Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Mardani H Maming hadir di acara HIPMI Goes To Campus di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Banjarmasin untuk berbagi pengalaman dan memberikan motivasi mahasiswa agar menjadi pengusaha dengan memberi bantuan senilai Rp10 juta untuk membuka usaha.
"Mudah-mudahan dengan dibantu Rp10 juta per orang, bisa memancing mahasiswa memulai usahanya dan kelak bisa sukses menjadi pengusaha besar," ujar Mardani kepada wartawan usai kegiatan di General Building Student Activity Center ULM itu, Rabu.
Kehadiran Ketua Umum HIPMI yang juga putra daerah Kalimantan Selatan itu langsung melakukan seleksi terhadap 20 proposal usaha yang terpilih dan 10 diantaranya mendapatkan bantuan modal masing-masing senilai Rp10 juta.
"Sebenarnya Rp10 juta ini hanya pancingan. Saya ingin lihat keseriusan mahasiswa membuka usaha dan kegigihannya berjuang untuk membesarkannya," ujar alumni Fakultas Hukum ULM itu .
Mantan Bupati Tanah Bumbu dua periode itu memang dikenal punya komitmen dan kepedulian tinggi terhadap pengembangan suatu usaha. Dia telah banyak mencetak pengusaha baru dengan memberikan bantuan modal usaha lewat MHM Official dalam programnya menciptakan wirausaha baru dari kalangan anak muda.
Salah satu yang berhasil dan diceritakan Mardani saat "Goes To Campus" itu adalah Oka Wahyudi (33), petani muda sukses lantaran beromzet miliaran rupiah dari budidaya pertanian yang digelutinya yaitu pertanian modern hidroponik.
Pemuda 34 tahun asal Kabupaten Barito Kuala itu mendapatkan uang pembinaan Rp 20 juta dari Mardani melalui tantangan bisnisnya pada tahun 2017. Usaha Oka di bawah bendera Agroloka Hydroponic Spesialist terus berkembang. Hingga kini banyak mitra bekerjasama dengannya untuk pembuatan pertanian sayur hidroponik.
Mardani menegaskan, usaha bukan melulu soal modal. Namun lebih penting dari itu adalah tekad kuat pantang menyerah, sehingga menjadi pengusaha tangguh yang bisa terus berkembang maju.
Di sisi lain, program entrepreneurship
atau penciptaan wirausaha baru yang digelorakan BPP HIPMI, menurut Mardani juga mengubah mindset atau cara berpikir mahasiswa agar tak selalu menjadi pegawai atau karyawan setelah lulus kuliah.
"Jika semua ingin jadi PNS tentu beban tersendiri bagi negara. Sedangkan jika menjadi pengusaha sekecil apapun usahanya, seseorang akan bisa mandiri dan bahkan membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Alhasil, ini membantu pemerintah juga dari sektor pembangunan ekonomi," tutur mantan Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) yang dikenal sosok pengusaha tangguh itu.
Dalam penilaiannya melihat potensi mahasiswa di ULM dan anak muda di Kalimantan Selatan pada umumnya, Mardani mengakui semangat untuk usaha "start up" cukup tinggi. Namun dia berpesan agar dalam bisnis start up harus bisa memodifikasi sesuai kebutuhan konsumen dengan mencari perbedaan dari aplikasi yang sudah ada agar menjadi start up besar dan terus berkembang.
"Saya pun juga lagi mempersiapkan aplikasinya yang berbeda sama orang. Jika yang lain hanya menyediakan tempat belanjanya, namun tidak menyediakan tempat bisnisnya. Kalau saya mempersiapkan aplikasinya, tempat bisnisnya, saya siapkan lagi tempat belanjanya. Itu yang nanti menjadi beda dari orang lain," papar pemegang rekor MURI sebagai Bupati Termuda se-Indonesia (29 tahun) kala dilantik pada September 2010 itu.
Mardani juga berupaya agar setiap produk bersifat lokal dan sudah teruji bisa masuk pasar modern seperti supermarket.
