Serapan anggaran untuk pembangunan infrastruktur di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, baru mencapai 38 persen dari dana yang tersedia Rp247 miliar pada 2019.

Masih belum maksimalnya serapan anggaran untuk pembiayaan infrastruktur hingga Oktober ini terungkap pada rapat kerja Dinas PUPR dengan Komisi III DPRD Kota Banjarmasin di gedung dewan kota, Senin.

Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin M Isnaini menyatakan belum mengetahui secara terperinci terkait serapan anggaran yang baru mencapai 38 persen tersebut.

"Namun kami yakin serapan anggaran bisa maksimal nant karena masih ada waktu tiga bulan," tuturnya.

Politisi Gerindra ini juga menyampaikan, pihaknya akan terus membangun sinergitas untuk pelaksanaan pembangunan yang sudah direncanakan akan berjalan baik dan mencapai target penyelesaiannya.

"Sesuai tugas kami di pengawasan, kami akan terus berkomunikasi dan berkoordinasi, kami juga akan mengingatkan segala hal," ujarnya.

Ia mengatakan  pembangunan infrastruktur harus dengan pola yang baik dan profesional serta berkelanjutan, tidak insidentil hingga tidak ada pemerataan dan terencana dengan baik.

Seperti, kata dia, penanganan drainase, normalisasi sungai, perbaikan jalan dan jembatan, harus terprogram dengan baik.

"Insya Allah kalau program pembangunan direncanakan dengan matang, hasilnya akan lebih baik. Ini langkah awal dewan baru bersama Pemkot membenahi Banjarmasin," tuturnya.

Ditambahkan anggota Komisi III DPRD Kota Banjarmasin Sukhrowardi, pihaknya optimis anggaran yang telah disiapkan Pemkot setempat dapat terserap sepenuhnya pada akhir tahun ini.

Apalagi proyek pembangunan melalui Dinas PUPR Banjarmasin telah dikerjakan.

"Seperti pembangunan trotoar di Jalan A Yani. Insya Allah akhir tahun ini selesai dibangun," terang Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Banjarmasin ini.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Arifin Noor membenarkan dan meyakini serapan anggaran akan terserap sepenuhnya di akhir tahun 2019. Walaupun hungga bulan September baru terserap 38 persen dari total anggaran sebesar Rp 247 miliar.

"Semua sudah on the track. Insya Allah itu dapat terealisasi pada khir tahun. Kalau proyek yang besar itu RS Sultan Suriansyah yang menelan dana Rp 70 miliar lebih, trotoar Rp 20 miliar, termasuk pemeliharaan sungai dan pembangunan jalan," bebernya.

Pihaknya pun berjanji akan bersinergi dan melakukan identifikasi terhadap seluruh masalah pembangunan.

"Apa saja yang sudah menjadi prioritas dan belum terlaksana, itu yang akan ditindaklanjuti. Jangan sampai itu hanya jadi wacana," katanya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019