Ketua dan Wakil Ketua sementara DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kompak melakukan kunjungan ke musibah kebakaran pemukiman di Alalak Selatan, Banjarmasin Utara yang menghanguskan sekitar 65 rumah warga pada Selasa dini hari.

Dengan membawa bekal bantuan bagi korban kebakaran, kedua politisi muda tersebut menyatakan sangat prihatin atas kejadian musibah kebakaran yang sangat besar terjadi di RT 04 dan RT 05 Alalak Selatan, Banjarmasin Utara tersebut.

Ketua sementara DPRD Kota Banjarmasin H Harry Wijaya mengungkapkan, pemerintah kota harus cepat melakukan penanganan bagi para korban yang diperkirakan sebanyak 221 jiwa atau 70 kepala keluarga lebih.

"Yang mereka sangat butuhkan itu kita dengar adalah tempat tinggal, termasuk selimut, kasur dan bantal untuk istirahat," paparnya.

Sehingga, lanjut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, bantuan tidak hanya difokuskan kepada bahan makanan dan pakaian, tapi yang dibutuhkan untuk mereka bisa istirahat pada malam hari.

Baca juga: Bantuan untuk korban kebakaran Alalak Selatan Banjarmasin terus mengalir

Wakil Ketua sementara DPRD Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin mengemukakan pula, bantuan yang terpenting bagi para korban kebakaran adalah tempat tinggal.

"Makanya perlu dipikirkan juga membantu mereka berupa bahan bangunan, agar mereka bisa membangun tempat tinggal," paparnya.

Memang, sebut politisi Gerindra ini, bantuan dari pemerintah kota untuk membangun rumah bagi korban kebakaran tersebut saat ini tidak mungkin dilaksanakan.

Sehingga, kata dia, perlu ada aturan yang membuat itu nantinya bisa dilaksanakan dengan dana APBD, tidak hanya Rp2 juta per unit rumah terpapar kebakaran yang hanya bisa dibantu pemerintah kota bila terjadi musibah seperti ini.

Baca juga: Wali kota harapkan kebakaran tak terulang lagi

"Mungkin nanti dirapat anggaran kita bisa bahas lebih besar lagi bantuan bagi korban kebakaran ini agar mereka bisa membangun rumah kembali," ujarnya.

H Muhammad Yamin mengatakan, kejadian kebakaran pemukiman ini hampir terjadi setiap tahunnya, yakni cukup banyak saat musim kemarau.

"Karena kejadian ini sulit dihindarkan, makanya harus serius kita ambil penanganannya yang bersifat bantuan bagi katagori bencana," pungkasnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019