Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengajak seluruh jemaah yang hadir pada peringatan Maulid Nabi di Majelis Ta’lim Hilyatus Sholihin Senin malam (25/11) mengumandangkan syair Ya Lal Wathon, yang merupakan syair dengan isi tentang kecintaan terhadap tanah air .

Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon
Hubbul Wathon minal Iman
Wala Takun minal Hirman
Inhadlu Alal Wathon.

Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon
Hubbul Wathon minal Iman
Wala Takun minal Hirman
Inhadlu Alal Wathon.

Demikian penggalan lirik lagu Yalal Wathon yang dilantunkan Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor pada Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW Thun 1441 H, di Majelis Ta’lim Hilyatus Sholihin Senin (25/11/2019) malam. 

Syair lagus Islami  Gubernur yang akrab disapa Paman Birin ini membuat terkesima ribuan jemaah, termasuk Habib Syech, para alim ulama, dan para tamu undangan.

“Sambutan saya ringkas aja hanya.ingin megajak jemaah  mengumandangkan lagu Yalal Wathon. Berkenan Habib Syech juga dapat mengiringi,” ajaknya.

Mendengar ajakan Paman Birin, ribuan jemaah maulid mengikutinya hingga lirik terakhir.
Lagu Yalal Wathon merupakan sebuah syair lagu Cinta Tanah Air yang diciptakan pendiri oleh KH. Abdul Wahab Chasbullah.

Semangat syair yang ditulis di lagu menjadi inspirasi agar kita semakin meningkatkan rasa cinta pada Tanah Air.  

Lagu itu menegaskan ajaran bahwa cinta Tanah Air sebagian dari iman.

Habib Syech Abdul Qodir Assegaf  yang memimpin Maulid Akbar ini memuji apa yang dilakukan Paman Birin. “Luar biasa apa yang dilakukan Gubernur Kalsel yang mengajak kita semua untuk mengumandangkan lagu Yalal Watahon,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Habib Syech menyampaikan pesan untuk selalu menahan hawa nafsu dan amarah.

 Menurut Habib, orang yang kuat bukan sekadar kuat fisiknya, tetapi orang yang bisa menahan nafsu dan amarahnya. 

“Semua perbuatan jelek jangan dibalas dengan kejelekan, balaslah dengan kebaikan, jangan suka balas dendam,” pesannya.

Dia mengajak seluruh umat Islam untuk ikut bershalawat, saling menjaga kerukunan, tidak berselisih dengan tetanga, dan menjaga kerukunan antarwarga negara.

Pewarta: .

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019