Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Nuansa hutan galam dan warga berbusana khas kipar menyambut kedatangan tetamu sebelum menikmati pameran lukisan bertajuk Pameran Seni Rupa Borneo Terbuka di aula Margasari Taman Budaya Kalimantan Selatan.

"Pameran ini merupakan bentuk apresiasi Bank Kalsel terhadap perupa Kalimantan Selatan agar karyanya dapat dinikmati masyarakat," kata Juni Rifat, Kolektor dan Direktur Utama Bank Kalsel.

Pameran karya senirupa ini dianggap sangat penting bagi seniman senirupa Kalsel sebagai sarana sosialisasi karya mereka. Hingga masyarakat mampu mengapresiasi karya-karya seni bernilai tinggi tersebut.

Pameran Seni Rupa Borneo Terbuka di selenggarakan 27 Agustus - 4 September 2013 di aula Margasari Taman Budaya Kalimantan Selatan menghadirkan 50 karya dari 32 seniman Komunitas Perupa Kalimantan Borneo dan Komunitas Seni Rupa Cibubur Jakarta.

Berawal dari kunjungan Ketua Komunitas Perupa Kalimantan Borneo dan Juni Rifat ke tempat Haris Purnomo, Ketua Komunitas Seni Rupa Cibubur Jakarta setahun lalu. Kemudian muncul ide membuat event peristiwa budaya untuk mengangkat banua ditingkat nasional dan internasional.

Instalasi hutan galam sebelum memasuki arena pameran menyiratkan refleksi kepunahan hutan galam di desa Marampiau kabupaten Tapin yang membawa dampak pada ekosistem didalamnya seperti habitat ikan papuyu galam (betok), ikan biawan, ikan kihung, ikan haruan (gabus), sepat, wanyi (lebat), bekantan dan hirangan.

Hasil penjualan lukisan sebagian akan disumbangkan untuk pembangunan pemnbangkit listrikk sederhana bagi masyarakat dayak meratus di balai Patika Lain Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan.

"Dimasa mendatang disaat sejarah tidak mencatat maka ada lukisan yang mencatat imajinasi sejarah," kata Defri Yadi, Pembina Komunitas Seni Rupa Kalimantan Borneo dan Ketua Adat Dayak Nusantara Kalsel. "Seni rupa Kalsel akan besar bila dibesarkan bersama-sama," lanjut Wakil Bupati Tanah Bumbu ini.

Keseluruhan karya seni rupa yang ditampilkan sangat menarik untuk dinikmati, bukan hanya memberikan nilai hiburan namun juga edukasi bagi pengunjung. Diantaranya adalah "Negeri Para Celeng" karya kolaborasi Perupa Komunitas Seni Rupa Cibubur Jakarta, "Kupu-kupu" karya Hj Hayatun Fardah Rudy Ariffin, "Sirih Sampuk Urat" karya Umar Sidik, "Festival Borneo" karya H Rizali Noor, "The Quartet" karya Haris Purnomo dan lain-lain.

Pewarta: Herry Murdy Hermawan

Editor : Herry Murdy Hernawam


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013