Pegiat anggrek Kalimantan Selatan Sanah SE MM bertekad untuk menyelamatkan anggrek alam Pegunungan Meratus dari kepunahan akibat kerusakan dan kebakaran hutan dan lahan.
Ketua Yayasan Anggrek Meratus Indonesia ini mengungkapkan, kepunahan anggrek alam berbanding lurus dengan kerusakan hutan.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya genetik dan masuk dalam kelompok negara "Mega Biodiversity".
Salah satu pulau yang memiliki biodiversity terbesar adalah pulau Kalimantan.
Menurut dia, sebagaimana rilis yang disampaikan Yayasan Anggrek Meratus Indonesia, Kalimantan berdasarkan letak geografisnya, menjadi kawasan hutan hujan yang merupakan habitat dari kehidupan liar bagi flora dan fauna, dan ini merupakan kekayaan plasma nuftah yang tak ternilai harganya, termasuk didalamnya kekayaan anggrek spesies.
Terdapat sekitar 2500-3000 anggrek spesies dari 5000 jenis anggrek spesies yang ada di Indonesia.
Sementara itu daerah penyebaran habitat anggrek alam Kalsel, terdapat hampir disemua wilayah pegunungan Meratus meliputi lima kabupaten.
Kalimantan Selatan dengan luas wilayah sekitar 4.987.494 ha, dari luasan tersebut terdapat 212.001,688 ha sebagai kawasan konservasi yang berpotensi sebagai habitat anggrek alam.
Namun demikian kerusakan hutan yang terjadi akibat alih fungsi lahan dan kebakaran hutan menyebabkan musnahnya sebagian besar habitat anggrek spesies.
"Dalam rangka mendukung dan membatu program pemerintah, melindungi serta menjaga kelestarian anggrek alam Kalimantan Selatan, khususnya dikawasan hutan hujan Meratus. Kami dari komunitas pecinta anggrek mendirikan Yayasan Anggrek Meratus Indonesia", jelas Sanah.
Di dalam kepengurasan yayasan ini, terdapat beberapa tokoh pegiat dan pecinta anggrek Kalsel yang sudah tidak asing lagi, seperti, Rusmin Ardaliwa, Jumini, yang duduk didewan pembina, dan dewan pengawas diisi DR Zainal Abidin, Ir Puryani dan Amalia Rezeki M.Pd,
Sedang pengurus harian, selain Sanah selaku ketua, ada Ir. Hj. Ellina Hardiati, MP sebagai sekretaris dan Hj. Gusti Rusmini Ulfah sebagai bendahara ditambah beberapa pengurus bidang, baik bidang konservasi, pengembangan dan pemberdayaan petani serta pelaku usaha anggrek.
Adapun tujuan utama didirikan yayasan ini adalah terciptanya kehidupan masyarakat yang berawawasan lingkungan dan peduli terhadap pelestarian anggrek alam Indonesia.
Melestarikan anggrek alam di Indonesia, khususnya anggrek Meratus di Kalimantan Selatan melalui pemberdayaan masyarakat dan mendukung program pembangunan berkelanjutan.
Lebih lanjut Sanah mengatakan, program yang akan dilakukan seperti, konservasi anggrek alam, Sosialisasi dan Edukasi Pelestarian Anggrek Alam, Mendirikan Taman Anggrek.
Selain itu, juga pemberdayaan masyarakat petani anggrek dan pelaku usaha anggrek, pengembangan ekowisata anggrek dan menumbuh kembangkan pendirian " Griya Anggrek ".
"Griya Anggrek adalah merupakan tempat display anggrek-anggrek species dan anggrek hybrid dari pecinta dan pelestari anggrek untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap anggrek alam serta menjadi wahana konservasi ex-situ," tutur Sanah yang sudah puluhan tahun menggeluti dunia anggrek dan owner Alya Orchids
Adapun tujuan pendirian griya anggrek adalah dalam rangka pembinaan, pelestarian anggrek dan destinasi wisata anggrek serta yang lebih penting lagi menjadi kumpulan taman penyerap karbon, bagi mitigasi pencegahan bencana iklim, akibat pemanasan global.
Ketua Forum Konservasi Flora Fauna Kalsel Zulfa Asma Vikra menyambut baik kehadiran Yayasan Anggrek Meratus Indonesia.
"Saya menyambut baik dan mendukung berdirinya Yayasan Anggrek Meratus Indonesia, yang bertujuan mendukung program pemerintah dalam pelestarian alam, khususnya anggrek alam hutan Meratus yang terkenal eksotik dan cantik serta mendunia ", kata Zulfa Asma Vikra yang juga dikenal sebagai anggota DPRD Kalsel.
