Sebuah tanda luka bakar bekas knalpot di kaki, menjadi petunjuk bagi keluarga untuk mengenali tubuh Akbar Alamsyah (19) korban demonstrasi tanggal 25 September 2018 saat ditemukan terbaring di ruang ICU Rumah Sakit Polri Kramatjati.

"Waktu pertama ketemu di rumah sakit Polri itu wajah Akbar tidak bisa dikenali, cuma Mama tahu dari tanda di kakinya, kakinya ada bekas luka bakar kena knalpot," kata Fitri Rahmayani (25), kakak kandung Akbar saat ditemui usai pemakaman di Jakarta Selatan, Jumat.

Fitri menyebutkan, mamanya yang pertama kali melihat Akbar di Rumah Sakit Polri Kramatjati setelah mendapat izin petugas untuk mengunjungi.

Saat itu, kata Fitri, muka Akbar sulit dikenali, karena kepalanya membengkak seperti orang terkena tumor, ukurannya tidak normal.

"Susah ngenalin itu Akbar, bibirnya aja bengkak jontor gitu sampai lubang hidung ketutup," kata Fitri.

Satu-satunya tanda yang membantu keluarga mengenal Akbar adalah tanda bekas luka bakar knalpot yang ada di kakinya.

"Waktu kecil pernah kena knalpot jadi ada bekasnya. Di situ Mama kenal banget itu adalah Akbar," ucap Fitri.

Fitri mengatakan kondisi Akbar saat ditemukan pada bagian kepala luka berat, mata dan bibir bengkak, dokter menyebutkan terjadi kerusakan syaraf. Sementara bagian tubuh ke bawah mulai dari badan sampai kaki utuh normal tidak ada bekas luka apa pun.

Akbar saat ditemui di RS Polri sempat merespon panggilan ibunya, tubuhnya bergetar tapi tidak bisa berucap apapun.

"Hari kedua ketika Mama jenguk lagi, waktu Mama bisikin di telinga, Akbar merespon, air matanya mengalir, bibirnya bergetar tapi karena ada slang jadi tidak bisa ngomong," kata Fitri.

Sementara itu, dari penjelasan Irawan (25) calon kakak ipar Akbar, yang ikut memandikan jenazah Akbar, menyebutkan kondisi kepala bagian belakang seperti ubin kecongkel dan ada lubang diperkirakan tempat memasukkan selang saat perawatan intensif di rumah sakit.

"Jadi kulit kepalanya itu masih ada, cuma mirip kayak ubin kecongkel, di kepala bagian belakang," kata Irawan.

Selain itu Irawan juga menemukan ada bekas jahitan salah satu paha atas tubuh Akbar, menurut petugas itu tempat saluran selang pembuangan kencing.

"Kata petugas enggak itu enggak apa-apa, bekas saluran pembuangan kencing," kata Irawan menirukan ucapan petugas saat memandikan jenazah.

Sebelumnya, demo di DPR RI yang berakhir ricuh pada Rabu (25/9) menyebabkan banyak korban berjatuhan baik dari sisi pendemo maupun petugas keamanan.

Salah satu yang menjadi korban dalam demo pelajar tersebut adalah Akbar Alamsyah dirawat intensif di CICU RSPAD Gatot Subroto.

Akbar diketahui mengalami retak pada tempurung kepala dan sempat menjalani operasi di RS Pelni lalu dirujuk ke Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Keberadaan Akbar sempat tidak diketahui pascademo pelajar tanggal 26 September 2019 dan baru diketahui pada 28 September 2019 dalam kondisi koma di Rumah Sakit Kramatjati.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019