Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani mengkoordinasikan penanganan kebakaran hutan dan lahan di Kota Banjarbaru yang situasinya makin parah karena tebalnya kabur asap sebagai dampak kebakaran. 

"Kami instruksikan seluruh pihak terkait saling koordinasi juga dinas dan instansi diminta bergerak sesuai tugas dan tanggungjawabnya," ujar wali kota usai memimpin rakor penanganan karhutla, Jumat. 

Wali kota memimpin langsung rakor bersama Wawali Darmawan Jaya S dan Sekda Said Abdullah dihadiri Dandim 1006/Mtp Letkol Arm Siswo Budiarto dan Wakapolres Banjarbaru Kompol Andik Eko Siswanto

Selain itu hadir pimpinan satuan kerja perangkat daerah lingkup Pemkot Banjarbaru mendengarkan arahan wali kota terkait langkah yang diambil untuk pencegahan maupun penanganan karhutla di kota itu. 

Menurut wali kota, dampak karhutla di Banjarbaru sudah masuk kategori mengkhawatirkan sehingga sangat diperlukan langkah komprehensif dan koordinatif dalam mencegah serta menanggulangi kebakaran. 

"Dampak karhutla sudah semakin mengkhawatirkan, kabut asap makin tebal sehingga mengganggu setiap aktivitas masyarakat terutama pagi hari sehingga harus diambil langkah komprehensif," tegasnya. 

Ditekankan, kualitas udara maupun lingkungan yang mengkhawatirkan itu membuat pihaknya menetapkan 
status Banjarbaru menjadi darurat asap dan akan menurunkan dana tak terduga anggaran penanggulangan.

"Dana tak terduga sebesar Rp280 juta, dan akan dipergunakan untuk pencegahan karhutla yang selama ini mengakibatkan kabut asap di Kota Banjarbaru sehingga masyarakat tidak terganggu," ujarnya. 

Dandim 1006/Martapura Letkol Arm Siswo Budianto mengatakan, luas kawasan yang terbakar di Kota Banjarbaru tersebar di beberapa titik tetapi berdampak besar terhadap operasional penerbangan. 

"Kawasan Guntung Damar Banjarbaru yang letaknya berdekatan dengan Bandara Syamsudin Noor sering terjadi karhutla sehingga sangat mengganggu operasional penerbangan," ungkapnya. 

Dikatakan, pihaknya menurunkan ratusan personel untuk mencegah pembakaran karena adanya indikasi sengaja dibakar oknum yang tidak bertanggungjawab meski pun belum diketahui apa motifnya. 

"Hasil penyelidikan di lapangan, penyebab karhutla dilakukan oknum dan sudah pernah ditangkap lalu diserahkan ke kepolisian untuk diproses lebih lanjut dan kami terus intensifkan patroli," ujarnya. 

Ditambahkan, Kodim 1006/Mtp mencakup dua wilayah yakni Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar dan personel siap terjun bersama tim terpadu mencegah dan menangani karhutla pada dua wilayah itu. 

"Kami punya personel yang siap diturunkan namun kekurangan alat sehingga berkoordinasi dengan tim terpadu lain yang diperkuat personel dan peralatan memadai sehingga penanganan maksimal," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019