Ketua DPRD Kabupaten Kotabaru, Syairi Mukhlis mengatakan, sejumlah kawasan pemukiman padat perkotaan salah satunya Desa Rampa Kecamatan Pulau Laut Utara menjadi prioritas penataan dalam rogram Kotaku.

"Alhamdulillah pada tahun anggaran 2020 kita (Kabupaten Kotabaru) mendapat alokasi Rp40 miliar dalam program Kotaku," kata Syairi.

Dikatakannya, program ini merupakan upaya pemerintah menjadikan lingkungan kota yang bersih, dan nyaman tertata rapi sehingga menjadi tempat tinggal yang layak dan sehat. Kabupaten Kotabaru lanjutnya, telah menjalankan program Kotaku melalui dinas terkait (Cipta Karya), namun terbatasnya anggaran, hanya beberapa titik yang mendapat alokasi pembangunan.

Tindak lanjut atas program tersebut, politisi PDIP ini menyebut, Bumi Saijaan pada tahun anggaran 2020 akan mendapat penggelontoran Rp40 miliar dari bank dunia.

Sinergis dengan upaya perbaikan dan penataan kawasan pemukiman padat perkotaan, yang menjadi masalah besar adalah pengelolaan sampah yang belum optimal.

Diakui mantan kepala desa ini, permasalahan sampah masih menjadi sesuatu yang sangat pelik bagi kawasan perkotaan termasuk Kotabaru. Terlebih ibukota kabupaten Kotabaru ini berada di pesisir laut sehingga ada kesulitan tersendiri dalam mengatasinya.

Syairi berharap, dengan penataan lingkungan kawasan pemukiman padat perkotaan ini, akan menjadikan Kotabaru mendapat penghargaan pengelolaan lingkungan yang baik yakni Adipura yang hingga kini masih belum pernah diraihnya.

"Kami mendukung dan menghimbau kepada segenap elemen masyarakat Bumi Saijaan agar bersama-sama bahu membahu dalam menjadikan lingkungan tempat tinggal lebih rapi, bersih dan nyaman," harap Syairi.

Terpisah, Ketua Komisi III, Suji Hendra usai menjalani kunjungan kerja dalam rangka konsultasi ke pemerintah pusat, mendapat informasi Kabupaten Kotabaru akan mendaat alokasi Rp40 miliar dalamprogram Kotakau yang diperuntukan penataan desa di Kecamatan Pulau Laut Utara.

Pewarta: M. Shohib

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019