"Saya sudah bicara dengan bapak Chairul Tanjung sehingga nantinya dapat bekerjasama dengan Transmart. Dan saya juga akan berbicara dengan Indomaret dan Alfamart guna mengakomodir produk kawan-kawan di daerah bisa dijual di sana," ujarnya.
Selain membantu mahasiswa membuka usaha, Mardani juga menyatakan komitmen untuk memberikan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi namun tidak mampu dari segi ekonomi keluarga.
"Nanti setiap tahun ada 25 mahasiswa yang kami bantu biaya kuliahnya hingga lulus. Kisarannya setiap orang Rp 40 juta. Kan ada beasiswa program pemerintah pusat, namun tidak semua tercover. Nah, di sinilah kami mengambil peran membantu yang tidak masuk kuota melalui kerjasama perusahaan saya dengan Yayasan Haji Maming Enam Sembilan,"ujarnya ketika berbincang dengan Rektor ULM Prof Dr H Sutarto Hadi.
Sutarto menyambut gembira rencana gelontoran bantuan beasiswa dari putra daerah tersebut. Dijelaskan rektor, konsepnya seperti Bidikmisi. Jadi biaya hidup ditanggung setiap bulan serta biaya kuliah persemester.
"Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi tinggi atas bantuan yang diberikan alumni terbaik kebanggaan ULM yang kini memimpin HIPMI," tuturnya.
Sutarto menambahkan, kehadiran sosok inspiratif seperti Mardani sangat dibutuhkan civitas akademika untuk bisa meraih pencapaian serupa kelak di kemudian hari.
"Mahasiswa butuh sosok yang dapat memberikan inspirasi dan telah memiliki kontribusi nyata untuk kemajuan pendidikan di Kalimantan Selatan. Mardani telah membuktikannya dengan terus membantu ULM dan sektor pendidikan lainnya di Kalsel," jelasnya.
Sebelumnya Mardani H Maming juga membantu pembangunan gedung "Teaching Industry" tablet "Effervescent Pasak Bumi Borneo" yang berada di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) ULM di Banjarbaru. Melalui Yayasan Haji Maming 69, Mardani menyumbang Rp 900 juta untuk pembangunan awal gedungnya yang kini telah rampung.
Kemudian ada bantuan Rp 4,8 miliar untuk beasiswa 21 mahasiswa angkatan pertama Program Doktor (S3) Ilmu Sosial yang diresmikan Universitas Lambung Mangkurat pada Januari 2018 lalu, hasil kerjasama dengan Universitas Airlangga Surabaya.
Tak hanya ULM, Mardani juga membuka beasiswa bagi mahasiswa Program Doktor pada Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin di tahun yang sama dari kantong pribadinya melalui Yayasan Haji Maming Enam Sembilan, sebagai penyalur Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan miliknya.
Kini sebagai Ketua BPP HIPMI, Mardani terus berusaha mencetak lebih banyak pengusaha baru sebagaimana harapan Presiden Joko Widodo agar Indonesia ditopang banyak pengusaha dalam negeri yang mendukung sektor pembangunan ekonomi.
Sementara salah satu mahasiswa penerima bantuan modal usaha, Diky Hernika Mangan mengaku sangat bersyukur atas apa yang telah diberikan Mardani.
Melalui proposal usahanya berjudul "Pisang Banana Nugget", mahasiswa Fakultas Pertanian ULM ini siap membuka usaha dengan kreasi bahan baku pisang diolah menjadi makanan siap saja "nugget" yang belum ada sebelumnya.
"Bantuan modal dari abang Mardani ini akhirnya saya dapatkan juga. Sebelumnya saya pernah ikut tantangan bisnisnya tapi di final tidak terpilih karena kala itu hanya satu orang setiap kabupatennya di Kalsel. Waktu itu saya mewakili Kota Banjarbaru," timpalnya.
