Haji Akhmad Rozani Himawan Nugraha atau lebih akrab dipanggil H Zanie kembali menemui para kepala desa atau pembakal. Kali ini dengan para pembakal se-Kecamatan Labuan Amas Selatan (LAS) dan Hantakan di salah satu kaffe di Kota Barabai, Sabtu (28/9).

Sebagai salah satu kandidat bakal calon Bupati HST dan Anggota DPRD Provinsi Kalsel, Dia mendengarkan masukan dan permasalahan di tingkat desa, salah satunya mulai beredar isu yang tidak bertanggungjawab yaitu pro tambang.

"Ternyata isu pro tambang itu tidak benar dan melihat dari pemaparan H Zanie, malah programnya sangat mendasar dan menyentuh hati nurani masyarakat," kata Kepala Desa Haruyan Dayak mewakili seluruh Pemabakal Se-Kecamatan Hantakan, Suhadi Anang.

Menurutnya, H Zanie salah satu sosok calon pemimpin yang patut dibanggakan, yang tidak hanya berjanji tapi menawarkan solusi bagaimana memajukan warganya dari tingkat paling bawah yaitu desa.

"Dibanding dengan calon yang lain, kami secara pribadi memberikan nilai tertinggi kepada H Zanie, karena visi misinya dapat menyentuh semua kalangan dan sangat masuk akal bisa dilaksanakan," katanya.
 

H Zanie saat bertemu dengan kepala desa se kecamatan Hantakan (Antaranews Kalsel/M. Taupik Rahman)


Sedangkan, kepala Desa Tabudarat Hulu, mewakili seluruh Kepala Desa Se-Kecamatan LAS, Budianoor berharap, jika H Zanie terpilih nanti ada sinergi yang intens antara kepada dengan Bupati terpilih.

"Kami juga sangat mendukung dengan wacananya tidak menerima fee proyek setiap pembangunan di HST dan mudah-mudahan itu benar-benar dapat dilaksanakan agar HST tambah maju lagi," katanya.

H Zanie menegaskan, pencalonannya menjadi Bupati ini tidak ada yang mensponsori dan dukungan dari pengusaha tambang yang berkomitmen jika terpilih nanti membuka tambang batu bara di HST.

"Kalau menjadi Bupati HST saya menambang batu bara, sama saja saya menghianati kampung halaman saya dan juriat Kampung Qadhi Barabai dan saya tegaskan itu tak akan mungkin saya lakukan," katanya.

Menurutnya, selama ini memang banyak mendapatkan masukan dari para kepala desa, salah satu seperti hari ini di masyarakat wilayah pegunungan yang ingin juga mendapatkan haknya yang sama sebagai warga HST.

"Baik itu menginginkan pembangunan infrastuktur dan peningkatan penghasilannya di bidang pertanian dan perkebunan," katanya.

Selain komitmen menolak tambang, ke depan pihaknya akan memfokuskan pembangunan pertanian, perkebunan dan peternakan dari tingkat desa. Karena menurutnya Infrastruktur di HST ini 60 persen sudah bagus dan Dia bersama timnya juga komitmen tidak menerima fee proyek.

"Tinggal bagaimana kita memajukan masyarakat agar mereka mempunyai penghasilan yang memang benar-benar bisa menghidupi keluarganya," katanya.

Sebagai anggota DPRD Provinsi Kalsel, Dia menyatakan semua masukan kepala desa ini akan menjadi bahan untuk nantinya dipertimbangkan dalam usulan pembangunan atau program-program di tingkat Pemprov Kalsel, yang bisa diserap di Kabupaten HST.

Disampaikannya pula, pada bulan Oktober nanti relawannya akan berjalan ke desa-desa untuk mendata siapa saja yang ingin bergabung menjadi relawan Dingsanak H Zanie, karena akan diundi untuk memenangkan berbagai macam hadiah menarik.

Diantaranya, 10 orang akan diberangkatkan umroh bersama H Zanie langsung, 11 unit kendaraan roda dua, 100 unit TV, 100 unit Hp,100 unit kulkas, 1000 lembar kaos
dan banyak lagi hadiah hiburan lain nya.

"Syaratnya cuma potokopy KTP dan gratis, karena relawan akan mendatangi langsung ke rumah-rumah warga," katanya.

 

H Zanie saat memaparkan programnya di hadapan para kepala desa (Antaranews Kalsel/M. Taupik Rahman)

 

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019