Wali kota Ibnu Sina mengungkapkan tekad pemerintah kota Banjarmasin untuk memudahkan kehidupan para difabel dengan meningkatkan perhatian kepada penyandang masalah tersebut

Hal tersebut disampaikan  Wali Kota Ibnu Sina saat diberikan kesempatan di forum APUF yang berlangsung di kota Penang, Malaysia.

Dalam presentasinya, orang nomor satu di kota seribu sungai tersebut menyebutkan, dengan memudahkan kehidupan kaum difabel sama artinya dengan memudahkan seluruh lapisan masyarakat.

Oleb sebab itu Pemkot Banjarmasin mengeluarkan dana sedikitnya rp 27 miliar untuk membangun berbagai fasilitas kemudahan hidup bagi mereka yang mengalami cacat tubuh itu.

seperti jalan yang bisa dilalui kursi roda dengan mudah di berbagai perkantoran, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya.

kemudian memberikan jalan khusus di lokasi yang memudahkan kelompok difabel ke berbagai tempat.

Bisa dibayangkan, jika kelompok difabel ini memiliki fasilitas yang memudahkan bagi mereka, maka apalagi orang sehat tentu lebih enak lagi.

Karena fasilitas yang dibangun untuk difabel itu adalah fasilitas yang juga bisa digunakan masyarakat luas.

"Berarti kalau kita menyenangkan kaum difabel sama artinya dengan menyenangkan seluruh lapisan masyarakat," katanya dalam makalah berjudul Towads a Disability-inclusive City, tersebut.

Menurut Ibnu Sina yang datang bersama beberapa kepla SKPD tersebut, dalam setiap mengambil kebijakan dalam pembangunan, pemerintah selalu melibatkan  kelompok difabel ini.

Seperti Musrenbang difabel selalu diundang, konsultasi publik juga diundang termasuk setiap ada event mereka selalu dilibatkan.

Hal itu dilakukan berdadarkan UU no 8 th 2016 tentang penyandang disabel, perda no 9  th 2013. serta sk walikota no 860 th 2018 tentang forum SKPD peduli disabilitas.

Mengenai jumlah penyandang disabilitas di kota seluas 98 km persegi tersebut dikatakannya sebanyak 3.897 jiwa atau 0.58 persen jumlah penduduk.

Dibagian lain paparannya di The Seventh Asia-Pacific Urban Forum (APUF-7) atau Forum Perkotaan Asia-Pasifik Ketujuh yang dihadiri 23 kota-kota se Asia Pasifik itu adalah bagaimana membentuk sebuah kota menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk disabilitas dan kaum rentan lainya.

Inovasi kota,

Orang nomor satu di Bumi Kayuh Baimbai ini mengaku melaksanakan salah satu dari program SDGs berupa target ke sebelas yakni, sustainable city and inclusion.

 
Kami sudah membuat program kemudian melaksanakan salah satu dari program SDGs yaitu target ke sebelas terkait dengan sustainable city and inclusion (Antaranews Kalsel/Hasan Zainuddin)
 "Kami sudah membuat program kemudian melaksanakan salah satu dari program SDGs yaitu target ke sebelas terkait dengan sustainable city and inclusion,” ucapnya.

Materi yang diberikan dalam kegiatan tersebut, katanya lagi, juga bertujuan mengajak seluruh kota-kota se Asia fasifik agar saling bekerjasama dan saling berkolaborasi.

“Spirit kota-kota hari ini bukan lagi berkompetisi, tetapi saling bekerjasama, berkolaborasi, mana ada yang unggul di Kota Banjarmasin kita sampaikan disini, kemudian kota-kota lain yang mempunyai keunggulan juga menyampaikannya, jadi sama-sama kita saling berbagi,” katanya.

Seperti pemberitaan sebelumnya, Pemerintah Kota Banjarmasin memastikan diri ikut dalam The Seventh Asia-Pacific Urban Forum (APUF-7) atau Forum Perkotaan Asia-Pasifik Ketujuh, yang dilaksanakan di Kota Penang, Negara Malaysia dari  15 hingga 17 Oktober.

Selain H Ibnu Sina, ada tiga orang lainnya yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut, yakni Director of OHANA Indonesia, Mrs Risnawati Utami. Advisor for Asia Pasific, Word Enabled Mr Pong Cruz dan Mr Hannes Lagrelius (TBC) World Blind Union and The Disability Inclusive and Accessible Urban Development Network.

Keikutsertaan pemerintah kota berslogan Kayuh Baimbai dalam ajang bergengsi skala internasional itu bertujuan, agar pembangunan di kota ini ke depannya lebih fokus pada percepatan implementasi untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan.

Selama berada di Negara Malaysia, H Ibnu Sina juga  bertemu dengan Walikota Penang, Dato' Ar Yew Tung Seang.

Pertemuan kedua kepala daerah ini akan membahas seputar potensi yang ada di kota masing-masing seperti, warisan budaya, event tourism, kemajuan perobatan rumah sakit, dan hospital industry.

Tak hanya itu, H Ibnu Sina juga mengajak Dato' Ar Yew Tung Seang bertandang ke Kota Banjarmasin untuk melihat keindahan kota berjuluk seribu sungai. 

Selain itu, ada satu lagi kegiatan yang hampir selalu lakukannya dalam setiap kunjungan ke berbagai daerah, baik di Indonesia maupun di luar negeri, yakni bersilaturahim dengan masyarakat Banjar yang berada di Malaysia dan Kuala Lumpur.

“Saya juga akan silaturahim dengan warga Banjar di Malaysia dan kulaan Banjar di Kuala Lumpur, serta bertemu dengan Pertumbuhan Banjar Malaysia (PBM) di Malaysia. Kami juga mengundang mereka pulang kampung untuk melihat tanah banyu nya,” pungkasnya.

 

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019