Investasi logam mulia seperti emas dinilai masih menarik di tengah kondisi ekonomi global yang diwarnai perang dagang antara AS dan China.

CEO PT Hartadinata Abadi Tbk, Sandra Sunanto di Jakarta, Kamis, mengatakan prospek harga emas masih sangat baik, sebab dengan kondisi ekonomi global saat ini, harga emas bisa akan terus naik sampai akhir tahun.

Apalagi, tambahnya, selama empat bulan terakhir, harga emas terus mengalami kenaikan.

“Masih akan tetap naik walaupun dipengaruhi kondisi global seperti baru saja kemarin kilang minyak di Arab Saudi yang diserang dan dari kondisi kurs rupiah kita juga,” ujar Sandra.

Dalam jangka panjang, harga emas memiliki kecenderungan naik. Pada 4 September 2019, harga emas di Indonesia mencapai angka tertinggi di Rp775.000 per gram.

Selain itu, tambahnya, emas merupakan aset safe haven yang memiliki tingkat risiko rendah ketika kondisi ekonomi global sedang memburuk.

Oleh karena itu, menurut Sandra, saat ini emas menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat untuk berinvestasi atau menabung.

Terkait hal itu, CEO dari PT Aurum Digital Internusa Bony Hudi,menjelaskan bahwa untuk memulai menabung dan memiliki emas sekarang prosesnya makin mudah dengan munculnya platform investasi emas Masduit .

Dikatakannya, Masduit merupakan aplikasi daring untuk bertransaksi logam mulia yang bisa langsung dapat diterima secara fisiknya dengan pecahan terkecil mulai 0,1 gram.

"Dengan mengunduh aplikasi Masduit, kita dapat melakukan transaksi emas dalam bentuk logam mulia, baik transaksi beli emas, jual emas, ambil emas dan transfer emas, bahkan dapat juga monitoring harga emas melalui handphone, tanpa harus datang langsung ke toko emas," katanya.

Setelah diluncurkan, Bony berharap aplikasi ini hingga akhir tahun bisa mencapai sekitar 500.000 pengguna dan ditargetkan 30 persen di antaranya merupakan pengguna aktif.

Baca juga: Waspada, sebanyak 123 fintech penyalur pinjaman ilegal
Baca juga: Tanamduit permudah investasi reksadana
Baca juga: CIPS : Tingkatkan investasi dengan tahan defisit neraca berjalan
Baca juga: Pemindahan ibu kota ke Kalimantan telan investasi Rp466 triliun
 

Pewarta: Subagyo

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019