Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Barito Kuala dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan menyelenggarakan Festival Pangan Lokal, Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman B2SA serta Lomba Masak Ikan.
Kegiatan dibuka Bupati Batola Hj Noormiliyani AS di Aula Selidah Kantor Bupati Batola diikuti para Tim Penggerak PKK Kecamatan, Desa dan Kelurahan se-Batola, Selasa (29/10).
Bupati Batola Hj Noormiliyani AS mengatakan, dari hasil survei konsumsi pangan tahun 2018 nilai PPH (Pola Pangan Harapan) Batola baru mencapai 83,4 dari nilai standar 100 yang menunjukan keragaman (komposisi) pangan masih belum mencapai harapan.
Dengan kata lain, lanjut dia, konsumsi karbohidrat masih didominasi beras dibanding sayuran dan buah serta ubi-ubian.
“Konsumsi protein bersumber dari ikan terlihat cukup menggembirakan sebesar 56,8 gram per kapita per hari,”ungkapnya.
Penganekaragaman pangan, sebut bupati yang dua periode menjadi Ketua Tim Penggerak PKK Batola, suatu keharusan karena sejalan dengan diluncurkannya program percepatan membudayakan pola konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman guna memenuhi kebutuhan gizi untuk mendukung hidup sehat, aktif dan produktif yang ditindaklanjuti Peraturan Presiden No.22/1999 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal.
Di Batola, sebut isteri mantan Bupati Batola H Hasanuddin Murad ini, program P2KP telah ditindaklanjuti dengan Perbub No.14/2010 tentang Pedoman Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. Dimana strategi kegiatan melalui pemanfaatan pekarangan kawasan rumah pangan lestari (KRPL).
Dengan diselenggarakannya Festival Pangan Lokal B2SA serta Lomba Masak Ikan, Noormiliyani sangat menyambut baik.
Dia menilai, kegiatan tersebut bisa menjadi sarana membangun dan meningkatkan daya tarik di samping diharapkan dapat memotipasi masyarakat untuk mengonsumsi B2SA.
Setiap unit kerja dan kelompok masyarakat yang terkait ketahanan pangan, sebut dia, perlu melakukan sosialisasi maupun gerakan terus menerus guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengubah pola konsumsi masyarakat menuju B2SA.
Sebelumnya, Ketua Tim Penggeak PKK Batola Hj Saraswati Dwi Putranti Rahmadian Noor berharap, seluruh hasil olahan pangan yang disajikan dalam lomba hendaknya diarsipkan sebagai menu masakan dan minuman Batola.
Dengan harapan, lanjut isteri Wabup Batola H Rahmadian Noor itu, menu-menu itu nantinya dapat dikembangkan, diolah dan dikemas untuk lebih menarik selera serta memberikan nilai ekonomis sehingga mampu menjadi sumber peningkatan taraf kesejahteraan keluarga di Batola.
Dia juga berharap, kepada ibu-ibu dapat memanfaatkan pekarangan dengan berbagai bahan pangan yang mengedepankan keseimbangan gizi dan kearifan lokal.
Festival Pangan Lokal B2SA dan Lomba Masak Ikan di Batola ini menghadirkan juri terkenal Agus Master Chef atau yang lebih dikenal Agus Sasirangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Kegiatan dibuka Bupati Batola Hj Noormiliyani AS di Aula Selidah Kantor Bupati Batola diikuti para Tim Penggerak PKK Kecamatan, Desa dan Kelurahan se-Batola, Selasa (29/10).
Bupati Batola Hj Noormiliyani AS mengatakan, dari hasil survei konsumsi pangan tahun 2018 nilai PPH (Pola Pangan Harapan) Batola baru mencapai 83,4 dari nilai standar 100 yang menunjukan keragaman (komposisi) pangan masih belum mencapai harapan.
Dengan kata lain, lanjut dia, konsumsi karbohidrat masih didominasi beras dibanding sayuran dan buah serta ubi-ubian.
“Konsumsi protein bersumber dari ikan terlihat cukup menggembirakan sebesar 56,8 gram per kapita per hari,”ungkapnya.
Penganekaragaman pangan, sebut bupati yang dua periode menjadi Ketua Tim Penggerak PKK Batola, suatu keharusan karena sejalan dengan diluncurkannya program percepatan membudayakan pola konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman guna memenuhi kebutuhan gizi untuk mendukung hidup sehat, aktif dan produktif yang ditindaklanjuti Peraturan Presiden No.22/1999 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal.
Di Batola, sebut isteri mantan Bupati Batola H Hasanuddin Murad ini, program P2KP telah ditindaklanjuti dengan Perbub No.14/2010 tentang Pedoman Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. Dimana strategi kegiatan melalui pemanfaatan pekarangan kawasan rumah pangan lestari (KRPL).
Dengan diselenggarakannya Festival Pangan Lokal B2SA serta Lomba Masak Ikan, Noormiliyani sangat menyambut baik.
Dia menilai, kegiatan tersebut bisa menjadi sarana membangun dan meningkatkan daya tarik di samping diharapkan dapat memotipasi masyarakat untuk mengonsumsi B2SA.
Setiap unit kerja dan kelompok masyarakat yang terkait ketahanan pangan, sebut dia, perlu melakukan sosialisasi maupun gerakan terus menerus guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengubah pola konsumsi masyarakat menuju B2SA.
Sebelumnya, Ketua Tim Penggeak PKK Batola Hj Saraswati Dwi Putranti Rahmadian Noor berharap, seluruh hasil olahan pangan yang disajikan dalam lomba hendaknya diarsipkan sebagai menu masakan dan minuman Batola.
Dengan harapan, lanjut isteri Wabup Batola H Rahmadian Noor itu, menu-menu itu nantinya dapat dikembangkan, diolah dan dikemas untuk lebih menarik selera serta memberikan nilai ekonomis sehingga mampu menjadi sumber peningkatan taraf kesejahteraan keluarga di Batola.
Dia juga berharap, kepada ibu-ibu dapat memanfaatkan pekarangan dengan berbagai bahan pangan yang mengedepankan keseimbangan gizi dan kearifan lokal.
Festival Pangan Lokal B2SA dan Lomba Masak Ikan di Batola ini menghadirkan juri terkenal Agus Master Chef atau yang lebih dikenal Agus Sasirangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019