Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menargetkan swasembda daging dengan menggenjot pelaksanaan program Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) dengan meningkatkan target hingga 100 persen pada 2020.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan selatan (Kalsel), Suparmi di Banjarbaru Senin mengatakan, untuk merealisasikan swasembada daging sapi tersebut, Pemprov Kalsel menaikan target UPSUS SIWAB sebesar 100 persen, dari 25 ribu ekor pada 2019 menjadi 50 ribu ekor pada 2020, dengan target bunting 45 ribu ekor dan target lahir 40.000 ekor

Sebelumnya, mendorong kinerja program tersebut, Pemprov juga melaksanakan program Gebyar Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (UPSUS SIWAB), di Desa Suato Lama, Kecamatan Salam Babaris, Kabupaten Tapin.

Menurut Suparmi, mewujudkan program tersebut, pihaknya juga melibatkan dan mendorong seluruh sentra-sentra sapi di Kalsel, seperti Tanah Laut, Tanah Bumbu, Banjar, Tapin, dan Barito Kuala, agar bisa merealisasikan Kalsel sebagai sentra sapi.

Baca juga: Pemekaran Kecamatan Pulau Laut Sigam Kotabaru disetujui pusat

"Kalsel saat ini masih belum surplus daging sapi, tapi sudah surplus daging putih yakni ayam broiler," katanya.

Kebutuhan daging sapi di Kalsel saat ini terbilang cukup tinggi hingga harus mengimpor dari luar. Kebutuhan di Kalsel yang masih perlu disokong sekitar 3 ribu ekor per bulan, sisanya disuplai dari dalam daerah.

Program UPSUS SIWAB ini digalakan agar kebutuhan 3 ribu ekor tersebut bisa dipenuhi sendiri, bahkan diharapkan akan mampu mensuplai provinsi-provinsi lain.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Abdul Haris Makkie, pada Gebyar Upsus Siwab mengatakan, Gubernur menargetkan Kalsel akan menjadi daerah penyangga di sektor pangan, khususnya sektor pertanian dan peternakan.

"Sudah ditargetkan pak gubernur bahwa kami akan menjadi daerah penyangga di sektor pangan, khususnya sektor pertanian dan peternakan," ujarnya.

Di sektor peternakan ungkap Haris, Kalsel saat ini terus berbenah untuk meningkatkan produksi daging sapi.

Baca juga: Legislatif apresiasi pelibatan Pemprov kembangkan Gunung Mamake

Beberapa program yang sudah berjalan, tambah dia, jika berhasil nantinya Kalsel akan menuju daerah swasembada sapi.

Program tersebut nantinya tidak semata-mata memenuhi kebutuhan daging sapi secara lokal, tetapi juga akan memenuhi ketersedian secara regional dan nasional, terurama untuk ibu kota baru nantinya.

Peluang menjadi daerah penyangga untuk peternakan dan pertanian untuk ini kota baru sangat terbuka. Mendukung hal tersebut, Pemprov Kalsel sudah melakukan langkah-langkah strategis.

"Beberapa desa di Kalsel sudah menjalankan program Upsus Siwab yang merupakan salah satu program kementerian pertanian," ujarnya.

Turut hadir juga Bupati Tapin, Perwakilan dari Kementerian Pertanian, Forkopimda Tapin, para peternak dan pelajar.

Baca juga: Pemerintah kirim petani milenial ke Thailand
Baca juga: Kotabaru-Pemprov teken MoU, kembangkan obyek wisata Gunung Mamake

Pewarta: .

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019