Pebalap Mercedes Lewis Hamilton menjuarai Grand Prix Rusia, Minggu, dan mengakhiri kemenangan beruntun tim rival, Ferrari, yang mengalami kendala reliabilitas pada balapan seri ke-16 tersebut.
Juara dunia lima kali itu finis 3,829 detik di depan rekan satu timnya, Valtteri Bottas, untuk mempersembahkan finis 1-2 bagi tim Silver Arrow, demikian laman resmi Formula 1.
Ferrari telah memenangi tiga balapan secara beruntun, namun Mercedes memperbaiki rekor belum pernah terkalahkan di Sochi sejak trek yang berada di pinggiran Laut Hitam itu masuk kalender Formula 1 pada 2014.
"Hasil ini luar biasa karena kita tahu bagaimana cepatnya mereka di start, bahkan mencoba mengejar mereka pun susah," kata Hamilton usai lomba.
Hamilton pun kembali naik podium teratas sejak terakhir kali juara di Hungaria pada awal Agustus.
Ferrari membawa Charles Leclerc, yang start dari pole position, untuk melengkapi podium di peringkat tiga setelah adanya kontroversi team order di awal lomba dengan rekan satu timnya, Sebastian Vettel.
Namun, Vettel gagal menyelesaikan balapan karena mengalami kendala teknis padahal sang pebalap Jerman itu tampil kuat pada awal lomba.
Vettel melakukan start dengan baik dari P3, menyalip Hamilton dan Leclerc untuk memimpin lomba dari Tikungan 1 hingga paruh pertama lomba.
Kemudian Leclerc yang mengganti ban soft ke medium lebih awal, yaitu pada lap 23, menyalip Vettel ketika sang pebalap Jerman keluar dari pit empat putaran berselang.
Namun, sang pebalap Monako harus berjuang sendiri bagi Ferrari ketika Vettel mengalami masalah unit generator motor-kinetik (MGU-K) di mobilnya dan terpaksa mengakhiri balapan di lap ke-28.
Mercedes langsung memanggil Hamilton ke pit untuk berganti ke ban soft ketika Virtual Safety Car (VSC) diberlakukan karena mobil Vettel berada di pinggir trek.
VSC ditingkatkan menjadi Safety Car saat George Russell kehilangan kendali rem mobilnya dan menabrak tembok pembatas, Ferrari menarik Leclerc kembali ke pit pada lap ke-31 untuk berganti ban soft demi mengejar dua pebalap Mercedes yang berada di depan.
Sisa dua puluh lap setelah Safety Car ditarik balik tak mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Leclerc untuk mengejar dua pebalap tim rivalnya.
Max Verstappen setelah start mundur lima posisi karena penalti pergantian power unit mampu finis P4 untuk Red Bull diikuti oleh rekan satu timnya, Alexander Albon, yang harus mengawali lomba dari jalur pit karena mengganti bagian lantai mobil RB15nya.
Carlos Sainz memuncaki persaingan tim papan tengah dengan finis P6 untuk McLaren diikuti oleh Sergio Perez dari Racing Point.
Pebalap McLaren lainnya, Lando Norris finis P8 di depan Kevin Magnussen dari tim Haas. Sedangkan Nico Hulkenberg mengamankan poin terakhir yang tersedia di balapan di P10.
Dengan lima balapan tersisa, Hamilton kini memimpin klasemen pebalap dengan unggul 73 poin atas rekan satu timnya, Bottas.
Leclerc pada peringkat tiga, terpaut 107 poin dari sang pebalap asal Britania itu.
Baca juga: Ferrari tersandung strateginya di GP Rusia
Baca juga: Duo Ferrari dominasi latihan terakhir Grand Prix Rusia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Juara dunia lima kali itu finis 3,829 detik di depan rekan satu timnya, Valtteri Bottas, untuk mempersembahkan finis 1-2 bagi tim Silver Arrow, demikian laman resmi Formula 1.
Ferrari telah memenangi tiga balapan secara beruntun, namun Mercedes memperbaiki rekor belum pernah terkalahkan di Sochi sejak trek yang berada di pinggiran Laut Hitam itu masuk kalender Formula 1 pada 2014.
"Hasil ini luar biasa karena kita tahu bagaimana cepatnya mereka di start, bahkan mencoba mengejar mereka pun susah," kata Hamilton usai lomba.
Hamilton pun kembali naik podium teratas sejak terakhir kali juara di Hungaria pada awal Agustus.
Ferrari membawa Charles Leclerc, yang start dari pole position, untuk melengkapi podium di peringkat tiga setelah adanya kontroversi team order di awal lomba dengan rekan satu timnya, Sebastian Vettel.
Namun, Vettel gagal menyelesaikan balapan karena mengalami kendala teknis padahal sang pebalap Jerman itu tampil kuat pada awal lomba.
Vettel melakukan start dengan baik dari P3, menyalip Hamilton dan Leclerc untuk memimpin lomba dari Tikungan 1 hingga paruh pertama lomba.
Kemudian Leclerc yang mengganti ban soft ke medium lebih awal, yaitu pada lap 23, menyalip Vettel ketika sang pebalap Jerman keluar dari pit empat putaran berselang.
Namun, sang pebalap Monako harus berjuang sendiri bagi Ferrari ketika Vettel mengalami masalah unit generator motor-kinetik (MGU-K) di mobilnya dan terpaksa mengakhiri balapan di lap ke-28.
LAP 28/53
— Formula 1 (@F1) September 29, 2019
SEBASTIAN VETTEL IS OUT!#F1 ???????? #RussianGP pic.twitter.com/5duhe37afm
Mercedes langsung memanggil Hamilton ke pit untuk berganti ke ban soft ketika Virtual Safety Car (VSC) diberlakukan karena mobil Vettel berada di pinggir trek.
VSC ditingkatkan menjadi Safety Car saat George Russell kehilangan kendali rem mobilnya dan menabrak tembok pembatas, Ferrari menarik Leclerc kembali ke pit pada lap ke-31 untuk berganti ban soft demi mengejar dua pebalap Mercedes yang berada di depan.
Sisa dua puluh lap setelah Safety Car ditarik balik tak mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Leclerc untuk mengejar dua pebalap tim rivalnya.
Max Verstappen setelah start mundur lima posisi karena penalti pergantian power unit mampu finis P4 untuk Red Bull diikuti oleh rekan satu timnya, Alexander Albon, yang harus mengawali lomba dari jalur pit karena mengganti bagian lantai mobil RB15nya.
Carlos Sainz memuncaki persaingan tim papan tengah dengan finis P6 untuk McLaren diikuti oleh Sergio Perez dari Racing Point.
Pebalap McLaren lainnya, Lando Norris finis P8 di depan Kevin Magnussen dari tim Haas. Sedangkan Nico Hulkenberg mengamankan poin terakhir yang tersedia di balapan di P10.
Dengan lima balapan tersisa, Hamilton kini memimpin klasemen pebalap dengan unggul 73 poin atas rekan satu timnya, Bottas.
Leclerc pada peringkat tiga, terpaut 107 poin dari sang pebalap asal Britania itu.
Baca juga: Ferrari tersandung strateginya di GP Rusia
Baca juga: Duo Ferrari dominasi latihan terakhir Grand Prix Rusia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019