Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Pemkab Batola), Kalimantan Selatan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Bapelitbang menggelar Rapat Koordinasi Lintas Sektor Konvergensi Percepatan Pencegahan dan Penanganan Stunting (kekerdilan), di Aula Selidah Kantor Bupati Batola, Selasa (26/11).

Dalam acara itu panitia pelaksana menghadirkan pemateri sekaligus narasumber guru besar Universitas Airlangga Surabaya (Unair) Surabaya (Jatim) Sumarni mengatakan, stunting atau gizi buruk pada anak dapat terjadi 1.000 hari sejak ibu positif hamil hinggal awal-awal masa kelahiran bayi.

“Keadaan gizi buruk sebelum dan selama melahirkan merupakan penyebab penting, sehingga berat badan bayi lahir rendah atau disingkat BBLR,” ucap dosen Unair itu.

Dikatakannya, stunting dapat menjadi awal datangnya permasalahan pada anak seperti tinggi badan rendah, lemahnya kognitif dan psikomotrik anak, lebih gampang terkena penyakit degeneratif, membuat anak lemah pada sains maupun olahraga dan secara nasional menyebabkan rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Sementara, Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor menyampaikan,  stunting tidak hanya menjadi permasalahan yang ada di daerah, namun berskala nasional dan harus diselesaikan lintas sektoral.

“Dari penjelasan guru besar Unair Sumarni tadi menjadi jelas. Kita harus menanggulangi stunting, bahkan dari masa sebelum melahirkan hingga usia-usia awal bayi,” ucapnya.

Terpisah, Kepala Bapelitbang Batola Zulkifli Yadi Noor menyampaikan, pelaksanaan percepatan dan pencegahan stunting di Batola selaras dalam mendukung kebijakan nasional yang tertuang RPJMN 2015-2019 yaitu menurunkan prevalensi stunting anak di bawah dua tahun menjadi 28 persen dengan pelibatan lintas sektor.

Ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan Batola Aziz, pihaknya telah melakukan beragam upaya pencegahan di antaranya dengan pembagian suplemen Sikudapeni (Siapkan Kuatkan Pengantin Sejak Dini) bagi calon pengantin dan ibu hamil di seluruh Batola.

Dari hasil rakor diperoleh beragam kesepakatan seperti pemaksimalan dana-dana desa untuk pencegahan stunting, membentuk kader pembangunan manusia (KPM) kader stunting, serta membentuk pos-pos penanganan stunting di desa.
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Bapelitbang menggelar Rapat Koordinasi Lintas Sektor Konvergensi Percepatan Pencegahan dan Penanganan Stunting (kekerdilan), di Aula Selidah Kantor Bupati Batola, Selasa (26/11).Foto:Antaranews Kalsel/Humas.


 

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019