Harapan Zulfa, keberadaan Yayasan ini dapat menambah khasanah bagi pegiat pecinta anggrek di Kalsel dan juga bisa membangun sinergi serta berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan di Kalsel, untuk melestarikan anggrek alam Meratus, yang keberadaannya dialam semakin terancam punah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Ketua Yayasan Anggrek Meratus Indonesia ini mengungkapkan, kepunahan anggrek alam berbanding lurus dengan kerusakan hutan.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya genetik dan masuk dalam kelompok negara "Mega Biodiversity".
Salah satu pulau yang memiliki biodiversity terbesar adalah pulau Kalimantan.
Menurut dia, sebagaimana rilis yang disampaikan Yayasan Anggrek Meratus Indonesia, Kalimantan berdasarkan letak geografisnya, menjadi kawasan hutan hujan yang merupakan habitat dari kehidupan liar bagi flora dan fauna, dan ini merupakan kekayaan plasma nuftah yang tak ternilai harganya, termasuk didalamnya kekayaan anggrek spesies.
Terdapat sekitar 2500-3000 anggrek spesies dari 5000 jenis anggrek spesies yang ada di Indonesia.
Sementara itu daerah penyebaran habitat anggrek alam Kalsel, terdapat hampir disemua wilayah pegunungan Meratus meliputi lima kabupaten.
Kalimantan Selatan dengan luas wilayah sekitar 4.987.494 ha, dari luasan tersebut terdapat 212.001,688 ha sebagai kawasan konservasi yang berpotensi sebagai habitat anggrek alam.
Namun demikian kerusakan hutan yang terjadi akibat alih fungsi lahan dan kebakaran hutan menyebabkan musnahnya sebagian besar habitat anggrek spesies.
"Dalam rangka mendukung dan membatu program pemerintah, melindungi serta menjaga kelestarian anggrek alam Kalimantan Selatan, khususnya dikawasan hutan hujan Meratus. Kami dari komunitas pecinta anggrek mendirikan Yayasan Anggrek Meratus Indonesia", jelas Sanah.
Di dalam kepengurasan yayasan ini, terdapat beberapa tokoh pegiat dan pecinta anggrek Kalsel yang sudah tidak asing lagi, seperti, Rusmin Ardaliwa, Jumini, yang duduk didewan pembina, dan dewan pengawas diisi DR Zainal Abidin, Ir Puryani dan Amalia Rezeki M.Pd,
Sedang pengurus harian, selain Sanah selaku ketua, ada Ir. Hj. Ellina Hardiati, MP sebagai sekretaris dan Hj. Gusti Rusmini Ulfah sebagai bendahara ditambah beberapa pengurus bidang, baik bidang konservasi, pengembangan dan pemberdayaan petani serta pelaku usaha anggrek.
Adapun tujuan utama didirikan yayasan ini adalah terciptanya kehidupan masyarakat yang berawawasan lingkungan dan peduli terhadap pelestarian anggrek alam Indonesia.
Melestarikan anggrek alam di Indonesia, khususnya anggrek Meratus di Kalimantan Selatan melalui pemberdayaan masyarakat dan mendukung program pembangunan berkelanjutan.
Lebih lanjut Sanah mengatakan, program yang akan dilakukan seperti, konservasi anggrek alam, Sosialisasi dan Edukasi Pelestarian Anggrek Alam, Mendirikan Taman Anggrek.
Selain itu, juga pemberdayaan masyarakat petani anggrek dan pelaku usaha anggrek, pengembangan ekowisata anggrek dan menumbuh kembangkan pendirian " Griya Anggrek ".
"Griya Anggrek adalah merupakan tempat display anggrek-anggrek species dan anggrek hybrid dari pecinta dan pelestari anggrek untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap anggrek alam serta menjadi wahana konservasi ex-situ," tutur Sanah yang sudah puluhan tahun menggeluti dunia anggrek dan owner Alya Orchids
Adapun tujuan pendirian griya anggrek adalah dalam rangka pembinaan, pelestarian anggrek dan destinasi wisata anggrek serta yang lebih penting lagi menjadi kumpulan taman penyerap karbon, bagi mitigasi pencegahan bencana iklim, akibat pemanasan global.
Ketua Forum Konservasi Flora Fauna Kalsel Zulfa Asma Vikra menyambut baik kehadiran Yayasan Anggrek Meratus Indonesia.
"Saya menyambut baik dan mendukung berdirinya Yayasan Anggrek Meratus Indonesia, yang bertujuan mendukung program pemerintah dalam pelestarian alam, khususnya anggrek alam hutan Meratus yang terkenal eksotik dan cantik serta mendunia ", kata Zulfa Asma Vikra yang juga dikenal sebagai anggota DPRD Kalsel.
Harapan Zulfa, keberadaan Yayasan ini dapat menambah khasanah bagi pegiat pecinta anggrek di Kalsel dan juga bisa membangun sinergi serta berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan di Kalsel, untuk melestarikan anggrek alam Meratus, yang keberadaannya dialam semakin terancam punah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019