HIPMI Goes To Campus bertajuk
"Government Entrepreneurship" itu turut dihadiri Direktur Utama PT Batulicin Enam Sembilan Grup Rois Sunandar Maming, anggota DPR RI Syafruddin H Maming, Wakil Ketua DPRD Kalsel M Syaripuddin serta
Ketua KNPI Kalsel Fazlur Rahman dan Wakil Walikota Banjarmasin Hermansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Mudah-mudahan dengan dibantu Rp10 juta per orang, bisa memancing mahasiswa memulai usahanya dan kelak bisa sukses menjadi pengusaha besar," ujar Mardani kepada wartawan usai kegiatan di General Building Student Activity Center ULM itu, Rabu.
Kehadiran Ketua Umum HIPMI yang juga putra daerah Kalimantan Selatan itu langsung melakukan seleksi terhadap 20 proposal usaha yang terpilih dan 10 diantaranya mendapatkan bantuan modal masing-masing senilai Rp10 juta.
"Sebenarnya Rp10 juta ini hanya pancingan. Saya ingin lihat keseriusan mahasiswa membuka usaha dan kegigihannya berjuang untuk membesarkannya," ujar alumni Fakultas Hukum ULM itu .
Mantan Bupati Tanah Bumbu dua periode itu memang dikenal punya komitmen dan kepedulian tinggi terhadap pengembangan suatu usaha. Dia telah banyak mencetak pengusaha baru dengan memberikan bantuan modal usaha lewat MHM Official dalam programnya menciptakan wirausaha baru dari kalangan anak muda.
Salah satu yang berhasil dan diceritakan Mardani saat "Goes To Campus" itu adalah Oka Wahyudi (33), petani muda sukses lantaran beromzet miliaran rupiah dari budidaya pertanian yang digelutinya yaitu pertanian modern hidroponik.
Pemuda 34 tahun asal Kabupaten Barito Kuala itu mendapatkan uang pembinaan Rp 20 juta dari Mardani melalui tantangan bisnisnya pada tahun 2017. Usaha Oka di bawah bendera Agroloka Hydroponic Spesialist terus berkembang. Hingga kini banyak mitra bekerjasama dengannya untuk pembuatan pertanian sayur hidroponik.
Mardani menegaskan, usaha bukan melulu soal modal. Namun lebih penting dari itu adalah tekad kuat pantang menyerah, sehingga menjadi pengusaha tangguh yang bisa terus berkembang maju.
Di sisi lain, program entrepreneurship
atau penciptaan wirausaha baru yang digelorakan BPP HIPMI, menurut Mardani juga mengubah mindset atau cara berpikir mahasiswa agar tak selalu menjadi pegawai atau karyawan setelah lulus kuliah.
"Jika semua ingin jadi PNS tentu beban tersendiri bagi negara. Sedangkan jika menjadi pengusaha sekecil apapun usahanya, seseorang akan bisa mandiri dan bahkan membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Alhasil, ini membantu pemerintah juga dari sektor pembangunan ekonomi," tutur mantan Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) yang dikenal sosok pengusaha tangguh itu.
Dalam penilaiannya melihat potensi mahasiswa di ULM dan anak muda di Kalimantan Selatan pada umumnya, Mardani mengakui semangat untuk usaha "start up" cukup tinggi. Namun dia berpesan agar dalam bisnis start up harus bisa memodifikasi sesuai kebutuhan konsumen dengan mencari perbedaan dari aplikasi yang sudah ada agar menjadi start up besar dan terus berkembang.
"Saya pun juga lagi mempersiapkan aplikasinya yang berbeda sama orang. Jika yang lain hanya menyediakan tempat belanjanya, namun tidak menyediakan tempat bisnisnya. Kalau saya mempersiapkan aplikasinya, tempat bisnisnya, saya siapkan lagi tempat belanjanya. Itu yang nanti menjadi beda dari orang lain," papar pemegang rekor MURI sebagai Bupati Termuda se-Indonesia (29 tahun) kala dilantik pada September 2010 itu.
Mardani juga berupaya agar setiap produk bersifat lokal dan sudah teruji bisa masuk pasar modern seperti supermarket.
"Saya sudah bicara dengan bapak Chairul Tanjung sehingga nantinya dapat bekerjasama dengan Transmart. Dan saya juga akan berbicara dengan Indomaret dan Alfamart guna mengakomodir produk kawan-kawan di daerah bisa dijual di sana," ujarnya.
