Presiden Joko Widodo menyampaikan harapan agar operasi infrastruktur jaringan telekomunikasi, Palapa Ring, dapat memperkuat perdagangan serta memperbaiki birokrasi dan pelayanan publik.
"Kalau nanti ini sudah bisa kita koneksikan, 'market place' dari daerah disambungkan ke 'market place' nasional, masuk lagi ke 'market place' global.
Saya kira keinginan kita itu, dan juga untuk memperkuat industri kita, bisa berkompetisi, agar bisa kompetitif," kata Presiden dalam sambutannya saat acara peresmian operasi Palapa Ring di Istana Negara, Jakarta pada Senin.
Baca juga: Perang perdagangan pangkas PDB global 700 miliar dolar AS
Menurut Jokowi, pemerintah daerah harus memanfaatkan beroperasinya Palapa Ring yang mempercepat telekomunikasi melalui internet bagi pelayanan publik yang efektif dan efisien.
Dia mengajak seluruh masyarakat juga menggunakan internet dengan bijak. Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengimbau masyarakat menghindari fitnah dan berita bohong.
"Harus diingat, perkembangan teknologi digital dan konektivitas yang semakin cepat tidak boleh disalahgunakan. Ujaran kebencian, (internet) tidak boleh dipakai untuk ini, ini bukan untuk hal itu, fitnah tidak, untuk hoaks tidak, untuk 'fakenews' tidak. Ini yang harus dicegah," tegas Jokowi.
Kehadiran Palapa Ring dinilai Presiden menghadirkan keadilan bagi seluruh warga negara Indonesia dalam mengakses kemajuan teknologi.
Menurut keterangan dalam laman Kementerian Komunikasi dan Informatika, Palapa Ring adalah infrastruktur telekomunikasi jaringan serat optik di sepanjang wilayah Indonesia seluas 36.000 kilometer.
Palapa Ring-Timur dibangun sejauh 4.450 KM yang terdiri dari sub marine cable sejauh 3.850 km dan land cable sepanjang 600 KM dengan landing point sejumlah lima belas titik pada 21 kota/kabupaten. Untuk wilayah timur mencakup Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Palapa Ring barat menjangkau wilayah Riau, Kepulauan Riau hingga Natuna. Sedangkan Palapa Ring Tengah meliputi Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara hingga ke Kepulauan Sangihe-Talaud.
Baca juga: Mendag tingkatkan kerja sama perdagangan RI-China
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Kalau nanti ini sudah bisa kita koneksikan, 'market place' dari daerah disambungkan ke 'market place' nasional, masuk lagi ke 'market place' global.
Saya kira keinginan kita itu, dan juga untuk memperkuat industri kita, bisa berkompetisi, agar bisa kompetitif," kata Presiden dalam sambutannya saat acara peresmian operasi Palapa Ring di Istana Negara, Jakarta pada Senin.
Baca juga: Perang perdagangan pangkas PDB global 700 miliar dolar AS
Menurut Jokowi, pemerintah daerah harus memanfaatkan beroperasinya Palapa Ring yang mempercepat telekomunikasi melalui internet bagi pelayanan publik yang efektif dan efisien.
Dia mengajak seluruh masyarakat juga menggunakan internet dengan bijak. Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengimbau masyarakat menghindari fitnah dan berita bohong.
"Harus diingat, perkembangan teknologi digital dan konektivitas yang semakin cepat tidak boleh disalahgunakan. Ujaran kebencian, (internet) tidak boleh dipakai untuk ini, ini bukan untuk hal itu, fitnah tidak, untuk hoaks tidak, untuk 'fakenews' tidak. Ini yang harus dicegah," tegas Jokowi.
Kehadiran Palapa Ring dinilai Presiden menghadirkan keadilan bagi seluruh warga negara Indonesia dalam mengakses kemajuan teknologi.
Menurut keterangan dalam laman Kementerian Komunikasi dan Informatika, Palapa Ring adalah infrastruktur telekomunikasi jaringan serat optik di sepanjang wilayah Indonesia seluas 36.000 kilometer.
Palapa Ring-Timur dibangun sejauh 4.450 KM yang terdiri dari sub marine cable sejauh 3.850 km dan land cable sepanjang 600 KM dengan landing point sejumlah lima belas titik pada 21 kota/kabupaten. Untuk wilayah timur mencakup Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Palapa Ring barat menjangkau wilayah Riau, Kepulauan Riau hingga Natuna. Sedangkan Palapa Ring Tengah meliputi Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara hingga ke Kepulauan Sangihe-Talaud.
Baca juga: Mendag tingkatkan kerja sama perdagangan RI-China
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019