Oleh Syamsuddin Hasan

Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Anggota Komisi IV DPR-RI Habib Nabiel Fuad Almusawa berpendapat, sektor pertanian di Indonesia belakangan ini semakin seksi karena sektor ini kian menarik.

Hal tersebut diutarakan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu dalam keterangan persnya kepada komunitas wartawan parlemen atau Journalist Parliament Community (JPC) Kalimantan Selatan, di Banjarmasin, Rabu.

"Apalagi momentum tingginya harga-harga komoditas pertanian, menyusul melemahnya nilai tukar rupiah dengan dolar Amerika Serikat bisa berdampak pada semangat kembali ke desa untuk bertani," lanjut legislator asal daerah pemilihan (dapil) Kalsel itu.

Dengan semakin menggiurkan usaha pertanian tersebut, menurut alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat itu, keadaan tersebut setidaknya bisa mengurungkan niat petani muda yang hendak mencari peruntungan ke kota dengan beralih ke profesi lain.

"Sekarang ini harga berbagai komoditas pertanian, apalagi yang berorientasi ekspor, sedang tinggi. Hal tersebut bisa memacu semangat petani untuk lebih giat bekerja agar mendapatkan hasil yang optimal," ujarnya.

"Insentif harga tersebut, diharapkan pula bisa menarik semangat petani yang sudah terlanjur ke kota untuk kembali ke desa," paparnya mengomentari hasil Sensus Pertanian 2013 (SP2013) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Mei lalu.

Mengutip laporan BPS, dia mengungkapkan, dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir di Indonesia terjadi penurunan sebanyak 5,04 juta rumah tangga usaha pertanian (RTP).

"Pada tahun 2013 ada 26,13 juta RTP, sementara 2003 tercatat 31,17 juta RTP, berarti terjadi penurunan 16 persen dengan rata-rata penurunan sebesar 1,75 persen per tahun," ungkapnya mengutip laporan BPS.

"Apalagi tingginya inflasi akibat kenaikan BBM beberapa waktu lalu, harga berbagai kebutuhan menjadi lebih mahal. Penghasilan buruh pabrik di kota menjadi tidak sebanding dengan pengeluarannya, bisa-bisa lebih besar pasak daripada tiang," paparnya.

Dalam kondisi seperti itu, wakil rakyat yang menyandang gelar insinyur dan magister bidang pertanian tersebut berharap, banyak warga tani yang memilih untuk kembali dan menjalani hidup di desa.

"Karena bertani di desa tidak kalah menjanjikan sebagai sumber kehidupan, asalkan bekerja keras, warga desa juga bisa sejahtera. Kesejahteraan bukan hanya milik penduduk kota," lanjutnya.

Lebih jauh, ia meminta pemerintah agar terus memperkuat desa dengan infrastruktur yang memadai, sehingga petani di pedesaan juga menikmati harga komoditas pertanian yang sedang membaik.

"Harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani, bukan habis di jalan, karena tingginya biaya transportasi," lanjut politisi PKS yang kembali mencalonkan diri untuk menjadi anggota DPR-RI melalui dapil Kalsel tersebut pada Pemilihan Umum 2014.

"Bila petani di desa menikmati tingginya harga komoditas pertanian, maka mereka tentu akan semakin betah di desa. Karenanya pula, kita mengibau generasi muda agar kembali ke pertanian," demikian Habib Nabiel. ***3***



(T.KR-SHN/B/H005/H005) 04-09-2013 19:50:56

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013