Seiring ditetapkannya Kecamatan Marabahan sebagai Kawasan Pengembangan Agrowisata, maka Desa Antar Baru, Antar Raya, Karya Maju dan Sido Makmur bakal menerima SK Penetapan Agrowisata dari Bupati Batola.
“Insya Allah jika tidak ada aral, bupati akan menyerahkan SK itu pada puncak Peringatan Hari Jadi Kecamatan di Desa Karya Maju 31 Agustus 2019 nanti,” tutur Camat Marabahan, Eko Purnama Sakti, di Marabahan, Jum’at (23/8).
Eko menerangkan, dalam rangka merealisasikan kawasan agrowisata, pihaknya bakal menerapkan beragam jenis komoditas yang ditetapkan di masing-masing desa.
Untuk Karya Maju, sebut dia, akan dilakukan pengembangan perkebunan anggur, Desa Antar Raya budidaya Madu Kelulut Sriwangi, Sido Makmur lebih ke budidaya kebun durian dan jambu merah, sedangkan Desa Antar Baru lebih hortikultura seperti semangka serta sejenisnya.
Terkait pengembangan perkebunan anggur di Desa Karya Maju, menurut mantan Kasubbag Sunram dan Kepegawaian Setda Batola, jenis perkebunan komoditas tersebut sepertinya di Kalsel di samping belum ada yang menerapkan juga lahannya diperkirakan sangat cocok untuk budidaya.
“Kami optimis perkebunan anggur ini akan berhasil dan sesuai target Maret 2020 sudah bisa berbuah. Mengingat berdasarkan uji coba dari 7 bulan penanaman ternyata sudah berbunga,” kata Eko seraya menjelaskan masyarakat akan mengembangkan sekitar 200 bibit.
Sedangkan untuk budidayanya, terang dia, ditetapkan Kades Karya Maju sebagai pengelola pembibitan dalam rangka untuk memacu keinginan masyarakat yang lain.
Lebih jauh Camat Marabahan mengutarakan, dalam pengelolaan kawasan agrowisata nantinya, pihaknya akan mengingtegrasikan masing-masing perkebunan dengan membuatkan jalur sehingga pengunjung bisa mengitari kawasan secara keseluruhan.
Keberadaan agrowisata yang melingkupi Desa Antar Baru, Antar Raya, Karya Maju, dan Sido Makmur itu, papar Eko, di samping bermanfaat sebagai objek wisata sekaligus bisa digunakan sebagai tempat edukasi para pelajar.
Seperti diketahui, Pemkab Batola melalui Forum Group Discussion (FGD) telah menyusun matrix kolaborasi rencana pengembangan kawasan perdesaan agrowisata. Sesuai survey dan identifikasi bappelitbang dan pendamping teknis pembangunan kawasan perdesaan ditetapkan kawasan dengan tematik agrowisata di Desa Antar Baru, Antar Raya, Karya Maju, dan Sido Makmur Kecamatan Marabahan.
Pembangunan kawasan perdesaan bertujuan untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan, pengembangan ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat desa melalui pendekatan partisipatif dengan mengintegrasikan berbagai kebijakan, rencana, program, dan kegiatan para pihak pada kawasan yang ditetapkan dengan memprioritaskan pengembangan potensi dan pemecahan masalah kawasan perdesaan.
Penetapan perencanaan kawasan perdesaan harus memperhatikan RTRW dan RPJMD terutama dalam penentuan prioritas, jenis, dan lokasi program pembangunan serta memuat rencana pembangunan jangka menengah yang berlaku selama 5 tahun yang disertai isu strategis, tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, program dan kegiatan, indikator capaian dan kebutuhan pendanaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
“Insya Allah jika tidak ada aral, bupati akan menyerahkan SK itu pada puncak Peringatan Hari Jadi Kecamatan di Desa Karya Maju 31 Agustus 2019 nanti,” tutur Camat Marabahan, Eko Purnama Sakti, di Marabahan, Jum’at (23/8).
Eko menerangkan, dalam rangka merealisasikan kawasan agrowisata, pihaknya bakal menerapkan beragam jenis komoditas yang ditetapkan di masing-masing desa.
Untuk Karya Maju, sebut dia, akan dilakukan pengembangan perkebunan anggur, Desa Antar Raya budidaya Madu Kelulut Sriwangi, Sido Makmur lebih ke budidaya kebun durian dan jambu merah, sedangkan Desa Antar Baru lebih hortikultura seperti semangka serta sejenisnya.
Terkait pengembangan perkebunan anggur di Desa Karya Maju, menurut mantan Kasubbag Sunram dan Kepegawaian Setda Batola, jenis perkebunan komoditas tersebut sepertinya di Kalsel di samping belum ada yang menerapkan juga lahannya diperkirakan sangat cocok untuk budidaya.
“Kami optimis perkebunan anggur ini akan berhasil dan sesuai target Maret 2020 sudah bisa berbuah. Mengingat berdasarkan uji coba dari 7 bulan penanaman ternyata sudah berbunga,” kata Eko seraya menjelaskan masyarakat akan mengembangkan sekitar 200 bibit.
Sedangkan untuk budidayanya, terang dia, ditetapkan Kades Karya Maju sebagai pengelola pembibitan dalam rangka untuk memacu keinginan masyarakat yang lain.
Lebih jauh Camat Marabahan mengutarakan, dalam pengelolaan kawasan agrowisata nantinya, pihaknya akan mengingtegrasikan masing-masing perkebunan dengan membuatkan jalur sehingga pengunjung bisa mengitari kawasan secara keseluruhan.
Keberadaan agrowisata yang melingkupi Desa Antar Baru, Antar Raya, Karya Maju, dan Sido Makmur itu, papar Eko, di samping bermanfaat sebagai objek wisata sekaligus bisa digunakan sebagai tempat edukasi para pelajar.
Seperti diketahui, Pemkab Batola melalui Forum Group Discussion (FGD) telah menyusun matrix kolaborasi rencana pengembangan kawasan perdesaan agrowisata. Sesuai survey dan identifikasi bappelitbang dan pendamping teknis pembangunan kawasan perdesaan ditetapkan kawasan dengan tematik agrowisata di Desa Antar Baru, Antar Raya, Karya Maju, dan Sido Makmur Kecamatan Marabahan.
Pembangunan kawasan perdesaan bertujuan untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan, pengembangan ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat desa melalui pendekatan partisipatif dengan mengintegrasikan berbagai kebijakan, rencana, program, dan kegiatan para pihak pada kawasan yang ditetapkan dengan memprioritaskan pengembangan potensi dan pemecahan masalah kawasan perdesaan.
Penetapan perencanaan kawasan perdesaan harus memperhatikan RTRW dan RPJMD terutama dalam penentuan prioritas, jenis, dan lokasi program pembangunan serta memuat rencana pembangunan jangka menengah yang berlaku selama 5 tahun yang disertai isu strategis, tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, program dan kegiatan, indikator capaian dan kebutuhan pendanaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019