Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan siap menghubungkan riset kendaraan bertenaga listrik yang dikembangkan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan sektor industri agar memberikan nilai ekonomi bagi bangsa dan negara.

"Kami bersedia memberikan suatu link antara universitas dengan industri, agar ada suatu kolaborasi," kata Menteri Budi Karya saat meninjau sejumlah inovasi kendaraan bertenaga listrik mahasiswa UGM di kawasan Gedung Pusat UGM, Yogyakarta, Sabtu.

Dalam kesempatan itu, Menhub diperlihatkan sejumlah inovasi mahasiswa UGM mulai dari mobil listrik Arjuna TMO UGM, mobil formula Bima Sakti UGM, becak listrik, hingga sepeda motor listrik hasil kerja sama UGM dengan VIAR. Setelah mendengarkan penjelasan mengenai spesifikasi kendaraan, Budi Karya juga mencoba menaiki masing-masing kendaraan tersebut.

Budi mengapresiasi sejumlah kendaraan listrik temuan dari mahasiswa UGM yang beberapa di antaranya tercatat telah memenangi sejumlah kompetisi level internasional.

Baca juga: Bandara Soekarno-Hatta gunakan tujuh jenis kendaraan listrik

Dengan demikian, menurut Budi, seluruhnya telah memenuhi standar kendaraan.

"Saya mengapresiasi Bima Sakti sudah memenangi 'international contest', bahkan beberapa kali. Ini yang Arjuna, mobil balap listrik, sudah memenuhi kompetensi. Jadi, standardnya sudah memenuhi syarat," kata dia.

Pengembangan baterai untuk kendaraan listrik yang dikembangkan oleh mahasiswa UGM dengan konsep daur ulang, kata Budi, juga perlu difasilitasi dan dihubungkan dengan pelaku industri. Tidak hanya itu, temuan tersebut juga harus segera dipatenkan sebagai karya anak bangsa.

"Satu yang kami minta, lebih cepat dan patenkan it sehingga orang tak bisa menganggap ini paten dari negara-negara lain. Jadi event yang sekarang sudah ada, dipatenkan dulu karena ini sangat penting sebagai suatu kebanggaan nasional, suatu temuan yang luar biasa," kata dia.

Baca juga: ULM pakai mobil listrik ciptaan sendiri di kampus

Untuk mendukung hilirisasi hasil riset kendaraan, lanjut Budi, perlu ada kolaborasi dengan dunia industri misalnya bekerja sama dengan satu merek tertentu dengan catatan baterainya disuplai dari UGM.

Saat ini, menurut Budi, sudah ada sejumlah moda transportasi umum yang mulai menggunakan tenaga listrik meski populasinya belum banyak mulai dari taksi bluebird, Transjakarta, Gojek, serta Grab.

Ia berharap populasi kendaraan listrik terus meningkat. Selanjutnya, dievaluasi untuk memutuskan kemungkinan pembuatan pabrik kendaraan listrik di Indonesia. "Sehingga targetnya adalah kita satu, pengenalan, kedua adalah membangun populasi," kata dia.

Baca juga: Menindaklanjuti Perpres mobil listrik
Baca juga: Penerbitan peraturan mobil listrik terkendala debat antarmenteri

Pewarta: Luqman Hakim

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019