Selain membantu mahasiswa membuka usaha, Mardani juga menyatakan komitmen untuk memberikan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi namun tidak mampu dari segi ekonomi keluarga.
"Nanti setiap tahun ada 25 mahasiswa yang kami bantu biaya kuliahnya hingga lulus. Kisarannya setiap orang Rp 40 juta. Kan ada beasiswa program pemerintah pusat, namun tidak semua tercover. Nah, di sinilah kami mengambil peran membantu yang tidak masuk kuota melalui kerjasama perusahaan saya dengan Yayasan Haji Maming Enam Sembilan,"ujarnya ketika berbincang dengan Rektor ULM Prof Dr H Sutarto Hadi.
Sutarto menyambut gembira rencana gelontoran bantuan beasiswa dari putra daerah tersebut. Dijelaskan rektor, konsepnya seperti Bidikmisi. Jadi biaya hidup ditanggung setiap bulan serta biaya kuliah persemester.
"Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi tinggi atas bantuan yang diberikan alumni terbaik kebanggaan ULM yang kini memimpin HIPMI," tuturnya.
Sutarto menambahkan, kehadiran sosok inspiratif seperti Mardani sangat dibutuhkan civitas akademika untuk bisa meraih pencapaian serupa kelak di kemudian hari.
"Mahasiswa butuh sosok yang dapat memberikan inspirasi dan telah memiliki kontribusi nyata untuk kemajuan pendidikan di Kalimantan Selatan. Mardani telah membuktikannya dengan terus membantu ULM dan sektor pendidikan lainnya di Kalsel," jelasnya.
Sebelumnya Mardani H Maming juga membantu pembangunan gedung "Teaching Industry" tablet "Effervescent Pasak Bumi Borneo" yang berada di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) ULM di Banjarbaru. Melalui Yayasan Haji Maming 69, Mardani menyumbang Rp 900 juta untuk pembangunan awal gedungnya yang kini telah rampung.
Kemudian ada bantuan Rp 4,8 miliar untuk beasiswa 21 mahasiswa angkatan pertama Program Doktor (S3) Ilmu Sosial yang diresmikan Universitas Lambung Mangkurat pada Januari 2018 lalu, hasil kerjasama dengan Universitas Airlangga Surabaya.
Tak hanya ULM, Mardani juga membuka beasiswa bagi mahasiswa Program Doktor pada Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin di tahun yang sama dari kantong pribadinya melalui Yayasan Haji Maming Enam Sembilan, sebagai penyalur Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan miliknya.
Kini sebagai Ketua BPP HIPMI, Mardani terus berusaha mencetak lebih banyak pengusaha baru sebagaimana harapan Presiden Joko Widodo agar Indonesia ditopang banyak pengusaha dalam negeri yang mendukung sektor pembangunan ekonomi.
Sementara salah satu mahasiswa penerima bantuan modal usaha, Diky Hernika Mangan mengaku sangat bersyukur atas apa yang telah diberikan Mardani.
Melalui proposal usahanya berjudul "Pisang Banana Nugget", mahasiswa Fakultas Pertanian ULM ini siap membuka usaha dengan kreasi bahan baku pisang diolah menjadi makanan siap saja "nugget" yang belum ada sebelumnya.
"Bantuan modal dari abang Mardani ini akhirnya saya dapatkan juga. Sebelumnya saya pernah ikut tantangan bisnisnya tapi di final tidak terpilih karena kala itu hanya satu orang setiap kabupatennya di Kalsel. Waktu itu saya mewakili Kota Banjarbaru," timpalnya.
HIPMI Goes To Campus bertajuk
"Government Entrepreneurship" itu turut dihadiri Direktur Utama PT Batulicin Enam Sembilan Grup Rois Sunandar Maming, anggota DPR RI Syafruddin H Maming, Wakil Ketua DPRD Kalsel M Syaripuddin serta
Ketua KNPI Kalsel Fazlur Rahman dan Wakil Walikota Banjarmasin Hermansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019