakan gol itu ada, namun tidak berhasil.
“Taktik dan strategi yang saya instruksikan sudah sejalan dengan apa yang dijalankan anak-anak. Sayangnya penyelesaian akhir belum tepat sasaran,”tandasnya.
Dari pengalaman itu, sebut dia, pihaknya akan mengevaluasi kembali permainan Persetala, walaupun sudah tidak lolos ke zona nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Pada pertandingan itu, Persetala lebih dominan menguasai pertandingan, bahkan di babak pertama hingga babak kedua peluang menciptakan gol ke gawang Kesebelasan Tarakan Banten Jaya sangat terbuka.
Sayangnya, faktor keberuntungan masih berada di Kesebelasan Tarakan Banten Jaya. Hingga babak kedua berakhir kedudukan imbang tanpa gol.
Usai pertandingan, pelatih Tarakan Putra Banten Jaya, Slamet Riyadi mengaku sangat beruntung mampu menahan imbang Persetala.
“Kami tahu tuan rumah bakal bermain menyerang sebab sama-sama punya peluang untuk lolos. Namun kami sudah mengantisipasinya,” ucapnya.
“Apalagi kapten tim tuan rumah tidak bermain lantaran akumulasi kartu kuning. Ini menjadi keberuntungan buat kami. Sebab pemain yang satu itu cukup kuat dan mampu menjadi jendral lapangan,”terangnya.
Sementara, pelatih Persetala Edy Porwanto mengatakan, keberuntungan belum menghampiri mereka karena peluang-peluang untuk menciptakan gol itu ada, namun tidak berhasil.
“Taktik dan strategi yang saya instruksikan sudah sejalan dengan apa yang dijalankan anak-anak. Sayangnya penyelesaian akhir belum tepat sasaran,”tandasnya.
Dari pengalaman itu, sebut dia, pihaknya akan mengevaluasi kembali permainan Persetala, walaupun sudah tidak lolos ke zona nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019