Investasi logam mulia atau komiditas emas di PT Bestprofit Futures, perusahaan pialang ternama di Indonesia terus mengalami peningkatan di Kota Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.

Pimpinan Bestprofit Futures Cabang Banjarmasin Adriyanto Papuke saat jumpa pers kinerja kuartal III tahun 2019 di Golden Tulip Banjarmasin, Kamis, mengungkapkan, sepanjang Januari hingga September 2019 ini mengalami pertumbuhan volume investasi mencapai 7,39 persen.

Diungkapkan dia, bahwa volume investasi emas di perusahaannya saat ini mencapai 52,336 lot dibanding tahun lalu dibulan yang sama sebesar 48,735 lot.

"Jadi memang masyarakat di Kalsel ini lebih awam dengan emas, jadi mereka lebih suka berinvestasi emas dibanding yang lain, makanya perusahaan kita cukup mendapat perkembangan nasabah," ujarnya.

Menurut dia, bahwa segmen nasabah di Kalsel ini untuk produk investasi berjangka masih didominasi segmen profisional dan pengusaha.

"Dari segi umur rata-rara di atas 35 tahun, kebanyakan memang laki-laki," paparnya.

Tidak hanya di Banjarmasin, ungkap Adriyanto, potensial daerah yang diincar menjadi nasabah itu di daerah Kotabaru, Tabalong dan Kabupaten Banjar, karena merupakan daerah usaha tambang dan perkebunan sawit.

Karena, kata dia, tim broker dan wakil pialang berjangka BPF dengan sarat pengalaman di sebar di daerah potensial itu, karena pihaknya menargetkan kepuasan pelayanan bagi nasabah sebesar 80 persen 

"Dan target kita lima tahun kedepan menjadi kantor cabang terbaik di Indonesia dari segi pertumbuhan nasabah baru dengan peningkatan transaksi sekitar 20 persen," ujarnya.

Saat ini saja, perputaran investasi berupa emas di PT BPF dengan nilai Rp1 triliun lebih.

Secara nasional, ungkap Adriyanto, sebagaimana yang dilaporkan Direktur Utama BPF M Khusyen Azhari, volume transaksi meningkat tajam pada tahun ini sekitar 42,16 persen.

Diungkapkan dia, peningkatan itu sebesar 830,395 lot dibanding tahun lalu, ini menunjukkan kepercayaan masyarakat berinvestasi di PT BPF terus meningkat.

Sementara itu, Kliring Berjangka Indonesia (KBI) sebagai Badan Usaha Milik Negara atau BUMN mengakui PT BPF merupakan salah satu anggotanya.

"PT BPF sudah masuk sebagai anggota KBI sejak 2004, sejauh ini cukup dipercaya masyarakat sebagai perusahaan investasi," ujar Perwakilan PT KBI (Persero) Ahmad Kasim.

Hal yang sama juga diungkapkan perwakilan PT Bursa Berjangka Jakarta Putri Maya menyatakan, bahwa PT BPF adalah perusahaan investasi yang bukan bodong.

"PT BPF merupakan salah satu anggota kita yang legal, sudah merupakan perusahaan pialang yang bersar bahkan terbaik," ucapnya.
 
Sosialisasi serta jumpa pers PT BPF cabang Banjarmasin untuk kinerja kuartal III tahun 2019.(Sukarli Ant)

 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019