Penjaga perbatasan Rusia menyita tiga kapal penangkap ikan Korea Utara beserta 262 anggota awak kapal karena melakukan perburuan di perairan yang dianggap Moskow sebagai zona ekonomi eksklusif miliknya, demikian Kantor Berita Interfax, Jumat.
Kru beserta kapal, dan beberapa perahu motor, digiring ke pelabuhan Nakhodka, di Ujung Timur Rusia dan penjaga perbatasan menyita 30.000 cumi-cumi serta peralatan perburuan ikan ilegal, menurut laporan.
Itu merupakan insiden kedua selama September. Sebelumnya, Rusia menyita dua kapal Korea Utara di wilayah perairannya di Laut Jepang pada 17 September setelah salah satu kapal menyerang patroli Rusia.
Terkait insiden tersebut, Rusia mengatakan pihaknya menyita salah satu kapal perburuan, yang memicu kapal lainnya melepaskan tembakan. Sejumlah penjaga perbatasan dan tersangka pemburu liar terluka dan satu di antara warga Korut lantas meninggal akibat lukanya.
Moskow memanggil diplomat Korut sehubungan dengan insiden itu.
Pada masa lalu negara-negara tersebut menyengketakan penangkapan ikan di kawasan tersebut.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Kru beserta kapal, dan beberapa perahu motor, digiring ke pelabuhan Nakhodka, di Ujung Timur Rusia dan penjaga perbatasan menyita 30.000 cumi-cumi serta peralatan perburuan ikan ilegal, menurut laporan.
Itu merupakan insiden kedua selama September. Sebelumnya, Rusia menyita dua kapal Korea Utara di wilayah perairannya di Laut Jepang pada 17 September setelah salah satu kapal menyerang patroli Rusia.
Terkait insiden tersebut, Rusia mengatakan pihaknya menyita salah satu kapal perburuan, yang memicu kapal lainnya melepaskan tembakan. Sejumlah penjaga perbatasan dan tersangka pemburu liar terluka dan satu di antara warga Korut lantas meninggal akibat lukanya.
Moskow memanggil diplomat Korut sehubungan dengan insiden itu.
Pada masa lalu negara-negara tersebut menyengketakan penangkapan ikan di kawasan tersebut.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019