Mercedes menikmati kemenangan ironis di Grand Prix Rusia, Minggu, setelah Ferrari yang dikendarai Sebastian Vettel mengalami kendala teknis di lomba.
Charles Leclerc start dari pole position dan tampak menjanjikan bagi Ferrari untuk meraih kemenangan keempatnya secara beruntun musim ini dan membawa kedua pebalapnya finis 1-2.
Namun, Virtual Safety Car yang diberlakukan karena mobil Vettel yang rusak di pinggir trek justru membantu Lewis Hamilton mempertahankan rekor tak terkalahkan Mercedes di Sirkuit Autodrom Sochi dengan kemenangan kesembilannya musim ini. Bottas sebagai runner-up untuk membawa Mercedes finis 1-2.
"Kami sangat beruntung dalam hal bagaimana ini terjadi," kata direktur teknis Mercedes James Allison, seperti dikutip Reuters.
"Sangat lah ironis melihat kesialan Sebastian justru menjadi keberuntungan bagi kami," kata Allison, yang pernah bekerja untuk Ferrari itu.
Virtual Safety Car memperlambat Leclerc, yang telah masuk pit terlebih dahulu, namun memberi waktu bagi Hamilton untuk berganti ban yang lebih baru dan tetap menjadi pimpinan lomba.
Sebelum itu, di awal lomba, Ferrari menimbulkan kontroversi setelah kesepakatan pra-lomba di antara kedua pebalapnya dibahas di radio komunikasi mereka.
Kesepakatan itu mengharuskan Leclerc membantu Vettel, yang start dari posisi ketiga, memanfaatkan slipstream di belakang mobil sang pebalap asal Monako itu setelah start untuk menyalip Hamilton dan mengambil alih pimpinan lomba.
Seperti yang dijelaskan kepala tim Mattia Binotto, setelah Vettel di depan, sang pebalap Jerman harus menyerahkan kembali posisi yang telah diraih Leclerc namun juara dunia empat kali itu justru membuat serangkaian waktu putaran tercepat di awal lomba dan memimpin jauh di depan.
Leclerc melakukan undercut terhadap Vettel saat melakukan pitstop empat lap lebih awal dan mendapati kembali posisinya di depan rekan satu timnya.
Nahas bagi Vettel ketika mobilnya mengalami kendala dengan komponen MGU-K di lap ke-28 dan harus mengakhiri lomba lebih awal.
Hamilton pun kembali merasakan podium teratas sejak terakhir kali menang di Hungaria awal Agustus lalu.
"Terasa lama sekali tapi ini seperti pertama kalinya (kemenangan) juga, jadi ini terasa spesial," kata Hamilton.
"Hasil ini sangat luar biasa, melihat bagaimana cepatnya mereka (Ferrari) ketika start, mengikuti kecepatan mereka pun suatu upaya yang berat," kata Hamilton yang mengemas 25 poin sebagai juara ditambah satu poin sebagai pebalap dengan waktu putaran tercepat di lomba.
Pebalap asal Britania itu meninggalkan Sochi dengan keunggulan 73 poin dari rekan satu timnya, Valtteri Bottas yang berada di peringkat dua klasemen pebalap.
Mercedes menikmati keunggulan 162 poin dari Ferrari di klasemen konstruktor ketika balapan Formula 1 tiba di Suzuka, Jepang pada Oktober nanti.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Charles Leclerc start dari pole position dan tampak menjanjikan bagi Ferrari untuk meraih kemenangan keempatnya secara beruntun musim ini dan membawa kedua pebalapnya finis 1-2.
Namun, Virtual Safety Car yang diberlakukan karena mobil Vettel yang rusak di pinggir trek justru membantu Lewis Hamilton mempertahankan rekor tak terkalahkan Mercedes di Sirkuit Autodrom Sochi dengan kemenangan kesembilannya musim ini. Bottas sebagai runner-up untuk membawa Mercedes finis 1-2.
"Kami sangat beruntung dalam hal bagaimana ini terjadi," kata direktur teknis Mercedes James Allison, seperti dikutip Reuters.
"Sangat lah ironis melihat kesialan Sebastian justru menjadi keberuntungan bagi kami," kata Allison, yang pernah bekerja untuk Ferrari itu.
What a race, @LewisHamilton! ????
— Formula 1 (@F1) September 29, 2019
It's safe to say he enjoyed that one!#RussianGP ???????? #F1 pic.twitter.com/kxhqoQd4bh
Virtual Safety Car memperlambat Leclerc, yang telah masuk pit terlebih dahulu, namun memberi waktu bagi Hamilton untuk berganti ban yang lebih baru dan tetap menjadi pimpinan lomba.
Sebelum itu, di awal lomba, Ferrari menimbulkan kontroversi setelah kesepakatan pra-lomba di antara kedua pebalapnya dibahas di radio komunikasi mereka.
Kesepakatan itu mengharuskan Leclerc membantu Vettel, yang start dari posisi ketiga, memanfaatkan slipstream di belakang mobil sang pebalap asal Monako itu setelah start untuk menyalip Hamilton dan mengambil alih pimpinan lomba.
Seperti yang dijelaskan kepala tim Mattia Binotto, setelah Vettel di depan, sang pebalap Jerman harus menyerahkan kembali posisi yang telah diraih Leclerc namun juara dunia empat kali itu justru membuat serangkaian waktu putaran tercepat di awal lomba dan memimpin jauh di depan.
Leclerc melakukan undercut terhadap Vettel saat melakukan pitstop empat lap lebih awal dan mendapati kembali posisinya di depan rekan satu timnya.
Nahas bagi Vettel ketika mobilnya mengalami kendala dengan komponen MGU-K di lap ke-28 dan harus mengakhiri lomba lebih awal.
A win against the odds for @MercedesAMGF1 and @LewisHamilton in Sochi
— Formula 1 (@F1) September 29, 2019
Here's the story of how they got the better of Ferrari at the #RussianGP ????????#F1 pic.twitter.com/YeJOsBiYwe
Hamilton pun kembali merasakan podium teratas sejak terakhir kali menang di Hungaria awal Agustus lalu.
"Terasa lama sekali tapi ini seperti pertama kalinya (kemenangan) juga, jadi ini terasa spesial," kata Hamilton.
"Hasil ini sangat luar biasa, melihat bagaimana cepatnya mereka (Ferrari) ketika start, mengikuti kecepatan mereka pun suatu upaya yang berat," kata Hamilton yang mengemas 25 poin sebagai juara ditambah satu poin sebagai pebalap dengan waktu putaran tercepat di lomba.
Pebalap asal Britania itu meninggalkan Sochi dengan keunggulan 73 poin dari rekan satu timnya, Valtteri Bottas yang berada di peringkat dua klasemen pebalap.
Mercedes menikmati keunggulan 162 poin dari Ferrari di klasemen konstruktor ketika balapan Formula 1 tiba di Suzuka, Jepang pada Oktober nanti.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019