Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri menggelar sosialisasi odontogram atau identifikasi jejak rekam medis melalui gigi di Polda Kalsel.

Dari kegiatan itu, diharapkan kompetensi odontogram personel Polda Kalsel semakin meningkat  dalam melakukan rekam medis melalui sidik gigi.

"Beberapa kasus bencana alam atau terorisme terungkap lewat gigi. Untuk itu, penting bagi Polri terus meningkatkan kompetensi personel dalam melakukan rekam gigi," kata Kabid Dokpol Pusdokkes Polri Kombes Pol dr Pramujoko.

Diakui Pramujoko, peran dokter gigi di Kepolisian sangat penting dalam melakukan identifikasi. Odontogram yang menggambarkan struktur gigi dan mulut merupakan fungsi penting  mengungkap kasus dalam identifikasi korban.

"Struktur gigi tahan terhadap panas, asam hingga pembusukan, sehingga karakteristik gigi seseorang dapat dijadikan pembanding data untuk keperluan odontologi forensik," tandasnya.


Sementara Kabid Dokkes Polda Kalsel Kombes Pol dr Erwinn Zainul Hakim menuturkan, sejumlah materi sosialisasi yang diberikan Pusdokkes Polri sangat dibutuhkan personelnya.

"Dokter gigi, penyidik dan paramedis jajaran Polda Kalsel jadi semakin terbuka wawasannya, sehingga membantu dalam pelaksanaan tugas Kedokteran Forensik," tuturnya.

Apalagi dalam materi yang disosialisasikan juga membahas dalam soal thanatologi yaitu ilmu yang mempelajari tanda-tanda kematian dan perubahan yang terjadi setelah seseorang mati.

Kemudian peran Dokkes dalam penanggulangan penyalahgunaan narkoba juga menjadi materi tambahan yang diikuti sekitar 100 peserta sosialisasi itu.

Pada kesempatan itu, Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Hoegeng Imam Santoso Banjarmasin AKBP dr Bambang Pitoyo turut menyosialisasikan rumah sakit yang dipimpinnya sebagai Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) bagi pengguna narkoba.

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019