Oleh Syamsuddin Hasan

Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Anggota Komisi IV DPR-RI Habib Nabiel Fuad Almusawa meminta, pemerintah agar segera merealisasikan Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) keliling untuk nelayan.

"Permintaan saya ini merupakan aspirasi nelayan, yang juga harus menjadi perhatian pemerintah atau pihak terkait," ujarnya kepada pers di Banjarmasin, Sabtu.

Ia mengungkapkan, aspirasi itu saat pertemuan dengan nelayan di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, yang juga merupakan daerah pemilihan (dapil) legislator dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

"Karena sebagaimana penuturan nelayan `Bumi Sa-ijaan` Kotabaru belum lama ini, mereka sulit mengisi bahan bakar minyak (BBM) langsung di SPBU dengan harga resmi dari pemerintah," ungkap wakil rakyat asal dapil Kalsel itu.

"Saya yakin, nelayan di seluruh Indonesia memiliki aspirasi yang sama dengan di Kotabaru, Kalsel," lanjut alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut.

Oleh sebab itu ia menyambut baik rencana pemerintah yang akan menyediakan 1.000 SPBU keliling untuk memenuhi kebutuhan BBM nelayan. Namun ia menyesalkan, kalau pemerintah belum memberikan kejelasan target merealisasi SPBU keliling untuk nelayan itu.

Sebab, ungkapnya mengutip pengakuan nelayan Desa Rampa, Kotabaru, saat harga BBM belum naik saja, nelayan di lokasi yang tidak ada SPBU keliling, harus membeli solar dengan harga di atas harga sekarang.

"Jadi para nelayan di lokasi-lokasi yang tak ada SPBU keliling, akan sangat terbantu bila dilayani langsung oleh SPBU keliling. Apalagi solar kebutuhan vital bagi nelayan yang dalam operasionalnya menggunakan perahu atau kapal motor," tandasnya.

Pasalnya berdasarkan pengakuan para nelayan, sekitar 50 - 70 persen biaya operasional mereka habis untuk bahan bakar, katanya.

"Dengan kenaikan harga BBM, jelas biaya operasional melaut juga naik. Sementara di sisi lain, tidak mudah menaikkan harga ikan, karena daya beli masyarakat juga rendah sebagai dampak kenaikan harga BBM," tuturnya.

Saat ini kondisi nelayan sedang kejepit dan sedang susah. Karena itu segera realisasikan rencana SPBU keliling untuk membantu mengurangi kesusahan mereka, demikian Habib Nabiel.

Sementara itu, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana menyediakan 1.000 SPBU untuk memenuhi kebutuhan BBM nelayan, dan SPBU tersebut akan dibangun dengan sistem portabel atau mobile, sehingga bisa berpindah tempat.

Untuk biaya penyediaan SPBU keliling itu masih dalam tahap perhitungan dengan PT Pertamina (Persero). Nantinya selain sebagai pelaksana proyek, Pertamina juga bertindak sebagai operator SPBU tersebut.

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013