Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin Iwan Ristianto mengatakan, pihaknya sempat kehabisan logistik untuk membantu para korban kebakaran, sebab jumlah warga yang terkena musibah kebakaran permukiman itu cukup banyak di luar perhitungan alokasi anggaran.

Iwan Ristianto dia di Banjarmasin, Jumat mengatakan, bahwa Dinsos memiliki anggaran tanggap darurat bagi korban musibah kebakaran, yakni dengan memberikan bantuan logistik.

Bantuan yang diberikan itu, kata Iwan, berupa peralatan dapur, peralatan rumah tangga yang biasa dipakai, serta peralatan dan seragam sekolah bagi siswa.

"Termasuk juga kita akan buat dapur umum di lokasi musibah kebakaran itu," ujarnya.

Baca juga: DPRD minta penanggulangan karhutla fokus pada lahan gambut

Dengan rentetan kebakaran permukiman yang melanda Banjarmasin pada musim kemarau ini, sejak bulan Agustus hingga September hampir mencapai 20 kali, yakni korbannya cukup banyak, persiapan logistik pun sempat habis.

"Khususnya yang tiga kali kejadian kebakaran terakhir ini, anggarannya habis," ucap Iwan.

Karena pada APBD murni, ungkapnya, alokasi anggaran untuk tanggap bencana atau musibah kebakaran tersebut hanya Rp180 juta.

"Pada APBD perubahan ini hanya ditambah Rp100 juta, tapi pak wali kota mengusulkan penambahan lagi Rp100 juta, hingga total diusulkan menjadi Rp200 juta," paparnya.

Baca juga: BPBD Banjarmasin akui ada isu sabotase kebakaran permukiman

Iwan mengatakan, bahwa alokasi tambahan ini diperkirakan akan mencukupi hingga akhir tahun, di mana harapannya tidak terjadi lagi kebakaran besar.

Pasalnya, kejadian musibah kebakaran belakangan ini beberapa kali cukup besar, seperti di Alalak Selatan, RT 04 dan RT 05, Banjarmasin Utara, hingga mencapai 65 rumah.

"Yang cukup besar juga baru ini kejadiannya di Jalan Sulawesi, Banjarmasin Tengah, sebanyak 18 rumah ludes terbakar," katanya.

Dia menyatakan, bahwa pemerintah kota akan terus melakukan tanggap cepat untuk kejadian tersebut, khususnya membantu meringankan beban hidup para korban dengan bantuan logistik yang dibutuhkan sehari-hari.
Baca juga: 900 hektare lahan gambut yang terbakar bakal ditenggelamkan
Baca juga: Asap lahan gambut abadi hingga musim hujan
Baca juga: Polisi selidiki penyebab 22 rumah terbakar

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019