Gagalnya Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Kalimantan Tengah menjadi embarkasi antara pada musim haji 2019 membuat jamaah calon haji dari Kotawaringin Timur harus menempuh perjalanan darat cukup jauh, hingga delapan jam, untuk mencapai embarkasi.

"Jamaah calon haji Kotawaringin Timur harus menempuh perjalanan darat lebih dari delapan jam dari Sampit menuju Embarkasi Syamsudin Noor di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Kemungkinan langsung, tidak menginap di Palangka Raya," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kotawaringin Timur Samsudin di Sampit, Sabtu.

Tahun lalu, jamaah calon haji Kalimantan Tengah diberangkatkan melalui Bandara Tjilik Riwut sebagai embarkasi antara menuju Embarkasi Syamsudin Noor, kemudian menuju Jeddah.

Baca juga: Calon haji berhadapan musim panas di Mekkah

Pada tahun ini, Bandara Tjilik Riwut gagal menjadi embarkasi antara sehingga jamaah calon haji harus kembali menempuh perjalanan darat menuju Embarkasi Syamsudin Noor.

Jamaah calon haji Kotawaringin Timur tahun ini 217 orang. Berdasarkan data, calon haji paling tua berusia 93 tahun dan paling muda berusia 21 tahun.

Jamaah calon haji asal Kotawaringin Timur akan bergabung dengan jamaah dari Kabupaten Gunung Mas, Katingan, dan Kota Palangka Raya.

Saat ini, persiapan terus dilakukan untuk pemberangkatan mereka.

Samsudin mengaku bersyukur sejauh ini semua persiapan berjalan lancar meski tahun ini jamaah harus kembali menempuh perjalanan darat yang cukup jauh.


Baca juga: JCH dilarang bawa benda cair ke pesawat
Jamaah calon haji rencananya diberangkatkan pada 26 Juli mendatang, usai shalat asar di Islamic Center.

Samsudin mengimbau jamaah calon haji shalat di Masjid Raya Wahyu Al Hadi di kompleks Islamic Center sehingga tidak terlambat saat pemberangkatan.

"Kami mengimbau seluruh calon haji untuk menjaga kesehatan sehingga bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar, apalagi nanti harus menempuh perjalanan darat lebih dari delapan jam. Istirahat yang cukup, olahraga dan jaga pola makan," katanya.

Menurut informasi, kata Samsudin, cuaca di Tanah Suci sangat panas, mencapai 52 derajat Celsius. Cuaca ekstrem itu harus diantisipasi oleh jamaah agar tidak sampai mengganggu kondisi kesehatan.

Jamaah calon haji diimbau memperbanyak minum air putih untuk menjaga cairan tubuh agar tidak sampai dehidrasi maupun sakit lainnya.

Samsudin berharap, seluruh calon haji diberi kesehatan dan kemudahan dalam menjalankan seluruh ibadah haji di Tanah Suci.
Baca juga: Antisipasi cuaca panas Calhaj diingatkan membawa kacamata hitam

Pewarta: Kasriadi/Norjani

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019