Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, berkeinginan semua sekolah memiliki kantin sehat yang ramah lingkungan supaya menyehatkan serta melestarikan lingkungan.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kota Banjarmasin, Dwi Naniek saat sosialisasi kantin sehat di SMPN 8 Jl Geriliya Kelatan Banjarmasin Selatan, Kamis.
Menurut Naniek yang datang bersama staf dan Forum Komunitas Hijau menyebutkan dengan kantin sehat berarti kantin tersebut tak bakalan menjual makanan kadaluarsa, selain itu tak menjual makanan dengan bahan bahan yang berbahaya.
Selain itu kantin tidak membuang sampah sembarangan, bersih, dan indah, serta tidak menjual kemasan makanan berbahan plastik, katanya.
Menurut Naniek, banyak saja bahan alternatif pengganti bungkus pelastik, seperti daun pisang, daun, keladi, daun pandan, daun, kelapa, daun nipah, selain ramah lingkungan juga memanfaatkan bahan alam yang ada.
"Saya berharap pihak pengelola sekolah untuk mewanti-wanti setiap kantin untuk sehat dan ramah lingkungan, kalau tidak menggubris sebaiknya pengelola sekolah mengganti saja pemilik kantin itu," katanya.
Ia juga menyarankan setiap sekolah sudah Adiwiyata, dengan memiliki tanaman pelindung, kantin sehat, bank sampah, pengolahan sampah kompos, dan sebagainya.
Terhadap SMPN 8 ia menilai kondisi lingkungan sekarang sudah banyak perubahan yang lebih baik, dan sudah masuk Adiwiyata mandiri diharapkan bisa menjadi Adiwiyata nasional.
Menurutnya dengan sekolah Adiwiyata, diharapkan semua sekolah menjadi ramah lingkungan, sehingga memudahkan dan memberi kenyamanan proses belajar dan mengajar di sekolah.
Oleh karena itu, tambahnya, pihaknya selalu menggenjot seluruh sekolah mendirikan bank sampah, serta membenahi pekarangan dengan tanaman penghijauan atau tanaman hias, serta gedung sekolah yang ramah lingkungan.
Turut memberikan edukasi soal sampah dari Forum Komunitas Hijau yang disampaikan oleh Koordinator FKH, Paman Anum dengan judul "Sungaiku sungai terindah."
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kota Banjarmasin, Dwi Naniek saat sosialisasi kantin sehat di SMPN 8 Jl Geriliya Kelatan Banjarmasin Selatan, Kamis.
Menurut Naniek yang datang bersama staf dan Forum Komunitas Hijau menyebutkan dengan kantin sehat berarti kantin tersebut tak bakalan menjual makanan kadaluarsa, selain itu tak menjual makanan dengan bahan bahan yang berbahaya.
Selain itu kantin tidak membuang sampah sembarangan, bersih, dan indah, serta tidak menjual kemasan makanan berbahan plastik, katanya.
Menurut Naniek, banyak saja bahan alternatif pengganti bungkus pelastik, seperti daun pisang, daun, keladi, daun pandan, daun, kelapa, daun nipah, selain ramah lingkungan juga memanfaatkan bahan alam yang ada.
"Saya berharap pihak pengelola sekolah untuk mewanti-wanti setiap kantin untuk sehat dan ramah lingkungan, kalau tidak menggubris sebaiknya pengelola sekolah mengganti saja pemilik kantin itu," katanya.
Ia juga menyarankan setiap sekolah sudah Adiwiyata, dengan memiliki tanaman pelindung, kantin sehat, bank sampah, pengolahan sampah kompos, dan sebagainya.
Terhadap SMPN 8 ia menilai kondisi lingkungan sekarang sudah banyak perubahan yang lebih baik, dan sudah masuk Adiwiyata mandiri diharapkan bisa menjadi Adiwiyata nasional.
Menurutnya dengan sekolah Adiwiyata, diharapkan semua sekolah menjadi ramah lingkungan, sehingga memudahkan dan memberi kenyamanan proses belajar dan mengajar di sekolah.
Oleh karena itu, tambahnya, pihaknya selalu menggenjot seluruh sekolah mendirikan bank sampah, serta membenahi pekarangan dengan tanaman penghijauan atau tanaman hias, serta gedung sekolah yang ramah lingkungan.
Turut memberikan edukasi soal sampah dari Forum Komunitas Hijau yang disampaikan oleh Koordinator FKH, Paman Anum dengan judul "Sungaiku sungai terindah."
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019