Bunda PAUD Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan menegaskan daerahnya sulit mewujudkan program satu desa satu PAUD karena jumlah penduduk yang tidak merata.

"Karena keberhasilan program KB maka jumlah anak balita kadang tidak banyak jumlahnya di beberapa desa sehingga tidak memenuhi syarat untuk mendirikan lembaga PAUD," ujar Anisah di Amuntai, Jum'at.

Anisah mengatakan, meski ada desa yang tidak memiliki  lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) namun anak-anak didesa bersangkutan tetap ter 'cover' layanan PAUD didesa terdekat.
 
Anisah bersama seorang balita PAUD. (Eddy Abdillah)

Bahkan bagi desa yang banyak anak balita, ditambah balita dari desa lain ikut sekolah di lembaga PAUD desa tersebut, terkadang menjadikan beberapa desa memiliki dua hingga tiga lembaga PAUD.

Ia menjelaskan, adanya hambatan mewujudkan satu desa satu PAUD tidak akan menjadi penghalang bagi Kabupaten HSU untuk mendapat apresiasi dan penilaian dari pemerintah pusat.

"Asalkan kita kemukakan alasannya, maka pemerintah pusat tidak akan menganggap persoalan ini sebagai suatu kekurangan," terang Anisah.
 
. (Eddy Abdillah)

Anisah menyampaikan dari 214 desa dan 5 kelurahan di Kabupaten HSU sebanyak 290 buah lembaga PAUD sudah berdiri dan sekitar 100 buah diantaranya sudah terakreditasi.

Pemerintah Kabupaten HSU telah memberikan insentif bagi tenaga pendidik PAUD melalui dana APBD apalagi yang bertugas di kawasan terpencil.

 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019