Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Narni, adalah perempuan pertama yang mampu menurunkan angka pernikahan anak di bawah umur atau pernikahan dini.

Pada periode sebelumnya, angka pernikahan dini di "Bumi Bersujud" kurang lebih mencapai 100 orang pertahun di seluruh kecamatan.

"Pernikahan dini tersebut didominasi oleh penduduk yang tinggal pada peloksok desa yang jauh dari perkotaan," kata Narni.

Dia mengungkapkan, sejak tiga tahun terahir, angka pernikahan dini mampu ditekan melalui program unggulan perlindungan anak supaya anak mendapatkan hak tumbuh dan berkembang, sehingga penekanan mencapai 90 persen dari kasus tersebut.


Melalui program unggulan perlindungan anak dengan memeberikan wawasan dan sosialisasi kepada masyarakat desa terkait hak sipil, pendidikan dan hak dasar anak untuk diperjuangkan.

Hal ini juga terbentur dengan undang-undang perkawinan yang menyatakan bahwa, anak usia 19 tahun sudah diperbolehkan menikah, namun kami terus memplopori agar anak diperbolehkan menikah pada usia 21 tahun.

"Program ini sangat bersinergis dengan program penekanan dan penurunan jumlah kekerdilan atau "stunting" yang menjadi polemik nasional pada bebertapa periode terahir," ujarnya.

Penanganan stunting pada periode 2001 dilakukan dengan pemberian vitamin A pada ibu hamil yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu.

Terkait ketahanan pangan, pengunaan air bersih dan makanan bergizi juga sosialisasi selama 1000 hari pertama kehidupan kepada ibu-ibu yang memiliki balita.

"Penanganannya dimulai sejak ibu hamil diberikan makanan tambahan sehingga bayi DBL dapat menurun," terang Narni.

Saat ini jumlah anak yang mengalami stanting sekitar 17 persen jumlah penunduduk Tanah Bumbu yang mencapai kurang lebih 324.277 jiwa. Artinya jumlah tersebut terus mengalami penurunan dibandingkan pada jumlah sebelumnya.

Dalam hal ini, Narni juga menjadi penghubung warga desa dengan instansi pemerintah sehingga mampu membangun dan meningkatkan kesejahteraan desa melalalui program kampung KB

Tujuan kampung KB yaitu semua lintas sektor ikut mendorong pembangunan desa baik itu dari segi kesehatan, insfrastruktur, trasportasi dan lain-lain.

"Saat ini di Kabupaten Tanah Bumbu sudah ada 20 kampung KB yang tersebar di seluruh kecamatan yang selanjutnya mereka terus lakukan loka karya," pungkasnya.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019