Kepala Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan GustI Iskandariah mengajak semua pihak agar selalu mengkondisikan anak untuk terus merasa gembira setiap hari.

"Seiring komitmen kita menjadikan Kabupaten Hulu Sungai Utara layak anak, mari kita kondisikan agar anak-anak kita selalu gembira, seiring tema Hari Anak tahun ini," ujar Gusti di Amuntai, Selasa.

Gusti mengatakan, tema Hari Anak Nasional (HAN) 2019 berbunyi 'Kita anak Indonesia kita gembira'. Sedang untuk tema peringatan HAN di Kabupaten HSU bunyi temanya ditambah 'Kita anak HSU, kita gembira menuju HSU layak anak'.

Maka peringatan HAN 2019 di Kabupaten HSU benar-benar spesial untuk anak, dimana ratusan anak merayakan HAN melalui karnaval, menari, menyanyi, mendongeng, pentas seni, aktraksi polisi cilik dan forum anak yang dipusatkan di Halaman Mesjid Raya At Taqwa Amuntai.
 
Ketua TP PKK Hj Anisah Wahid melepas dan menyaksikan pawai anak. (Eddy Abdillah)

Acara berlangsung dengan meriah dan penuh keceriaan karena diikuti ribuan anak yang masing-masing disertai orang tua atau kerabat.

Masing-masing anak mengenakan busana sesuai minatnya, seperti baju adat, busana keagamaan, profesi atau pekerjaan sambil melakukan pawai keliling Kota Amuntai.

Peringatan HAN 2019 di Kabupaten HSU ditandai dengan peresmian Forum anak tingkat kecamatan, kelurahan dan desa. Setelah dua hari sebelumnya juga dilaksanakan Forum Jambore Anak se HSU di pendopo lapangan pahlawan Amuntai.
 
Asisten I Supomo melantik kepengurusan forum anak. (Eddy Abdillah)

Melalui forum anak diharapkan aspirasi dan keinginan anak bisa terserap dalam perencanaan pembangunan daerah.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda HSU Supomo melantik kepungurusan Forum Anak tingkat kecamatan, kelurahan dan desa 2019 -2021.

Bupati HSU dalam amanatnya disampaikan Supomo kembali menegaskan anak sebagai aktor utama penerus pembangunan dimasa mendatang.

"Kita harus mengembangkan potensi anak sekaligus melindungi mereka dari pengaruh negatif," katanya.
 
Pawai anak pada Peringatan HAN 2019 di Amuntai. (Eddy Abdillah)

Menurut bupati, penanaman nilai agama tetap mutlak dilakukan, disamping bekal ilmu pengetahuan dan teknologi agar anak mampu memfilter pengaruh negatif globalisasi dan kemajuan iptek.

Wahid juga berharap, seiring meningkatnya kategori kabupaten layak anak yang berhasil di capai tahun ini, hasilnya harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh anak-anak dan tidak hanya sekedar slogan atau sebutan.

"Anak-anak harus terlindungi hak-haknya, merasa aman serta mendapatkan kasih sayang," katanya.

Baca juga: Upaya perlindungan anak perlu pemberdayaan masyarakat
Baca juga: Peran penting perempuan adalah mendidik anak.
Baca juga: Tidak sarapan bisa ganggu kecerdasan anak

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019