Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) H. Rudy Ariffin memastikan kongres budaya Banjar yang kelima akan berlangsung 28-30 November 2019 di Banjarmasin dan diharapkan lebih menggali potensi orang Banjar dimana saja berada.

Hal tersebut diutarakan Rudi Ariffin yang juga lebih dikenal sebagai mantan Gubernur Kalsel dua periode tersebut ketika berdialog dengan Forum Silaturahmi Kulaan Banjar (FSKB) yang diketuai oleh Mohammad Ary di kediaman beliau di Banjarbaru, Kamis malam.

Kegiatan kongres yang merupakan kegiatan silarurrahmi kulaan banjar se nusantara tersebut diselenggarakan setiap tiga tahun yang mempertemukan tokoh budaya, sejarah, bahasa, dan seni, orang-orang suku Banjar.

Menurut Rudy Ariffin, topik pembahasan dalam kongres yang kelima ini akan diperluas dengan materi pengembangan potensi kerjasama dalam bidang pendidikan dan perdagangan antarkulaan. 

"Sebagaimana kita maklumi bahwa salah satu pendorong urang Banjar madam adalah berdagang, karena urang Banjar juga berjiwa wirausaha," tuturnya. 

Dengan semakin mudahnya akses transportasi dan komunikasi era revolusi industri ini maka jaringan hubungan silaturrahmi kulaan Banjar ini bisa saling mendukung dan mengembangkan usaha lintas negara.



Selain budaya dan wirausaha, pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan juga bisa dikembangkan, mengingat sudah dimulainya era Masyarakat Ekonomi Asean sejak tahun 2015.

Lembaga pendidikan di banua baik pendidikan umum maupun keagamaan bisa menerima mahasiswa asing demikian juga anak anak muda banua bisa belajar di manca negara untuk memperluas wawasan dan jaringan kemitraan.



Lebih lanjut beliau menyampaikan pentingnya memanfaatkan Bandara Syamsuddin Noor yang segera bertaraf internasional dan adanya penerbangan langsung keluar negeri, maka selain jasa melayani penumpang, juga tersedia jasa kargo untuk ekspor komoditas yg perlu terdistribusi dengan cepat seperti ikan segar.

Dalam kesenmpatan tersebut, FSKB yang baru saja melakukan perjalanan keliling Malaysia, dan beberapa negara tetangga lainnya, menuturkan semangat orang Banjar perantauan sangat tinggi untuk ikut dalam kongres budaya Banjar tersebut.

Bahkan banyak tokoh masyarakat Banjar di Malaysia yang memastikan kepastian kongres tersebut untuk hadir sekaligus ingin melihat tanah padatuan di Banua, melalui wisata yang mereka namakan sebagai susur galur, atau menyusuri garis leluhur.

Mohammad Ary juga melaporkan dalam perjalanan ke negeri jiran tersebut sempat bertemu dengan distrik officier (bupati) kerian, Mohammad Sabli bin Bakri, dan bertemu orang dosen berasal dari suku Banjar, di Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Tanjung Malim, yang berkeinginan bertandang ke Banjarmasin.

Juga melakukan pertemuan dengan tokoh Banjar Malaysia, di Pertubuhan Banjar Malaysia (PBM) di Gombak Kuala Lumpur yang juga dihadiri Wali Kota Ibnu Sina.

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019