Bupati Banjar Khalilurrahman meminta masyarakat saling sinergi dengan berbagai pihak dan instansi terkait mencegah terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan di wilayah kabupaten setempat. 

"Semua harus bersinergi baik unsur masyarakat maupun dinas serta instansi terkait sehingga mampu mencegah karhutla," ujar bupati saat membuka rakor pencegahan karhutla di Martapura, Selasa. 

Rapat koordinasi yang dilaksanakan di Mahligai Sultan Adam Martapura itu mengambil tema "Peningkatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan serta krisis air bersih wilayah Kabupaten Banjar tahun 2019".

Ditekankan, rakor ini sangat penting dilaksanakan untuk mencegah dan mengatasi bencana yang akan terjadi pada musim kemarau nanti, seperti kebakaran hutan dan lahan akibat alam maupun faktor kesengajaan.

Disisi lain, materi bahasan juga akan berdampak mencegah kerugian yang dirasakan masyarakat, terutama dampak kesehatan akibat kebakaran hutan dan lahan maupun dampak lain di berbagai sektor. 

"Selain karhutla, daerah kita juga berpotensi mengalami bencana krisis air bersih yang mengancam di musim kemarau sehingga segala kemungkinan harus diantisipasi sejak dini," pesannya. 

Diharapkan, BPBD Banjar dibantu personel TNI Kodim 1006 Martapura dan Polres Banjar serta dukungan masyarakat saling membantu dan berkoordinasi dalam menyalurkan air bersih ke wilayah yang kekeringan.

"Krisis air bersih biasanya terjadi di wilayah Kecamatan Aluh-Aluh, Cintapuri, Beruntung Baru dan wilayah lain sehingga seluruh pihak saling koordinasi dan sinergi dalam mengatasinya," ujar dia. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjar Irwan Kumar mengatakan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan BMKG Kalsel untuk mengetahui jumlah titik panas berpotensi menimbulkan karhutla.

"Data mengenai lokasi dan luasan lahan terbakar masih dikumpulkan termasuk titik api yang berpotensi meluas. Harapan kami jumlahnya lebih kecil dibandingkan tahun 2018 sebanyak 580 titik api," ujarnya. 

Komandan Kodim 1006 Martapura Letkol Arm Siswo Budiarto mengatakan, pihaknya menyiapkan ribuan personel gabungan TNI/Polri yang ditugaskan mencegah serta mengatasi bencana karhutla. 

"Personel gabungan yang disiapkan sebanyak 1.500 orang dan mereka siap diturunkan baik mencegah dan mengantisipasi karhutla maupun ikut menangani krisis air bersih yang kemungkinan terjadi," katanya. 
 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019